Obat bebas OTC dan obat resep dapat dengan mudah dibeli di apotek dan banyaknya obat yang digunakan dapat memicu seseorang untuk menyimpan obat yang tidak digunakan dan obat kedaluwarsa di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang Program Buang Sampah Obat pada apoteker. Jenis penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sampel penelitian adalah apoteker lima kabupaten di DIY sebanyak 261 apoteker. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner melalui google form untuk melihat pengetahuan apoteker. Kuesioner terdiri dari karakteristik apoteker dan pengetahuan tentang Program Ayo Buang Sampah Obat. Analisis data dilakukan secara deskriptif, uji chi-square di analisis multivariat menggunakan uji regresi logistic berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas praktik pembuangan obat melalui wastafel dalam bentuk cair 102 (39,1%) dan dikembalikan ke distributor dalam bentuk solid dan semi solid 68 (26,1%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa apotek melayani PRB, usia, dan lokasi apotek berhubungan dengan tingkat pengetahuan apoteker (p<0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan usia paling berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan (nilai Wald 3,068), dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan apoteker tentang pembuangan obat cukup rendah, dikarenakan masih banyak apoteker membuang obat ke tempat sampah.