Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN GURU PKN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK Marta Da Rince; Gisela Nuwa; Petrus Kpalet
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 8, No 1 (2021): Bhinneka Tunggal Ika: Kajian Teori & Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v8i1.11722

Abstract

Abstrak: Fenomena kedisiplinan yang terjadi di tempat penelitian menunjukan ada gejala ketidakdisiplinan peserta didik meskipun sekolah yang bersangkutan memiliki peraturan dan tata tertib yang jelas dan mudah diakses. Atas dasar inilah penelitian ini bertujuan untuk mengupas Peran guru PKN dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik di SMPK Hewerbura Watublapi dan faktor-faktor penghambat kurangnya kedisplinan peserta didik di SMPK Hewerbura Watublapi. Metode Penelitian yang digunakan  bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru PKN bukan hanya mengajar tetapi meraka juga berperan sebagai guru pembimbing dalam hal kegiatan akademik dan non akademik, sebagai penasehat bagi setiap siswa yang melanggar, sebagai teladan dalam menjalankan peraturan dan tata tertib sekolah  dan sebagai motivator bagi setiap siswa yang kehilangan orientasi hidup. Hal ini dibuktikan oleh guru PKN dengan datang tepat waktu, displin dalam berpakaian, memelihara dan menjaga ketertiban sekolah, menjunjung tinggi nama baik sekolah, tidak meninggalkan sekolah tanpa ijin. Sedangkan faktor-faktor penghambat kurangnya kedisiplinan peserta didik yaitu partisipasi orangtua masing sangat minim dalam menjaga kedisiplinan siswa, pengaruh teman sebaya terhadap kedisiplinan sangat kuat, lingkungan masyarakat, Sikap Masa  Bodoh Peserta Didik terhadap nasehat guru. Kata Kunci: Peran Guru, kedisiplinan, dan peserta didik.Abstract: The phenomenon of discipline that occurs in the research location shows that there are symptoms of student indiscipline even though the school concerned has clear and easily accessible rules and regulations. On this basis, this study aims to examine the role of PKN teachers in improving student discipline at SMPK Hewerbura Watublapi and the factors inhibiting the lack of discipline of students at SMPK Hewerbura Watublapi. The research method used is descriptive qualitative. The results show that the role of PKN teachers is not only teaching but they also play a role as a mentor teacher in terms of academic and non-academic activities, as an advisor to every student who violates, as a role model in implementing school rules and regulations and as a motivator for every student who loses life orientation. This is proven by PKN teachers by coming on time, disciplined in dress, maintaining and maintaining school order, upholding the good name of the school, not leaving school without permission. While the inhibiting factors for the lack of discipline of students are very minimal parental participation in maintaining student discipline, peer influence on discipline is very strong, the community environment, students' ignorant attitude towards teacher advice.Keywords: The role of the teacher, discipline, and students.
INTERNALISASI NILAI RELIGIUS PADA ANAK TINGKAT SMP DALAM MASYARAKAT ADAT DI KECAMATAN NITA KABUPATEN SIKKA Martina Marieta Jonista Wisang; Gisela Nuwa; Petrus Kpalet
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v2i2.209

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara internalisasi nilai religius pada anak tingkat SMP dalam masyarakat adat di kecamatan Nita dan mendeskripsikan Hambatan dalam menginternalisasi nilai religius anak tingkat SMP dalam masyarakat adat di kecamatan Nita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yakni mendeskripsikan cara internalisasi nilai religius pada anak melalui data yang di dapatkan dari orang tua, remaja, dan guru. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa hal penting yaitu ada dua metode yang digunakan orang tua dalam menginternalisasikan nilai religius pada anak yaitu keteladanan dan pembiasaan dan peneliti juga menemukan faktor penghambat dalam menginternalisasi nilai religius pada anak tingkat SMP dalam masyarakat adat di kecamatan Nita yaitu ada faktor dari dalam dan faktor dari luar faktor dari dalam terdiri dari individu dan orang tua sedangkan faktor dari luar terdiri dari lingkungan sekolah, media informasi dan lingkungan masyarakat
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENGATASI KONFLIK PERKELAHIAN WARGA AKIBAT MINUMAN KERAS DI DESA AIBURA Danar Aswim; Petrus Kpalet; Theresia Afilanti
Journal Civics and Social Studies Vol 5, No 2 (2021): Volume 5 No 2 Tahun 2021
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/civicos.v5i2.1414

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui Peran Pemerintah Desa dalam Mengatasi Konflik Perkelahian Warga akibat Minuman keras dan untuk mengetahui efektivitas Peran Pemerintah Desa dalam Mengatasi Konflik Perkelahian Warga akibat Minuman keras di Desa Aibura, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka. Subyek penelitian Kaur Pelayaan Desa, sekertaris BPD dan tokoh adat. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Pemerintah Desa dalam mengatasi konflik perkelahian warga akibat minuman keras yaitu pemerintah dengan menggunakan pola mediasi dan diakhiri dengan hukum adat guni gelo yang artinya bayaran dari pihak pelaku terhadap pihak korban sebagai proses penyelesaian konflik seperti yang tertera dalam Panggilan Penyelesaian Hukum adat dan Berita Acara, sedangkan efektivitas Pemerintah Desa dalam mengatasi konflik perkelahian warga akibat minuman keras Penyelesaian tersebut dilakukan secara efektif oleh Pemerintah Desa Aibura dengan menyediakan sarana prasarana yang cukup memadai antara lain Ketua BPD, tokoh adat, hakim perdamaian desa, kepala dusun, para ketua RT/RW, anggota Linmas, pihak pelaku, pihak korban, tempat atau lokasi pertemuan. Dari hasil penelitian maka penulis mengambil kesimpulan bahwa peran pemerintah diharapkan lebih maksimal dalam memberikan sosialisasi tentang minuman keras dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai kesehatan, psikologi agar masyarakat mengetahui dampak dari mengkonsumsi minuman keras dan diharapkan juga agar Pemerintah Desa Aibura membuat Peraturan Desa tentang minuman keras. Kata Kunci: Peran, konflik, minuman keras.
UPACARA ADAT “ROIT ALANG” SEBAGAI NILAI BUDAYA PADA MASYARAKAT DI DESA MAHEBORA KECAMATAN NITA Yosefina Viviyanti Laukari; Gisela Nuwa; Petrus Kpalet
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 9, No 2 (2022): Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v9i2.18592

Abstract

ABSTRAKKebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Dikatakan demikian karena budaya merupakan sesuatu yang hidup bersama dengan manusia itu sendiri. Lahir dari kebiasaan yang diwariskan oleh nenek moyang dan tanpa ada proses belajar secara khusus oleh pengikutnya. Roit Alang adalah ritual cukur rambut yang umumnya dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Sikka, khususnya di Desa Mahebora. Pada masyarakat Desa Mahebora menjadi sangat penting untuk menjaga warisan leluhur dalam Upacara Roit Alang. Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui nilai budaya yang terkandung dalam Upacara Roit Alang dan upaya untuk melestarikan nilai-nilai budaya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti saat melakukan penelitian yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian diketahui nilai-nilai yang terkandung dalam Upacara Roit Alang yaitu nilai religius, nilai perlindungan, nilai sosial, nilai persaudaraan dan nilai ekonomi. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan Upacara Roit Alang yaitu diperlukan dukungan dari pemerintah setempat dan generasi muda, serta perlu adanya reaktualisasi budaya.  ABSTRACTCulture has a very large function in human life. It is said so because culture is something that lives together with humans themselves. Born from habits inherited by ancestors and without any special learning process by their followers. Roit Alang is a hair-shaving ritual that is generally carried out by people in Sikka Regency, especially in Mahebora Village. In the Mahebora Village community, it is very important to maintain the ancestral heritage in the Roit Alang Ceremony. The purpose of this study was to determine the cultural values contained in the Roit Alang Ceremony and efforts to preserve these cultural values. This study uses a qualitative research method with an ethnographic approach. Data collection techniques in this study are through observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques used by researchers when conducting research are data reduction, data presentation, and conclusion drawing/verification. The results of the study found that the values contained in the Roit Alang Ceremony were religious, protection values, social values, brotherhood values, and economic values. As for the efforts that can be made to preserve the Roit Alang Ceremony, it requires support from the local government and the younger generation, as well as the need for cultural re-actualization.
Peran Guru Dalam Mengembangkan Karakter Peserta Didik Di SMAS Santo Petrus Kewapante Maria Ifani; Petrus Kpalet; Gisela Nuwa
Journal of Education Sciences: Fondation & Application Vol 2 No 2 (2023): November
Publisher : Pendidikan Nonformal Universitas Muhammadiyah Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.161985/jesfa.v2i2.71

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter siswa di SMAS ST. Petrus Kewapante. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah, Guru PKN dan Guru BP SMAS ST. Petrus Kewapante. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa:”Guru sebagai pendidik harus bertanggungjawab kepada peserta didik dalam mengerjakan tugas, dan menjadi suriteladan bagi peserta didiknya. Guru sebagai pendidik terus melakukan upaya agar siswa mendapatkan apa yang mereka inginkan agar siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Guru sering memberikan pembinaan dan pendekatan kepada siswa. Guru terus memberikan motivasi untuk siswa terus bangkit, serta upaya yang lain seperti guru memberikan teguran, sanksi, peringatan serta memberikan masukan dan evaluasi.