Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONDISI KIMIA PADA TANAH HASIL ENDAPAN VOLKANIK DAERAH LEUWINANGGUNG, KECAMATAN TAPOS, KOTA MADYA DEPOK, PROVINSI JAWA BARAT Gana Vige Ortega; Suherman Dwi Nuryana; Arini Dian Lestari
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4809.367 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8936

Abstract

Daerah penelitian terletak di Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Penelitian kondisi kimiawi tanah dilakukan untuk melengkapi pengetahuan tentang daerah Leuwinangung dari aspek geologinya dimana sebelumnya daerah Leuwinaggung menjadi objek penelitian hidrokimia dan infiltrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang kondisi tanah dari komposisi kimianya. Metodologi yang digunakan dengan melakukan survey lapangan pada 11 titik lokasi pengamatan dan analisa hasil uji laboratorium terhadap 4 sampel tanah dari 4 titik lokasi penelitian. Karakteristik kimiawi tanah pelapukan pada daerah Leuwinanggung menunjukkan tanah tinggi akan unsur oksida besi. Kehadiran okisda besi karena adanya proses pelapukan secara kimia pada endapan vulkanik dan menyebabkan unsur kimia berkonsentrasi dengan oksigen sehingga terjadi oksidasi pada unsur primer. Pelapukan yang sudah memasuki tahap lanjut menyebabkan jumlah unsur hara primer pada tanah berkurang. Tanah pada daerah penelitian merupakan tanah yang berasal dari lapukan batuan induk dari satuan Kipas Aluvium dengan litologi penyusun berupa batuan tuff.
ZONASI KONDISI AIR TANAH TERHADAP GERAKAN TANAH DAERAH MADUKARA – BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH Abdurrachman Asseggaf; Supandya Nandiwardhana; Arini Dian Lestari
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1392.027 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i2.10051

Abstract

Besarnya jumlah air sangat mempengaruhi oleh kondisi topografi, litologi permukaan, dan hidrogeologi. Kondisi geologi Banjarnegara sangat bervariasi dan mempunyai karakterisasi sendiri, dengan demikian jumlah air juga sangat bervariasi. Hal ini disebabkan kondisi litologi tertentu mampu menampung air dalam jumlah yang tertentu pula. Perbedaan ini menyebabkan hidrogeologi Banjarnegara mempunyai perbedaan pula, hal ini diyakini telah mengalami perubahan dari kondisi alamiahnya, sebagai akibat pengambilan airtanah selama ini. Pergerakan tanah juga bisa dipengaruhi oleh kondisi airtanah pada daerah Banjarnegara Kecamatan Madukara karena memiliki karakteristik batuan yang berbeda dimana batuan pada daerah ini tidak memiliki karakteristik yang sama semua dan memiliki perbedaan karakteristik, perbedaan karakteristik ini yang bisa menyebabkan pergerakan tanah yang dipengaruhi kondisi airtanah.Pada daerah penelitian berada didaerah banjarnegara kecamatan madukaran dimana dekat dengan daerah wisata dieng yang terletak pada titik koordinat 109°45'36" BT - 109°45'3.6" BT dan 7°21'46.8" LS - 7°22'19.2" LS dilakukan penelitian tentang kerentanan gerakan tanah yang dipengaruhi oleh pengaruh kondisi airtanah, tujuannya untuk mengetahui airtanah terhadap Gerakan tanah pada daerah penelitian. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode zonasi, metode scoring, metode overlay terdapat 5 faktor yaitu litologi batuan, hidrogeologi, kemiringan lereng, curah hujan, dan dari tata guna lahan. Ke lima faktor ini memiliki kaitan yang erat dalam mempengaruhi kerentanan gerakan tanah pada daerah yang diteliti. Dilakukan anisis dari data sekunder yang kemudian dilakukan pembobotan pada setiap faktor yang ada dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan software arcgis. Setiap faktor dibuat peta penyebarannya dan dari kelima peta tersebut dilakukan overlay sehingga menghasilkan zonasi kerentanan gerakan tanah. Dari analisis yang telah dilakukan didapatkan peta zonasi kerentanan gerakan tanah yang dibagi menjadi 4 yaitu berpotensi rawan, berpotensi sedang, berpotensi aman, berpotensi sangat aman.