Ganis Indriati
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KUALITAS HIDUP ANAK THALASEMIA Dona Marnis; Ganis Indriati; Fathra Annis Nauli
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang diwariskan dan merupakan kelompok  penyakit hemoglobinopati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kualitas hidup anak thalasemia. Metodologi:  Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak thalasemia yang rutin menjalani transfusi darah yaitu sebanyak 44 responden, yang diambil dengan teknik pengambilan sampel  yaitu total sampling.  Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kualitas hidup anak thalasemia (p value 0,021;  ? 0,05). Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kualitas hidup anak thalassemia. Ibu dengan tingkat pengetahuan tinggi memiliki kualitas hidup anak yang normal dibandingkan ibu dengan tingkat pengetahuan rendah. Kata kunci: Ibu, kualitas Hidup, tingkat pengetahuan, thalasemia
EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI OKUPASI DALAMMENINGKATKANKEMANDIRIAN MAKAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN DOWN SYNDROME Iqbal Raffi; Ganis Indriati; Sri Utami
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Down Syndrome merupakan suatu sindrome genetik yang sering dijumpai dan mudah untuk dikenali pada anak. Down syndrome menyebabkan penderita mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan, kecacatan, kelemahan fisik sehingga mempunyai tingkat kemandirian yang relatif rendah. Salah satu kemandirian yang harus dicapai seorang anak adalah kemandirian makan. Untuk meningkatkan kemandirian makan pada anak down syndrome diperlukan sebuah terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi okupasi dalam meningkatkan kemandirian makan pada anak usia sekolah dengan down syndrome.   Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan rancangan non equivalent control group. Penelitian dilakukan diSLB Negeri Pembina dan SLB Sri Mujinab Pekanbaru. Jumlah sampel sebanyak 30 responden yang diambil sesuai kritetria inklusi dan menggunakan teknik purposive sampling, dibagi menjadi 15 reponden kelompok eksperimen dan 15 responden kelompok kontrol.   Hasil: Penelitian menemukan bahwa karakteristik responden paling banyak berada pada rentang umur 9-13 tahun (66,6%) dan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (56,6%). Hasil uji statistik didapatkan bahwa mean kelompok eksperimen sebelum diberikan terapi okupasi adalah 8,67 dan pada kelompok kontrol 8,07. Setelah diberikan terapi okupasi pada kelompok eksperimen terdapat peningkatan mean menjadi 10,13. Hasil uji t independent diperoleh nilai p value 0,042 (? = 0,05), sehingga terapi okupasi efektif dalam meningkatkan kemandirian makan pada anak down syndrome. Hasil uji t dependent pada kelompok eksperimen sebelum dan setelah diberikan terapi okupasi didapatkan p value 0,000 (? = 0,05). Hal ini bermakna adanya peningkatan kemandirian makan, yaitu sebesar 6,00 setelah selama 3 hari diberikan terapi okupasi.   Simpulan:pemberian terapi okupasi pada anak usia sekolah dengan down syndrome efektif dalam meningkatkan kemandirian makan pada anak down syndromep value< ?.  
EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI OKUPASI DALAMMENINGKATKANKEMANDIRIAN MAKAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN DOWN SYNDROME Iqbal Raffi; Ganis Indriati; Sri Utami
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 5 No. 1 (2018): Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Down Syndrome merupakan suatu sindrome genetik yang sering dijumpai dan mudah untuk dikenali pada anak. Down syndrome menyebabkan penderita mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan, kecacatan, kelemahan fisik sehingga mempunyai tingkat kemandirian yang relatif rendah. Salah satu kemandirian yang harus dicapai seorang anak adalah kemandirian makan. Untuk meningkatkan kemandirian makan pada anak down syndrome diperlukan sebuah terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi okupasi dalam meningkatkan kemandirian makan pada anak usia sekolah dengan down syndrome. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan rancangan non equivalent control group. Penelitian dilakukan diSLB Negeri Pembina dan SLB Sri Mujinab Pekanbaru. Jumlah sampel sebanyak 30 responden yang diambil sesuai kritetria inklusi dan menggunakan teknik purposive sampling, dibagi menjadi 15 reponden kelompok eksperimen dan 15 responden kelompok kontrol. Hasil: Penelitian menemukan bahwa karakteristik responden paling banyak berada pada rentang umur 9-13 tahun (66,6%) dan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (56,6%). Hasil uji statistik didapatkan bahwa mean kelompok eksperimen sebelum diberikan terapi okupasi adalah 8,67 dan pada kelompok kontrol 8,07. Setelah diberikan terapi okupasi pada kelompok eksperimen terdapat peningkatan mean menjadi 10,13. Hasiluji t independent diperoleh nilai p value 0,042 (α = 0,05), sehingga terapi okupasi efektif dalam meningkatkan kemandirian makan pada anak down syndrome. Hasil uji t dependent pada kelompok eksperimen sebelum dan setelah diberikan terapi okupasi didapatkan p value 0,000 (α = 0,05). Hal ini bermakna adanya peningkatan kemandirian makan, yaitu sebesar 6,00 setelah selama 3 hari diberikan terapi okupasi. Simpulan:pemberian terapi okupasi pada anak usia sekolah dengan down syndrome efektif dalam meningkatkan kemandirian makan pada anak down syndromep value< α.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KUALITAS HIDUP ANAK THALASEMIA Dona Marnis; Ganis Indriati; Fathra Anis Nauli
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 5 No. 2 (2018): Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang diwariskan dan merupakan kelompok penyakit hemoglobinopati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kualitas hidup anak thalasemia. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak thalasemia yang rutin menjalani transfusi darah yaitu sebanyak 44 responden, yang diambil dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kualitas hidup anak thalasemia (p value 0,021; α 0,05). Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kualitas hidup anak thalassemia. Ibu dengan tingkat pengetahuan tinggi memiliki kualitas hidup anak yang normal dibandingkan ibu dengan tingkat pengetahuan rendah.