Sendy L Merly
Program Studi Ilmu Perairan, Program Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi.Jl. Kampus Unsrat Kleak, Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Community structure of seagrass beds in Arakan, South Minahasa Regency Merly, Sendy L; Wagey, Billy T; Gerung, Grevo S
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 1, No 1 (2013): April
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.1.1.2013.1966

Abstract

Arakan waters is located in front of Arakan Wawontulap district as part of Bunaken National Park. This area has a vast seagrass meadow of 1943.45 ha. Seagrass-Watch method combined with line transect and quadrat methods were used to collected data. Four seagrass species were identified such as Halophila ovalis, Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides and Syringodium isoetifolium. Diversity Index (H') was quite high at 1.2071 and was inversely correlated to the value of dominance (D) at 0.3366, and this was supported by the presence of a uniform species (J') of 0.8707. Important Index Value (INP) was highest at station I comprising E. acoroides species, and station II comprising E. acoroides and T. hemprichii, while the third station comprised T. hemprichii. Spatial distribution of the three stations ranged from random to contagious (aggregated)© Perairan Desa Arakan termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bunaken wilayah Arakan Wawontulap yang memiliki luas area padang lamun sekitar 1.943,45 Ha. Data dikoleksi menggunakan metode seagrass-watch yang dikombinasikan dengan metoda transek garis dan kuadran. Empat spesies lamun berhasil diidentifikasi yaitu Halophila ovalis, Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides dan Syringodium isoetifolium. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) cukup tinggi yakni 1,2071 berbanding terbalik dengan Nilai Dominansi (D) yang rendah yakni 0,3366 dan ditunjang dengan keberadaan spesies yang merata (J’) senilai 0,8707. Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada Stasiun I diperlihatkan oleh E.acoroides, Stasiun II oleh E.acoroides dan T.hemprichii, dan sedangkan Stasiun III oleh T. hemprichii. Adapun pola penyebaran pada ketiga stasiun ini berkisar antara acak (random) dan mengelompok (contagious)©
Pengaruh pemberian Aras Urea Yang Berbeda dan Lama Fermentasi Pupuk Organik Cair Limbah Rumen Terhadap Kandungan Fisik dan Kimia (P2O5 dan K2O) Nay Nadu Lesik, Maria Magdalena; Merly, Sendy L; Wahida, Wahida
AGRICOLA Vol 11 No 2 (2021): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v11i2.3305

Abstract

Pupuk organik cair dapat berasal dari limbah pertanian tidak tidak memiliki nilai jual, dapat berdampak pada pencermaran lingkungan dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Sedangkan limbah peternakan berasal dari limbah rumah potong hewan (RPH) seperti cairan rumen dan bolus yang belum dimanfaatkan dengan baik, sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan dan kesehatan masyarakat. Limbah pertanian dan peternakan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Tujuan dari penelitian ini mengetahui perbandingan komposisi dan lama fermenatsi cairan rumen dan limbah pertanian terhadap kandungan POC. Urgensi dari penelitian yang dilakukan sebagai bahan informasi dasar yang berkaitan dengan pemanfaatan limbah pertanian dan cairan rumen sapi sebagai pupuk organik cair (POC) yang dapat digunakan oleh petani untuk mendukung pertanian organik dikabupetan Merauke. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RAL) dengan 3 Perlakuan dan 3 Ulangan yang terdiri dari yaitu, Perlakuan I 5%, Perlakuan II 10% dan Perlakuan III 15% yang akan dilakukan dengan fermentasi. Perlakuan waktu selama 1 minggu, 2 minggu dan 3 minggi. Sampel penelitian kemudian akan dianalisis dengan pengiriman sampel ke laboraturium UNHAS. Parameter pengataman yaitu pH dan analisis kualitas pupuk organik cair meliputi P2O5 dan K2O. Dari hasil penelitian menujukkan bahwa nilai P2O5 tertinggi teradap pada PIII (urea 15%) yaitu 0,640 pada minggu ke 2 dan K2O pada perlakuan PIII (15%) yaitu 0,063 minggu ke 3. Berdasarkan hasil penelitian pupuk organik cair limbah pertanian dan cairan rumen belum memenuhi standar Kementerian Pertanian.
The growth patterns, condition factors, and feeding habits of trichogaster sp. in Rawa Blorep Merauke Regency Rumbara, Mei Elsa; Sunarni, Sunarni; Merly, Sendy L
AGRICOLA Vol 14 No 1 (2024): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v14i1.5926

Abstract

Blorep Swamp is a swamp in the urban area of ​​Merauke Regency, located close to residential areas, and is known as a catchment area. This research aims to determine the growth patterns, condition factors, and eating habits of Trichogaster sp. This research lasted three months using a purposive sampling method from April to June 2023. This research found that 123 samples of Trichogaster sp. were obtained, with 113 pieces of fish stomachs containing food and ten empty. Furthermore, every month, the growth pattern of Trichogaster sp. shows a different way. In April, the growth pattern is Positive Allometric (3,13216); meanwhile, in May and June, the growth pattern is Negative Allometric value approximately 2,73986 – 2,33476). The average condition factor value during the research in April ranged from 0.5790 – 0.8767; in May, the average value was 0.5380 – 1.4482, and in June, the average value was 0.6932 – 1.4896. The Stomach content of the fish found that there are seven species of phytoplankton from four classes: the first class, Bacillariophyceae with species Chlorella sp., Climacosphenia monolinear, Navicula sp., the second class of Diatoms with species Diploneis fusca, third class Xanthophyceae with species Surirella sp., and a fourth class with species Chlorophyceae, Tribonema sp. nd Ulothrix sp. The highest species obtained is Chlorella sp., with a total of 4.871, and the lowest species is Surirella sp., with 199 received from samples obtained during research in the Blorep swamp.