Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rasionalitas Penggunaan Ranitidin pada Pasien Gastritis di Puskesmas Alang-alang Lebar Palembang Rizky Vania Oka; HMT Kamaluddin; Debby Handayati
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 3 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v50i3.8557

Abstract

Rasionalitas Penggunaan Ranitidin pada Pasien Gastritis di Puskesmas Alang-alang Lebar Palembang. Gastritis didefinisikan sebagai suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Keterlambatan pengobatan dapat menyebabkan komplikasi perdarahan dan tukak pada lambung, sehingga dibutuhkan terapi yang adekuat. Ranitidin merupakan salah satu obat dari golongan penghambat Histamin 2 yang sering dipakai sebagai terapi gastritis. Ketidaktepatan peresepan obat ini mengakibatkan tidak tercapainya tujuan terapi dan dapat merugikan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan ranitidin pada pasien gastritis di Puskesmas Alang-alang Lebar Palembang. Studi penggunaan obat dilakukan pada bulan November 2017. Populasi penelitian ini adalah rekam medik pasien gastritis di Puskesmas Alang-alang Lebar Palembang, sedangkan sampel pada penelitian ini adalah rekam medik pasien gastritis yang menggunakan ranitidin sebagai terapi dan memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan dosis ranitidin sudah rasional, namun untuk frekuensi pemberian ranitidin per hari dan lama pemakaian ranitidin masih ada yang tidak rasional.
PREVALENSI PENGGUNAAN OBAT ANTI-INFLAMASINON-STEROID (OAINS) PEREDA DISMENOREDI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYAPALEMBANG Wulan Purnama Sari; Debby Handayati
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 3 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v50i3.8563

Abstract

Dismenore merupakan keluhan yang sering dialami pada wanita usia muda. Dismenore dalam berbagai tingkatan dapat menimbulkan dampak ringan hingga berat yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penderita cenderung mencari pengobatan untuk menghilangkan keluhan dismenorea.Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) adalah pengobatan utama dismenore.OAINS terbukti efektif menghambat enzim siklooksigenase yang menyebabkan penurunan produksi prostaglandin sehingga mengurangi ketidak nyamanan pada dismenore. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi penggunaan OAINS sebagai pereda dismenore di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang angkatan 2014-2016. Jenis penelitian yang digunakanbersifat deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya angkatan 2014-2016 yang mengalami dismenore. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik total sampling. Data dideskripsikan untuk mengetahui prevalensi penggunaan OAINS sebagai pereda dismenore di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang angkatan 2014-2016. Terdapat 244 responden yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari usia 20 tahun pada 88 orang (36,1%), usia ? 21 tahun pada 86 orang (35,2%), dan usia ? 19 tahun 70 orang (28,7%). Prevalensi penggunaan OAINS sebesar 53,7% (131 responden) dengan efek samping minimal (4,6%) berupa nyeri ulu hati. Distribusi jenis OAINS sebagai berikut: asam mefenamat (74,8%), ibuprofen (18,3%), asetosal (6,1%), dan Na diklofenak (0,8%). Penggunaan OAINS adalah pilihan pengobatan utama (53,7%) sebagai pereda dismenore dengan efek samping minimal.