Eddy Supriyadi
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Antara Parameter Hematologi saat Perawatan Fase Induksi dengan Kejadian Demam Neutropenia pada Anak Leukemia Limfoblastik Akut Adhitya Putra Pratama; Sunartini Hapsara; Eddy Supriyadi
Sari Pediatri Vol 16, No 3 (2014)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.571 KB) | DOI: 10.14238/sp16.3.2014.183-8

Abstract

Latar belakang. Demam neutropenia yang terjadi, terutama fase induksi, merupakan keadaan yang mengancam jiwa serta membutuhkan penanganan yang cepat dan segera. Di RSUP Dr. Sardjito, tingkat mortalitas 11% dari 25% insiden demam neutropenia pada Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) fase induksi. Parameter hematologi diduga berperan terhadap kejadian demam neutropenia pada anak LLA fase induksi.Tujuan. Mengetahui hubungan antara parameter hematologi terhadap kejadian demam neutropenia anak LLA pada fase induksi.Metode. Penelitian kasus-kontrol dengan besar sampel 100 anak. Penelitian dilakukan pada pasien yang sedang dan telah menjalani Indonesian Protocol Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) 2006 fase induksi, menderita demam neutropenia, dan berusia kurang dari 18 tahun. Sampel diambil secara konsekutif berdasarkan data rekam medik dan dilakukan matching berdasarkan usia, jenis kelamin, dan demam neutropenia yang terjadi pertama kali saat perawatan. Uji statistik dengan kai kuadrat dan analisis multivariat dengan regresi logistik.Hasil. Secara statistik, hasil analisis multivariat menunjukkan monositopenia dengan jumlah monosit ≤100/mm3 dan merupakan satu-satunya variabel yang berkaitan dengan kejadian demam neutropenia, OR 3,570 (p=0,005;95%CI=1,466-8,695).Kesimpulan. Monositopenia dengan jumlah monosit ≤100/mm3 berhubungan dengan kejadian demam neutropenia pada anak LLA fase induksi.
Terapi Leukemia Mieloblastik Akut Anak: ProtokolAra-C, Doxorubycinedan Etoposide $'(YV0RGLÀNDVLNordic Society of Pediatric Hematology and Oncology(m-NOPHO) Eddy Supriyadi; Ignatius Purwanto; Pudjo Hagung Widjajanto
Sari Pediatri Vol 14, No 6 (2013)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.19 KB) | DOI: 10.14238/sp14.6.2013.345-50

Abstract

Latar belakang. Pengobatan leukemia mieloblastik akut (LMA) telah banyak mengalami kemajuan. Di negara maju, keberhasilan pengobatan sudah mencapai 65%, sementara di Indonesia diperkirakan masih di bawah 10%.Tujuan.Mengetahui profil LMA mengevaluasi keberhasilan pengobatan. Metode.Dilakukan analisis terhadap catatan medis pasien LMA yang dirawat di bangsal anak Rumah Sakit Sardjito Jogjakarta pada tahun 1999-2011. Diagnosis ditetapkan berdasarkan analisis morfologi dan sitokimia terhadap apus sumsum tulang dan atau darah tepi. Analisis survivaldilakukan terhadap pasien yang diberi pengobatan dengan protokol ADE atau m-NOPHO. Hasil.didapatkan 210 pasien berumur 0–17 tahun yang didiagnosis LMA. Enampuluh delapan mendapat kemoterapi, 46 (32%) dengan protokol ADE, 91 (64%) dengan protokol m-NOPHO, dan 5 (4%) pasien diobati dengan protokol lain. Event Free Survival (EFS)setelah lima tahun pada pasien yang mendapat kemoterapi adalah 2,4%, pasien sesudah 4 tahun dengan protokol m-NOPHO (3,7% ± 2,3%), sedangkan semua pasien yang menggunakan protokol ADE meninggal sebelum 1,5 tahun pengamatan (p=0,005).Kesimpulan.Tingkat keberhasilan pengobatan LMA di RS Dr. Sardjito masih sangat rendah. Pengobatan dengan protokol m-NOPHO mempunyai tingkat keberhasilan yang lebih baik dibandingkan protokol ADE.
Faktor Prognostik dan Kesintasan Pasien Leukemia Limfoblastik Akut Anak di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, 2010–2015 LUSIA PUTRI WIJAYANTI; EDDY SUPRIYADI
Indonesian Journal of Cancer Vol 11, No 4 (2017): October- December 2017
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.643 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v11i4.532

Abstract

Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is the most common hematologic malignancy in children. Improvements in ALL management in developed countries have shown that the survival rate can be up to 90%. This achievement may be attributed to the stratification of therapy based on prognostic factors. This study aims to evaluate the survival rate of childhood ALL at Sardjito Hospital and prognostic factors for survival. Newly diagnosed patients with ALL aged less than 18 years from January 2010 - December 2015 were enrolled. Patients who have previously received chemotherapy, those with ALL type L3, and those with mixed leukemia were excluded. The survival rate was analyzed by Kaplan-Meier method using log-rank test. Cox regression analysis was used to identify prognostic factors. A total of 309 patients were analyzed. The survival rate of childhood LLA in 2010-2015 in Sardjito Hospital was 56.1 ± 3.9%. Risk grouping based on National Cancer Institute is a prognostic factor that influences the survival of childhood LLA. ABSTRAKLeukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan keganasan hematologi yang paling sering ditemui pada anak. Perkembangan LLA anak di negara maju menunjukkan kesintasan pasien mencapai 90%. Keberhasilan terapi pada LLA salah satunya adalah karena adanya stratifikasi terapi berdasarkan faktor prognostik yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesintasan pasien LLA anak di RSUP Dr. Sardjito. Pasien berusia di bawah 18 tahun yang terdiagnosis LLA pada Januari 2010–Desember 2015 diikutsertakan dalam penelitian. Pasien yang pernah mendapatkan kemoterapi, LLA tipe L3, dan mixed leukemia dieksklusi. Kesintasan dianalisis dengan metode Kaplan-Meier menggunakan logrank . Analisis Cox regression digunakan untuk mengidentifikasi faktor prognostik. Sejumlah 309 pasien diikutkan dalam analisis. Kesintasan LLA anak tahun 2010–2015 di RSUP Dr. Sardjito sebesar 56,1±3,9%. Pengelompokan risiko berdasar National Cancer Institute (NCI) merupakan faktor prognostik yang berpengaruh pada kesintasan pasien LLA anak.