Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK MELALUI PEMBELAJARAN ILMU SOSIAL M. Miftah
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 4, No. 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.768 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v2i2.1441

Abstract

Abstrak: Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan akibatnya. Pembentukan karakter merupakan amanah UU Sisdiknas Tahun 2003 agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter sehingga dapat melahirkan bangsa yang berkarakter dan bernafas nilai-nilai luhur bangsa dan agama. Memahami pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Hal ini kini menjadi perhatian serius pemerintah untuk mengupayakan perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. Pembelajaran ilmu sosial menjadi salah satu alternatif dalam upaya mengembangkan, membina karakter dan menjadikan martabat bangsa yang dapat dibanggakan di hadapan bangsa lain. Kata Kunci: pendidikan karakter, pembelajaran ilmu sosial, kualitas pendidikan CHARACTER DEVELOPMENT OF CHILDREN LEARNING THROUGH SOCIAL SCIENCE Abstract: The character is a way of thinking and behaving that characterizes each individual to live and work. Individuals who are individuals of good character who can make decisions and be prepared to account for any effect of the decisions he has made. Formation of character is one of the national education goals. Amanah Education Law of 2003 was intended to be educational not only establish Indonesia smart man, but also personality or character, so it will be born generation of people who grew up with the characters that breathe the noble values of the nation and religion. Understanding the character education is a plus character education, which involves aspects of knowledge (cognitive), feeling (feeling), and action (action). This issue is a serious concern for the government at this time, the relentless government make efforts to improve the quality of education in Indonesia, but not everything works out, especially Indonesia produces human character. The article was written with the purpose to share thoughts, and a hope for the author to the executive educator/teacher/policy makers that, for order to realize the above education is an alternative learning social studies in an effort to develop, nurture character/moral values and making the dignity of the nation to be proud of in front of other people. Keywords: character education, social sciences learning, eduation quality
Pengembangan Media Gambar Berbasis Komputer dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab untuk Siswa MAN Kelas X M. Miftah
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8, No 1 (2006)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v8i1.2010

Abstract

Penelidan dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan suatu produk pengembangan media gambar berbasis komputer yang layak untuk pembelajaran kosakata bahasa Arab bagi siswa madrasah aliyah negeri kelas x. Untuk mendapatkan program yang valid diadakan ujicoba melalui 4 tahap dengan responden uji coba berjumlah 34 orang, terdiri darb dua ahli bidang studi bahasa Arab, dua ahli media pembelajaran, dan 30 siswa kelas X MAN 3 Yogyakarta. Uji coba lapangan dilakukan untuk memperoleh masukan terhadap produk jika digunakan dalam pembelajaran. Data diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) Evaluasi ahli bidang studi bahasa Arab menunjukkan bahwa kualitas instruksional baik (nilai 4,2 pada skala 1 sampai 5), kualitas mated baik (nilai 4,1), dan evaluasi ahli media pembelajaran menunjukkan bahwa kualitas tampilan sangat baik (nilai 4,63), kualitas pem-programan baik (nilai 4,18), dan kualitas pembelajaran sangat baik (nilai 4,7). (2) Evaluasi perorangan menunjukkan bahwa produk memiliki kualitas instruksional sangat baik (nilai 4,26), kualitas materi baik (nilai 4.08), kualitas tampilan sangat baik (nilai 4,45), dan kualitas motivasi sangat baik (nilai 4,28). (3) Evaluasi kelompok kecil menunjukkan bahwa produk memiliki kualitas instruksional baik (nilai 4,17), kualitas materi baik (nilai 4,1), kualitas tampilan sangat baik (nilai 4,3), dan tingkat motivasi baik (nilai 4). (4) Uji coba lapangan menunjukkan bahwa produk memiliki kualitas instruksional baik (nilai 4,18), kualitas materi sangat baik (nilai 4,23), kualitas tampilan sangat baik (nilai 4,33), dan kualitas motivasi baik (nilai 4,2). Penelitian ini menyimpulkan bahwa produk pengembangan media gambar berbasis komputer efektif digunakan sebagai media pembelajar-an kosakata bahasa Arab siswa MAN kelas x. Kata kunci: media gambar, pembelajaran kosakata
PERAN DAN FUNGSI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF (MPI) UNTUK PAUD M. Miftah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.162 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i1.145

Abstract

Abstrak:TK Hidayatullah merupakan salah satu lembaga pendidikan ternama di daerah Banyumanik Semarang, namun pembelajaran yang diselenggarakan dirasa masih kurang berhasil karena guru tidak mengunakan media yang mendukung. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal. Oleh karena itu perlu adanya pemecahan masalah yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang efektif dan mudah didapat seperti Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran hasil belajar siswa dan mendeskripsikan kendala yang muncul pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan MPI. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Subyeknya adalah guru dan siswa TK Hidayatullah Banyumanik Semarang yang berjumlah 50 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan catatan lapangan. Selama menggunakan MPI, keterlaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai siklus I adalah 90,62% dan siklus II meningkat menjadi 93,75%. Nilai ketercapaian pelaksanaan pembelajaran siklus I rata-rata 82,9 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 93,7. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan nilai ketuntasan klasikal 77,5% pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 92,5%. Kendala yang ditemukan dapat diatasi oleh peneliti dengan baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa MPI dapat meningkatkan hasil belajar siswa TK Hidayatullah.Kata Kunci: Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), hasil belajar, PAUD.Abstract:Hidayatullah kindergarten is one of the leading educational institutions in the area of Semarang Banyumanik, but it is less successful learning because teachers do not use media tosupport. This causes less than the maximum student learning outcomes. It is necessary to solve the problem by using instructional media effectively and easily obtainable as Multimedia Interactive Learning (MPI). The objectives of this study are to describe the learning activities by study describing student learning outcomes and problems encountered during the learning activities using MPI. This study uses classroom action research design. The subject is kindergarten teachers and students of Hidayatullah Banyumanik Semarang totaling 40 respondents. Data collection techniques use are observation, testing, and field notes. Durig the use of MPI, the learning execution increases the average value of the first cycle was 90.62% and the second cycleincreases to 93.75%. The value of the implementation of learning achievement first cycle average of 82.9 and the second cycle increases to 93.7. Student learning outcomes also increases the value of classical completeness 77.5% in the first cycle and the second cycle increases to 92.5%. The existing constraints can be overcome by the researchers. From these results it can be concluded that MPI can improve student learning outcomes of Kindergarten Hidayatullah.Keywords: Multimedia Interactive Learning (MIL), learning outcomes, early childhood.
MODEL DAN FORMAT ANALISIS KEBUTUHAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF M. Miftah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.899 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v13i1.443

Abstract

Pembaharuan bidang pendidikan di Indonesia senantiasa dilakukan secara berkesinambungan dan salah satu di antaranya adalah perbaikan dan pengembangan kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan dewasa ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Multimedia yang secara sengaja dan kreatif dirancang untuk membantu memecahkan permasalahan pembelajaran, kiranya merupakan alternatif yang akan banyak mengambil peran dalam implementasi KTSP. Berbagai bentuk pengalaman belajar, baik yang dapat dicapai di dalam maupun di luar kelas, pesan-pesan pembelajaran, dan berbagai bentuk pengalaman belajar perlu dikemas dengan memperhatikan kaidah serta prinsip teknologi pembelajaran dalam bentuk multimedia. Agar program multimedia yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, perlu dilakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan bertujuan untuk mendapatkan topiktopik yang akan dimultimediakan. Dalam kaitan ini, digunakanlah alur kerja, model, dan format analisis kebutuhan. Metode yang diterapkan adalah dalam bentuk lokakarya yang melibatkan para guru bidang studi, kalangan akademisi, dan para (media, teknologi pembelajaran, teknologi informasi, kurikulum). Hasil kegiatan yang diharapkan adalah model dan format analisis kebutuhan yang digunakan untuk mengidentifikasi topik-topik yang akan dimultimediakan melalui pengkajian kurikulum secara mendalam.
STRATEGI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN M. Miftah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.52 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v12i2.473

Abstract

Komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar sebaiknya berlangsung amat efektif, baik antara pengajar dengan pelajar maupun di antara para pelajar sendiri sebab mekanismenya memungkinkan si pelajar terbiasa mengemukakan pendapat secara argumentatif dan mengkaji dirinya, apakah yang telah diketahuinya itu benar atau tidak. Agar jalannya komunikasi berkualitas, maka diperlukan suatu pendekatan komunikasi yaitu; pendekatan secara epistemologis (apa itu komunikasi), tetapi juga secara aksiologis (bagaimana berlangsungnya komunikasi yang efektif) dan secara ontologism (untuk apa komunikasi itu dilaksanakan). Artikel ini merupakan hasil kajian literatur yang oleh penulis dirasa perlu dijadikan wawasan bagi guru/pendidik dalam rangka meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, serta meningkatkan kemampuan siswa untuk mengetahui materi yang disampaikan guru dan melaksanakannya. Di samping itu, tujuan penulis adalah bertukar pikir (sharing idea) dengan harapan strategi komunikasi efektif dapat diterapkan oleh para guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan saat proses informasi untuk komunikasi dalam pembelajaran, antara lain: (1) hal yang akan disampaikan sampai kepada penerima tanpa ada pembiasan isi (subject = outcome), (2) hal yang akan disampaikan setingkat dengan kemampuan siswa dalam menelaah (tingkat intelegensi siswa, pengalaman-pengalaman yang pernah didapat), (3) siswa terikat secara aktif dalam proses belajar dengan cara menghubungkan apa yang mereka dapat sebelumnya dengan hal baru yang akan disampaikan, (4) siswa diminta menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat dianalisis, umpan balik mendapat respon sehingga terlihat jelas sukses dalam usahanya, dan (5) siswa diberi waktu luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi beragam untuk meyakinkan proses retensi dan tranfer yang sedang terjadi.
Paradigma Baru Pendidikan Islam Berbasis Pemberdayaan Peserta Didik Miftah, M.
Al-Bidayah : Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol. 2 No. 1 (2010): Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/al-bidayah.v2i1.8985

Abstract

Paradigma lama pendidikan Islam yang telah terbangun sejak abad pertengahan (periode Islam), dengan mengkaji dan mempelajari teks-teks keagamaan dengan metode hafolan, bersifot mekanis, mengutamakan pengkayaan materi, sudah harus ditinggalkan untuk menuju paradigma baru pendidikan. Pendidikan dan pengajaran dalam Islam bukanlah sekedar kegiatan untuk mewariskan harta kebudayaan dari generasi terdahulu kepada generasi penggantinya yang hanya memungkinkan bersifot reseptif, pasif, menerima begitu saja.Artikel ini ditulis dengan tujuan sebagai tukar pikiran dan sekaligus memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan Islam,  dengan harapan semoga menjadi pencerahan/wacana bagi pendidikan Islam  dalam mengembangkan dan melatih peserta didik untuk lebih bersifot direktif, mendorong agar selalu berupaya maju, kreatif dan berjiwa membangun.