Adi Nugraha
Departemen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PETANI DALAM MENGHADAPI KEKURANGAN AIR: STUDI KASUS DI DAERAH IRIGASI WANIR, KECAMATAN CIPARAY, KAB. BANDUNG Hardian Eko Nurseto; Adi Nugraha
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 2, No 1 (2017): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v2i1.15046

Abstract

ABSTRAKKetersediaan air irigasi sangat penting dalam pertanian.Namun, sifat dan jumlah pasokan air yangtak terduga, ketika musim kemarau air sulit untuk didapat dan dapat mengancam pertumbuhan,terkadang di musim hujan jumlah air melebihi batas hingga menimbulkan banjir dan menghancurkantanaman padi. Untuk itu diperlukan berbagai strategi untuk menyiasati dan menjamin ketersediaanair guna mempertahankan produktifitas pertanian. Penelitian ini bermaksud menggambarkanbagaimana petani di Dusun Leles Desa Mekarsari Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandungbekerjasama dalam menjamin ketersediaan air irigasi.Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pemaparan deskriptif yangbertujuan menggambarkan bagaimana petani-petani di Dusun Leles Desa Mekarsari KecamatanCiparay Kabupaten Bandung membuat strategi-strategi dalam mengelola irigasi. Hasil yang didapat,Petani mengembangkan organisasi irigasi untuk meneglola air irigasi melalu Mitra Cai. Petanibekerjasama melakukan nganir cai, dan pompanisasi. Selain itu juga petani mengaktifkanhubungan-hubungan kekerabatan untuk mendapatkan akses pada air irigasi.Kata kunci: irigasi, strategi petani, mitra caiABSTRACTThe availability and access to water is very vital to agriculture. However, both of these are oftenunpredictable in some parts of Indonesia, especially in locations which has ‘bowl’ geographicalcharacteristic such as Ciparay District, Bandung Regency, West Java. This is due to lack ofinfrastructure and water management system. During the drought, the water is so scarce whileduring rainy season, the water overflows. This condition poses threats to surrounding farmlands.Therefore, a proper water management system is needed. This paper aims to identify how dofarmers in Mekarsari Village, Ciparay work together in assuring the availability and their access towater. The study was a qualitative study which was designed to provide in-depth information inorder to describe the phenomenon. The results show that there is a self-organized organization,which was formed by farmers to arrange the water usage in the region. The farmers are bound tomitra cai organization, organizing themselves to do nganir cai (looking for water sources) anddistribute the water. Aside of that, the farmers also enhance collegial relationships in the process,reducing the risks of social dispute.Keywords: irrigation, farmers’ strategy, mitra cai
Dialektika Sistem Sertifikasi Pertanian Organik dan Gaya Bertani (Farming Style) Petani Organik Firdarani Kirana Rivanisa; Adi Nugraha
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 4, No 2 (2019): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v4i2.23249

Abstract

Berkembangnya produk pertanian organik di Indonesia memicu dibentuknya aturan pemerintah mengenai sistem sertifikasi organik yang bertujuan untuk melindungi konsumen dan produsen. Akan tetapi dalam pelaksanaanya, sistem ini dihadapkan pada permasalahan sehingga menimbulkan polemik di masyarakat. Perkembangan polemik tersebut menuntut petani untuk bermanuver guna mempertahankan eksistensinya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis dialektika yang terjadi antara stuktur yang berupa sistem sertifikasi organik dengan agensi yang dimiliki oleh petani yang ditunjukkan dalam gaya bertaninya serta hal yang melatarbelakangi keputusannya dalam menentukan gaya bertani tersebut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah micro-macro linkages. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tiap petani memiliki cara pandang yang berbeda terhadap polemik struktur yang ada sehingga menciptakan respon yang berbeda pula. Perbedaan respon tersebut disebabkan oleh perbedaan kondisi struktur yang melekat pada masing-masing usaha tani. Respon petani dapat dilihat dari perbedaan gaya bertani antara Semai Organik dan Eco Camp. Kata Kunci: Dialektika, Sistem Sertifikasi Organik, Gaya Bertani, Farming Styles, Petani Organik