Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PUSAT KEGIATAN INDUSTRI KREATIF SABUT KELAPA DI KECAMATAN PULAU BURUNG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU Ihsan Kurniawan; Titin Sundari; Hendri Silva
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2019 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.5736

Abstract

Kecamatan Pulau Burung merupakan daerah perkebunan kelapa hibrida yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani perkebunan kelapa. Produksi kelapa hibrida tahun 2017, berdasarkan data Badan Pusat Stastistik Kabupaten Indragiri Hilir, Kecamatan Pulau Burung sebesar 13.474.411 kg/tahun. Proses pengolahan buah kelapa menghasilkan limbah berupa sabut kelapa yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri kreatif. Buah kelapa Saat ini hanya dimanfaatkan menjadi minyak yang berasal dari daging kelapa yang diolah dan air kelapa diolah menjadi minuman air kelapa, sedangkan bagian lain dari kelapa seperti sabut kelapa yang masih belum dimanfaatkan dan masih dianggap sampah oleh masyarakat. Sabut kelapa dalam hal ini menimbulkan permasalahan bagi masyarakat seperti penumpukan sampah yang dapat menyebabkan sarang hama dan terjadi polusi udara ketika pembakaran. Solusi dari permasalahan tersebut ialah dibutuhkan sebuah tempat untuk pengolahan sabut kelapa, seperti pusat kegiatan industri kreatif sabut kelapa di Kecamatan Pulau Burung. Perancangan pusat kegiatan industri kreatif sabut kelapa bertujuan untuk menemukan planning dan programming. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menganalisis terhadap aspek industri, aspek manusia, aspek lingkungan, aspek tema, dan aspek bangunan. Hasil dari analisis dan pembahasan berupa konsep dengan penerapan arsitektur hijau berdasarkan green building council Indonesia pada bangunan dan menghasilkan sebuah pra rancangan.
Analisis Keuntungan Investasi Emas Dengan Ihsg Ihsan Kurniawan
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Manajemen Bisnis Dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.841 KB) | DOI: 10.24912/jmbk.v3i2.4955

Abstract

 Before investing, investors should do return of investment analysis. This study is to determine the differences of return between gold investment and IHSG stock. This study period is between November 2009 to October 2018 with timespan of 1 year, 5 years, and 10 years. The data used for this study is IHSG stock prices historical data, and the price of LBMA gold. Data analysis using T-test (independent sample t-test). The results of this study shows that investing in gold instrument return higher profit than investing in IHSG stocks.
KEADILAN GENDER DALAM HUKUM WARIS: ANALISIS BAGIAN ANAK PEREMPUAN PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM ISLAM Ahmad Burhanuddin; Ihsan Kurniawan; Begu Halomoan; Dapot Panjaitan
I’tiqadiah: Jurnal Hukum dan Ilmu-ilmu Kesyariahan Vol. 2 No. 3 (2025): Oktober : I’tiqadiah
Publisher : Yayasan Baitul Hikmah al-Zain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63424/itiqadiah.v2i3.389

Abstract

The issue of gender justice in Islamic inheritance law is often debated, especially regarding the difference in inheritance shares between sons and daughters. This study aims to analyze how the principle of gender justice is applied in the practice of inheritance distribution based on the Compilation of Islamic Law (KHI), particularly with regard to daughters, as well as how the community perceives these provisions. This study uses a qualitative approach with field research in a village that actively applies Islamic inheritance law. Data was collected through in-depth interviews with heirs, religious leaders, and village officials, as well as analysis of inheritance distribution documentation. The results of the study show that although the KHI normatively stipulates that female children receive half the share of male children, its application in society is often distorted due to the influence of patriarchal culture, social pressure, and ignorance of women's rights. In some cases, female children even receive a much larger share based on “voluntariness” or “respect.” This study recommends strengthening gender-based legal awareness and the need to reactualize the values of maqāṣid al-syarī‘ah in the implementation of Islamic inheritance law to make it more fair and contextual.