Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UPAYA MENGURANGI AGRESIVITAS PADA ANAK USIA 4 SAMPAI 5 TAHUN (KELOMPOK A) MELALUI PERMAINAN TANGGA PELANGI DI TK JANNETA GEBANGANOM KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL Tania Agustis Syarah; Purwadi Purwadi; Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8, No 1 (2019): Juli 2019 : PAUDIA (Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v8i1.4042

Abstract

ABSTRAKMasalahan dalam penelitian ini adalah upaya mengurangi agresivitas pada anak usia 4 sampai 5 tahun melalui permainan tangga pelangi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui intensitas perilaku agresif pada anak usia dini khususnya kelopmpok A di TK Janneta, serta upaya yang dilakukan dalam mengurangi perilaku agresif melalui permainan tangga pelangi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif-evaluatif. Dari hasil penelitian sebelum dan sesudah menggunakan permainan tangga pelangi, ternyata ada penurunan intensitas perilaku agresif pada anak usia dini ( 4 sampai 5 tahun ) setelah mendapatkan stimulasi melalui permainan tangga pelangi.Kata Kunci    : Perilaku agresif, anak usia dini, tangga pelangi
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI METODE INKUIRI PADA KELOMPOK B DI TK MOJOKERTO 3 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Embun Salim; Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 2 Oktober (2014)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v3i2 Oktober.511

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya keaktifan anak pada saat memecahkan masalah sederhana tentang kegiatan proses sains yang disebabkan hubungan komunikasi dengan anak lainnya dan kurangnya siswa memiliki kemampuan dalam menganalisis masalah sains dan praktik langsung.Tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak adalah membantu meletakkan dasar ketujuan pendidikan agama dan moral, bahasa, kognitif, fisik motorik, dan sosial emosional kemandirian oleh anak dalam menyesuaikan diri dilingkungan dan pertumbuhan/perkembangannya. Karena anak belum bisa berfikir secara nyata, sehingga proses kegiatan pembelajaran perlu metode pembelajaran pada penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan sains anak peneliti menggunakan metode inkuiri dalam kegiatan pemnbelajaran sains.Hasil penelitian ini diperoleh bahwa hasil belajar kelompok B pada awalnya 15.78% disebabkan karena metode dan pendekatan yang digunakan kurang tepat. Setelah diadakan perbaikan tindakan dengan menggunakan metode inkuiri dengan percobaan balon jet dan gunung meletus dengan hasil pada siklus I diperoleh sebesar 52.63% sedangkan pada siklus II kemampuan sains anak dengan metode inkuiri diperoleh hasil 89.47%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan sains anak dengan metode inkuiri yang dilakukan pada siklus I dan II pada kelompok B TK Mojokerto 3 Kedawung Sragen. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa melalui metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan sains anak pada anak usia dini.Kata Kunci : Metode Inkuiri, Kemampuan Sains
UPAYA MENINGKATKAN GERAK LOKOMOTOR ANAK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK UNTUK KELOMPOK A TK KUNCUP SARI SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Rizky Amalina; Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v5i1.1175

Abstract

Peningkatan gerak lokomotor anak melalui permainan engklek pada kelompok A TK Kuncup Sari Semarang tahun ajaran 2015/2016 pada penelitian ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase pada siklus I yaitu 33,33% dalam kategori baik dan karena ada penyempurnaan dari beberapa kekurangan siklus I pada siklus II meningkat menjadi 86,66% dalam kategori baik. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan melalui permainan engklek dapat meningkatkan gerak lokomotor anak.
PERMAINAN EDUKATIF KABATHOK DI KB HAPPY HOLY KIDS SOETA SEMARANGTAHUN PELAJARAN 2016/2017 Yedida Ayu Dhomanita; Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v5i2.1180

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa aspek perkembangan sosial emosional yang diharapkan dicapai anak dalam rentang usia 0 sampai 6 tahun meliputi kesadaran diri, rasa tanggung jawab dan perilaku prososial. Permasalahan yang terjadi pada anak usia 3- 4 tahun KB Happy Holy Kids Soeta Semarang tahun pelajaran 2016/2017 adalah kurangnya rasa percaya diri anak untuk berinteraksi dengan guru dan teman. Minimnya keberanian anak untuk tampil di depan kelas karena terbiasa ditunggu orang tua di dalam kelas.Kurangnya kerjasama anak dengan teman sebaya dalam melakukan kegiatan karena kebanyakan anak masih mengedepankan sikap egosentris dan merasa minder.Seringnya anak untuk memilih-milih teman dalam bergaul.Kurangnya ketertarikan anak dengan Alat Permainan Edukatif yang dilakukan teman.Anak lebih suka melakukan permainan yang terbuat dari bahan modern. Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan sosial anak melalui bermain Alat Permainan Edukatif Kabathok untuk anak usia 3- 4 tahun KB Happy Holy Kids Soeta Semarang tahun pelajaran 2016/2017? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan sosial anak melalui bermainAlat Permainan Edukatif Kabathok untuk anak usia 3- 4 tahun KB Happy Holy Kids Soeta Semarang tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah anak pada kelompok KB yang berjumlah 16 anak terdiri dari 6 anak laki-laki dan 10 anak perempuan tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Peningkatan kemampuan sosial anak melalui bermain Alat Permainan Edukatif Kabathok untuk anak usia 3- 4 tahun KB Happy Holy Kids Soeta Semarang tahun pelajaran 2016/2017 pada penelitian ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase pada siklus I yaitu 37,5% dalam kategori baik dan karena ada penyempurnaan dari beberapa kekurangan siklus I pada siklus II meningkat menjadi 75% dalam kategori baik. Berdasarkan penelitian yang suah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan melalui Kabathok dapat meningkatkan sosial anak. Saran dari hasil penelitian ini adalah Guru dapat menerapkan media bermain Kabathok pada kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan aktifitas belajar anak sehingga aspek perkembangan belajar anak dapat ditingkatkan.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DI TK TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KOTA SEMARANG Purwadi Purwadi; Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v5i1.1171

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah Perbedaan model pembelajaran yang digunakan di TK menimbulkan hasil atau output yang berbeda juga pada anak. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran terhadap kreativitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan t-test sebagai teknik analisis datanya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua TK yang ada di Semarang. Purposive sampling adalah cara yang digunakan untuk metode pengambilan sampel. Dimana sampel yang diambil adalah sekolah yang menggunakan model pebelajaran area dan sentra. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji t maka diperoleh hasil thitung ¬sebesar 38,6068 dan ttabel sebesar 1,645, hal ini berarti thitung > ttabel maka Ho ditolak, sehingga bisa disimpulkan model pembelajaran sentra lebih baik dibandingkan model pembelajaran area, ditinjau dari kreativitas anak. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran memiliki pengaruh dalam mengembangkan kreativitas anak.
ANALISIS PENGGUNAAN PUZZLE DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANAK Alya Azaki Amatullah; Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti; Purwadi Purwadi
Wawasan Pendidikan Vol 2, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/wp.v2i1.9732

Abstract

Anak dalam kehidupannya bisa menemui hambatan dan masalah membutuhkan pemecahan masalah. Pemecahan masalah sangat penting karena membangun kemampuan berfikir kritis, logis dan sistematis. Kemampuan pemecahan masalah dapat diasah ketika bermain puzzle. Ketika bermain puzzle anak dapat mencari, menemukan, dan menyusun strategi dengan cara yang menyenangkan. Anak mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adanya penelitian ini, bertujuan menganalisa penggunaan puzzle dalam kemampuan pemecahan masalah pada anak usia 5-6 di RA Birrul Walidain Semarang. Jenis penelitian kualitatif analisis deskriptif dengan cara pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah anak ketika menggunakan puzzle. Permainan puzzle memberikan kesan belajar yang berbada dan menyenangkan bagi anak sehingga anak merasa nyaman dalam proses belajar. Anak mampu memahami, merancang, dan menganalis masalah yang dihadapinya. Namun, dalam hal ini guru harus ekstra mendampingi anak ketika bermain untuk memberikan motivasi, dan semangat anak.