Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GUNUNGPATI Oktaviani Adhi; Suciptaningsih Suciptaningsih
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) Vol 4, No 2 (2014): MALIH PEDDAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/malihpeddas.v4i2.539

Abstract

Schools can take a strategic role in the implementation of anti-corruption education, especially in a culture of anti-corruption behavior among students. This study has the objective to know the anti-corruption education for elementary school students in the Kecamatan Gunungpati. This research was conducted using qualitative methods, descriptive analytical. Data collection techniques used were interviews, observation and documents. Analysis of data using qualitative research phases according to Spradley. While in checking the validity of the data using a data triangulation techniques. The results showed that the implementation of anti-corruption education for elementary school students in the Kecamatan Gunungpati divided into two strategies that are inclusive (inserted in various subjects) and exclusive (extracurricular student). Implementation of anti-corruption education for elementary students in the Kecamatan Gunungpati have not been maximized due to various constraints, such that not all teachers follow the dissemination of anti-corruption education so have limited knowledge about planting and how effective anti-corruption education and efficient for elementary students and the lack of facilities and infrastructure supporters of anti-corruption education for students in elementary school. The impact of the implementation of anti-corruption education for elementary school students is increasing student achievement both in the classroom and outside the classroom, because students are accustomed to being kind, including honest, disciplined, caring, brave, responsible, and so forth. The conclusion is that the implementation of anti-corruption education should be internalized to the students at an early age in order to get used to conduct anti-corruption measures. Required examples from various sides for maximum results.?é?á
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tema 1 Organ Gerak Hewan Dan Manusia Pada Siswa Kelas V SDN 02 Kebonrowopucang Rizka Indah Sulistiarni; Oktaviani Adhi; Anik Dwi Wahyuni
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7029

Abstract

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Dimana penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa, hasil wawancara, lembar soal tes akhir siklus, catatan lapangan dan dokumentasi. Berdasarkan analisis dan pengamatan hasil dari penelitian tersebut diperoleh informasi bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 67 dan ke tuntasan belajar sebesar 63%, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 72 dan ketuntasan belajar siswa mencapai 71%. Kemudian pada siklus III mengalami peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 80,4 dan ketuntasan belajar sebesar 83%. Sementara itu aktivitas belajar siswa, pada siklus I sebesar 44% meningkat pada siklus II menjadi 61% serta meningkat pada siklus III sebesar 78%. Peningkatan aktivitas siswa tersebut memiliki makna bahwa model Problem Based Learning dapat memotivasi aktivitas belajar siswa. Sedangkan performansi guru meningkat pada siklus I sebesar 67(BC), pada siklus II meningkat sebesar 75 (B), sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 88 (A). Performansi guru menjadi lebih baik karena guru semakin baik dalam menerapkan model Problem Based Learning pada tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia. Guru sudah melaksanakan semua kegiatan sesuai yang direncanakan dan lebih optimal dalam melaksanakan pembelajarannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, rata-rata kelas, ketuntasan belajar klasikal, dan aktivitas belajar siswa kelas V SDN 02 Kebonrowopucang.