Shahul Hameed Mohamed Ibrahim
International Centre for Education in Islamic Finance (INCEIF)

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SHOULD ISLAMIC ACCOUNTING STANDARD FOLLOW TO INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS)? A LESSON FROM MALAYSIA Dodik Siswantoro; Shahul Hameed Mohamed Ibrahim
Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi Vol. 11 No. 3 (2011): DESEMBER
Publisher : LEMBAGA PENERBIT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.127 KB) | DOI: 10.25105/mraai.v11i3.2780

Abstract

Pembiayaan berbasis ajaran Islam dengan jelas menunjukkan karakteristik yang sama dengan akuntansi. Untuk alasan itu, mungkin tidak begitu mudah untuk mengkonversi standar akuntansi Islam ke International Financial Reporting Standard (IFRS) karena melanggar beberapa prinsip dasar ajaran Islam. Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial (AAOIFI) berkomitmen untuk memiliki standar akuntansi yang berbeda karena didasarkan pada fiqih (maxims). Selain itu, beberapa negara mengadopsi secara langsung atau tidak langsung konsep IFRS, misalnya, Malaysia. Tulisan ini mencoba untuk menunjukkan beberapa bukti pada standar akuntansi yang tidak memiliki dasar yang kuat dengan ajaran Islam mungkin akan menyesuaikan dengan lingkungan, terutama dalam konvergensi ke IFRS. Hal ini karena standar akuntansi Islam itu sendiri hanya didasarkan pada konvensi para ulama.