This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Lola Lusita
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/Rumah Sakit M. Djamil, Padang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Kadar Vitamin D dan Cathelicidin Plasma dengan Kejadian Infeksi Tuberkulosis pada Anak dengan Kontak BTA Positif Lola Lusita; Finny Fitri Yani; Netti Suharti
Sari Pediatri Vol 17, No 3 (2015)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp17.3.2015.200-4

Abstract

Latar belakang. Vitamin D dan cathelicidin berperan penting dalam sistem imun alamiah terhadap kuman tuberkulosis. VitaminD memediasi sintesis cathelicidin, melalui ekspresi vitamin D nuclear reseptor (VDR) sehingga cathelicidin dapat membunuhkuman mycobacterium tuberculosis.Tujuan. Melihat hubungan kadar vitamin D dan cathelicidin dengan kejadian infeksi tuberkulosis pada anak yang kontak denganpenderita tuberkulosis dewasa BTA positif.Metode. Penelitian cross sectional dengan sampel dibedakan antara terinfeksi tuberkulosis dengan yang tidak terinfeksi tuberkulosis.Sampel dilakukan pengukuran kadar vitamin D, yaitu kadar 25(OH)D dan cathelicidin plasma. Analisis statistik denganmenggunakan chi square, T-test, Mann-Whitney U, dan uji korelasi Spearman’s.Hasil. Anak terinfeksi tuberkulosis dengan gizi kurang 58%. Sumber kontak dengan BTA positif tiga anak yang terinfeksituberkulosis 54%. Tidak terdapat defisiensi vitamin D. Rerata kadar vitamin D anak terinfeksi dan tidak terinfeksi tuberkulosisberturut-turut 24,93±7,42 dan 24,66±6,23 ng/mL (p=0,868). Kadar cathelicidin rendah terdapat pada 62,5% anak yang terinfeksituberkulosis. Pada anak yang terinfeksi dan tidak terinfeksi tuberkulosis berturut-turut 149,76±160,76 dan 190,74±184,95 ng/mL (p=0,139). Tidak terdapat hubungan kadar vitamin D dan cathelicidin plasma pada anak dengan kontak BTA positif (p=0,135dan r=-0,183)Kesimpulan. Kadar cathelicidin pada anak yang tidak terinfeksi tuberkulosis cenderung lebih tinggi dibandingkan anak yang tidakterinfeksi, walaupun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna.