Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Journal of Geoscience Engineering and Energy (JOGEE)

PENDUGAAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI DAERAH BAGIAN TENGAH DAS CISADANE DENGAN MENGGUNAKAN DATA GRAVITY Suherman Dwi Nuryana; Novi Triany; Dyah Ayu Setyorini; Karyono HS; Nana Sulaksana; Emi Sukiyah
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 1, NOMOR 2, AGUSTUS 2020
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3153.907 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v1i02.7685

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane merupakan wilayah yang pembangunannya berkembang sangat pesat. Tingginya aktivitas pembangunan tersebut menjadikan pemahaman kondisi bawah permukaan aliran sungai Cisadane perlu untuk dipelajari. DAS Cisadane termasuk dalam Cekungan Jakarta bagian Barat, tersusun oleh endapan aluvium, delta dan material gunungapi serta batuan tua yang berumur Tersier. Tujuan penelitian untuk mengetahui struktur bawah permukaan yang ada di bagian tengah DAS Cisadane. Metode gaya berat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan struktur bawah permukaan berdasarkan kontras densitas batuannya. Analisis struktur bawah permukaan dilakukan melalui interpretasi dari peta anomali Bouguer dan anomali residual serta model dua dimensi gayaberat. Hasil penelitian mempelihatkan nilai anomali Bouguer antara 47.0 sampai 70.4 mGal. Anomali di bagian utara dan selatan relatif lebih rendah daripada bagian tengah, menunjukkan bahwa basement di bagian utara dan selatan lebih dalam dibandingkan di bagian tengah. Penampang model gayaberat dibuat dalam 3 lapisan, dengan densitas 1.9 mGal berupa sedimen kuarter, 2.2 mGal sedimen Tersier dan batuan dasar 2.67 mGal. Pola struktur bawah permukaan DAS Cisadane bagian tengah berupa sesar mendatar yang berarah baratlaut-tenggara.
ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA SORONG, PAPUA Dyah Ayu Setyorini; Arista Muhartanto; Muhammad Burhannudinnur; Suherman Dwi Nuryana; Grace Khatrine
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 1, NOMOR 2, AGUSTUS 2020
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6429.445 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v1i02.7692

Abstract

Daerah Indonesia Timur merupakan daerah yang kompleks secara geologi. Hingga saat ini penelitian yang dilakukan di daerah Indonesia Timur dan sekitarnya masih belum komprehensif, sehingga studi dan penelitian lebih lanjut terus dilakukan. Penelitian-penelitian yang terus dilakukan di daerah Indonesia Timur, khususnya di daerah Kepala Burung, memberikan berbagai hipotesis mengenai struktur dan tektonik yang berkembang di daerah tersebut. Zona Sesar Sorong (Sorong Fault Zone - SFZ) merupakan struktur muda yang berkembang di bagian utara Papua, memanjang hingga 1000 km dari bagian timur hingga barat Kepala Burung.  Tujuan  penelitian untuk Mengetahui kemenerusan pola-pola arah struktur Sesar Sorong yang berkembang di daerah Sorong dan sekitarnya. Metode yang dilakukan untuk mengetahui kejelasan dari  struktur Sesar Sorong dapat diketahui dari data singkapan-singkapan batuan yang telah dilalui oleh sesar tersebut, yakni berupa data-data struktur. Hasil penelitian  menunjukkan Sesar Sorong sebagai  strike slip fault pada sepanjang zona sesarnya dalam suatu  shear zone dapat membentuk stepover, berupa zona yang mengalami depression dan ridge yang terjadi akibat gaya transpression dan transtension. Identikasi tersebut didasarkan dengan ditemukannya beberapa bukti di lapangan, berupa data bidang sesar dengan slicken sides yang dijumpai di lokasi TKS-01
POTENSI GEOWISATA PADA KAWASAN PESISIR BAYAH, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN Fhirdha Rizqi; Suherman Dwi Nuryana; Himmes Fitra Yuda
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 1, NOMOR 2, AGUSTUS 2020
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4040.052 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v1i02.7695

Abstract

Pesisir Bayah khususnya area Pantai Sawarna, Banten memiliki keragaman dan keunikan geologi menjadikan kawasan ini memiliki banyak lokasi yang berpotensi dijadikan situs geologi untuk keperuan pariwisata (Geowisata). Metode yang digunakan untuk menunjang penelitian di antaranya: studi literatur daerah penelitian; inventarisasi situs geologi dengan pengambilan data lapangan; analisis kualitatif dengan Klasifikasi Kubalikova (2013) dengan lima kriteria assesment yang akan memperlihatkan nilai dari suatu Geosite (dalam nilai persentase total) berdasarkan kriteria: 1. nilai pendekatan ilmiah dan intrinsik; 2. nilai pendidikan; 3. nilai ekonomi; 4. nilai konservasi dan 5. nilai tambahan yang akan menghasilkan Peta Geotrek. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif tersebut, kawasan pesisir Bayah memiliki 12 situs geologi dengan nilai kelayakan masing masing antara lain Pulo Manuk (64,33%), Karang Bokor (76,833%), Goa Langir (55,33%), Goa Seribu Candi (61,833%), Goa Harta Karun (61,833%), Pantai Ciantir-Sawarna (58%), Tanjung Layar (78,667%), Karang Beureum (60,833%), Legon Pari (56,33%), Goa Lalay (55%), Karang Taraje (68,5%), Legon Seupang (46%). Secara keseluruhan terdapat 10 area berpotensi dijadikan situs warisan geologi untuk ditinjau lebih lanjut dengan nilai kelayakan potensi geowisata > 55%.
KONDISI KIMIA PADA TANAH HASIL ENDAPAN VOLKANIK DAERAH LEUWINANGGUNG, KECAMATAN TAPOS, KOTA MADYA DEPOK, PROVINSI JAWA BARAT Gana Vige Ortega; Suherman Dwi Nuryana; Arini Dian Lestari
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4809.367 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8936

Abstract

Daerah penelitian terletak di Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Penelitian kondisi kimiawi tanah dilakukan untuk melengkapi pengetahuan tentang daerah Leuwinangung dari aspek geologinya dimana sebelumnya daerah Leuwinaggung menjadi objek penelitian hidrokimia dan infiltrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang kondisi tanah dari komposisi kimianya. Metodologi yang digunakan dengan melakukan survey lapangan pada 11 titik lokasi pengamatan dan analisa hasil uji laboratorium terhadap 4 sampel tanah dari 4 titik lokasi penelitian. Karakteristik kimiawi tanah pelapukan pada daerah Leuwinanggung menunjukkan tanah tinggi akan unsur oksida besi. Kehadiran okisda besi karena adanya proses pelapukan secara kimia pada endapan vulkanik dan menyebabkan unsur kimia berkonsentrasi dengan oksigen sehingga terjadi oksidasi pada unsur primer. Pelapukan yang sudah memasuki tahap lanjut menyebabkan jumlah unsur hara primer pada tanah berkurang. Tanah pada daerah penelitian merupakan tanah yang berasal dari lapukan batuan induk dari satuan Kipas Aluvium dengan litologi penyusun berupa batuan tuff.
ANALISIS FASIES AIRTANAH DAERAH PARAKAN OMAS DAN SEKITARNYA, KECAMATAN RUMPIN, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT, DALAM MENENTUKAN FASIES AIRTANAH: ANALYSIS OF GROUNDWATER FACIES IN PARAKAN OMAS AND SURROUNDING REGIONS, RUMPIN DISTRICT, BOGOR REGENCY, WEST JAVA, IN TO THE DETERMINE GROUNDWATER FACIES. Ruli Firmanda; Suherman Dwi Nuryana; Muhammad Adimas Amri
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 3, NOMOR 1, FEBRUARI 2022
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.15 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v3i1.13002

Abstract

The research area is located in Parakan Omas Village, Rumpin District, Bogor Regency, West Java Province. The background of this research was to determine the chemical properties of groundwater in the springs in the Parakan Omas area. The method used is taking samples of springs from springs and chemical analysis of the main ions (Mg⁺, Ca²⁺, Na⁺, K⁺, Cl⁻, SO₄²⁻, HCO₃⁻, CO₃⁻) and getting 5 samples of springs entered into the laboratory. The purpose of this study was to determine the chemical characteristics of groundwater in Rumpin sub-district. Lithological conditions affect groundwater facies, volcanic rocks cause groundwater to contain mineral cations Mg⁺ and Ca²⁺ with varying anions while alluvium layers in land areas will cause groundwater to be rich in sodium (Na⁺) minerals with anions in the form of chloride (Cl⁻) or sulfate ( SO₄²⁻). Data analysis using piper trilinear diagram. The diagram shows that there are 2 types of facies in the dominant research area, namely Sodium Potassium Bicarbonate (Na+ + K+ HCO3- ) and Calcium Magnesium Bicarbonate (Ca2+ + Mg2+HCO3⁻).
PENGARUH KEDALAMAN MUKA AIR TANAH TERHADAP GENANGAN DI WILAYAH KECAMATAN PASAR MINGGU, PROVINSI DKI JAKARTA: THE EFFECT OF GROUNDWATER DEPTH ON FLOODING IN THE REGION OF PASAR MINGGU DISTRICT, DKI JAKARTA PROVINCE Farhan Ryandi Nugraha; Abdurrachman Assegaf; Suherman Dwi Nuryana
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 3, NOMOR 1, FEBRUARI 2022
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3735.852 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v3i1.13004

Abstract

The flood disaster that hit the capital city cannot be separated from the lives of the people living around it. Every time it rains, the city of Jakarta has never been separated from notifications about inundation or flooding events. The purpose of this study is to review the factors that cause inundation or flooding in the city of Jakarta and its surroundings, especially the Pasar Minggu sub-district, on the influence of the depth of the groundwater table. The author collects library materials in the form of lithological conditions of the research area, annual rainfall data in the research area and performs direct measurements of the depth of the groundwater table in the research area. The results of this study are to provide a review regarding the research area is a flooded area so that after all this inundation event is difficult to remove from the area of Jakarta and its surroundings based on the calculation of groundwater depth.Keywords: inundation, lithology, groundwater level