Edy Irwansyah
GAPKINDO Cabang Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KERAGAMAN GENETIK TANAMAN KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL ARG) DARI HASIL PERSILANGAN INTERSPESIFIK Sekar Woelan; Sayurandi Sayurandi; Edy Irwansyah
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i2.157

Abstract

Variabilitas genetik plasma nutfah karet di Indonesia telah diperkaya dengan melakukan konservasi genotipe karet  dari hasil ekspedisi IRRDB (International Rubber Research and Development Board) di Sungai Amazon, Brasil pada tahun 1981. Peluang untuk mendapatkan genotipe unggul baru akan lebih besar dengan menggunakan persilangan antara RRIM 600 X PN 1546. Tahapan awal dalam pemuliaan tanaman karet adalah dengan memilih genotipe terbaik di pengujian seedling evaluation trial (SET). Seleksi  genotipe dilakukan berdasarkan parameter potensi produksi (lateks dan kayu), pertumbuhan tanaman (lilit batang, ketebalan kulit), anatomi kulit (jumlah dan diameter pembuluh lateks, jumlah partikel karet), serta fisiologi lateks (indeks penyumbatan, indeks produksi,  kecepatan aliran lateks, kadar karet kering, sukrosa, tiol, fosfat).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe hasil persilangan klon RRIM 600 X PN 1546 menunjukkan keragaman yang tinggi untuk produksi lateks maupun produksi kayu.  Karakter lilit batang, tebal kulit, jumlah pembuluh lateks, indeks produksi dan kecepatan aliran lateks menunjukkan adanya korelasi yang sangat nyata dengan produksi lateks. Adanya hubungan di antara 12 komponen produksi ditunjukkan dengan besaran nilai koefisien determinasi yaitu R2 = 92,7% dan sisanya 27,0% informasinya belum diketahui.  Komponen produksi yang mempunyai pengaruh langsung cukup tinggi terhadap produksi yaitu pembuluh lateks (0,722), partikel karet (0,591), lilit batang (0,588) dan tebal kulit (0,556).  Berdasarkan analisis lintas dan regresi bertatar, diketahui bahwa jumlah partikel karet dan jumlah pembuluh lateks memiliki pengaruh langsung paling besar sekaligus bebas dari efek multikolinieritas. Hal ini mengindikasikan bahwa, kedua peubah itu secara parsial menunjukkan hubungan yang nyata terhadap produksi lateks. Nilai koefisien determinasi kedua karakter tersebut sebesar 61,90%. Genotipe terseleksi berdasarkan produksi lateks adalah No. 18/G-518, No. 9/G-567, dan No. 28/G-577.  Berdasarkan produksi kayu ditemukan pada genotipe No. 17/G-669 (volume kayu bebas cabang), No. 19/G-567, No. 20/G-441 (volume kayu kanopi) dan No. 19/G-567, No. 20/G-441, No. 27/G-514 (volume kayu total). Diterima : 20 Maret 2014; Direvisi : 30 Mei 2014; Disetujui : 7 Juli 2014  How to Cite : Woelan, S., Sayurandi., & Irwansyah, E. (2014). Keragaman genetik tanaman karet (hevea brasiliensis muell arg) dari hasil persilangan interspesifik. Jurnal Penelitian Karet, 32(2), 109-121. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/157
ANALISIS GENETIK POPULASI HASIL PERSILANGAN KLON RRIM 600 DENGAN GENOTIPE PLASMA NUTFAH 1981 Sekar Woelan; Chairun Nissa; Tetty Chaidamsari; Edy Irwansyah
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v33i2.176

Abstract

Berdasarkan hasil analisis genetik yang dilakukan terhadap populasi hasil persilangan karet klon RRIM 600 dengan genotipe Plasma Nutfah 1981 menunjukkan bahwa, beberapa karakter yang diamati seperti tinggi tanaman, lilit batang, tebal kulit, jumlah pembuluh lateks, dan produksi karet kering menunjukkan adanya keragaman yang tinggi di antara progeni yang dihasilkan.  Sedangkan untuk karakter jumlah cabang primer, tinggi cabang pertama, diameter pembuluh lateks dan produksi kayu mempunyai keragaman yang rendah di antara progeni yang dihasilkan.  Dari analisis genetik yang dilakukan terlihat adanya nilai heritabilitas (h2) dan nilai kemajuan genetik (KG) yang tinggi masing-masing >0,5% dan  >10% yaitu pada karakter produksi lateks, tinggi tanaman, lilit batang, tebal kulit, dan jumlah pembuluh lateks.  Karakter- karakter tersebut dikendalikan oleh tindak gen aditif dan epistasis, karena itu dapat digunakan sebagai kriteria seleksi pada tanaman karet. Sedangkan karakter tinggi cabang pertama dan produksi kayu dikendalikan oleh tindak gen bukan aditif (overdominan negatif),  demikian halnya dengan karakter diameter pembuluh lateks dikendalikan oleh tindak gen dominan sebagian negatif. Diterima : 21 Januari 2015; Direvisi : 28 Juli 2015; Disetujui : 10 Agustus 2015 How to Cite : Woelan, S., Nissa, C., Chaidamsari, T., & Irwansyah, E. (2015). Analisis genetik populasi hasil persilangan klon RRIM 600 dengan genotipe plasma nutfah 1981. Jurnal Penelitian Karet, 33(2), 101-120. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/176