Claim Missing Document
Check
Articles

KONTRIBUSI MOTIVASI DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN ALAT UKUR TEKNIK KENDARAAN RINGAN KELAS X SMK NEGERI 2 KEBUMEN purwadi purwadi
Auto Tech: Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo Vol 1, No 1 (2013): Auto Tech
Publisher : Pendidikan Teknik Otomotif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/autotech.v1i1.495

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, dukungan orang tua dan asal sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran alat ukur pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 2 Kebumen. Penelitian menggunakan pendekatan deskripsi korelasi. Jika dilihat dari pengambilan datanya maka penelitian ini termasuk jenis penelitian ex-post facto. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 2 Kebumen tahun pelajaran 2011 / 2012 yang berjumlah 120 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan Analisis Regresi Ganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1). Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Hal tersebut dapat disimpulkan berdasarkan penghitungan uji-t didapatkan thitung sebesar 4,081 sedangkan ttabel sebesar 1,98 dan nilai signifikansi (sig.)/ p-value sebesar 0,000, (2) Terdapat pengaruh yang signifikan dukungan orang tua dan prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat disimpulkan berdasarkan penghitungan uji-t didapatkan thitung sebesar 3,459 sedangkan ttabel sebesar 1,98 dan nilai signifikansi (sig.)/ p-value sebesar 0,001, (3). Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar dan dukungan orang tua secara simultan terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya sumbangan efektif (SE) variabel bebas (X) secara simultan terhadap variabel terikat (Y) dapat dilihat dari perolehan koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,379. Hal ini mengandung pengertian bahwa variabel motivasi belajar siswa (X1), dan variabel dukungan orang tua (X2) secara simultan berpengaruh terhadap prestasi belajar (Y) sebesar 37,9%, sedangkan 62,1% (100% - 37,9%) merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti. Adapun sumbangan efektif (SE) variabel motivasi belajar siswa (X1) terhadap variabel prestasi belajar (Y) (SEx1) sebesar 21,1%, dan variabel dukungan orang tua (X2) terhadap prestasi belajar (Y) (SEx2)  sebesar 16,8%,  . Adapun sumbangan relative (SR) variabel motivasi belajar siswa (X1) terhadap variabel prestasi belajar (Y) (SRx1) sebesar 55,6%, dan variabel dukungan orang tua (X2) terhadap prestasi belajar (Y) (SRx2)  sebesar 44,4%. Kata kunci : Motivasi, Dukungan Orang Tua, Prestasi Belajar
PENGARUH PRESTASI MENGGAMBAR TEKNIK MESIN DAN MOTIVASI PRAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK PEMESINAN PADA SISWA SMK PANCASILA 1 KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 purwadi purwadi
Auto Tech: Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Auto Tech
Publisher : Pendidikan Teknik Otomotif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.532 KB) | DOI: 10.37729/autotech.v4i2.1300

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh prestasi menggambar teknik mesin terhadap prestasi belajar praktik pemesinan pada siswa SMK Pancasila 1 Kutoarjo tahun 2012/2013, (2) ada tidaknya pengaruh motivasi praktik terhadap prestasi belajar praktik pemesinan pada siswa SMK Pancasila 1 Kutoarjo tahun 2012/2013, (3) ada tidaknya pengaruh variabel prestasi menggambar teknik mesin dan motivasi praktik terhadap prestasi belajar praktik pemesinan pada siswa SMK Pancasila 1 Kutoarjo tahun 2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang ada dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Sumber data penelitian berasal dari data primer dan data sekunder sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan metode obeservasi, wawancara dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK Pancasila 1 Kutoarjo tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 38 orang. Teknik sampling yang digunakan adalan sampling jenuh dimana populasi tersebut juga dijadikan sampel karena jumlah sampel terlalu sedikit. Skala pengumpulan data menggunakan angket dengan skala Linkert dimana semua intsrumen telah diuji dan memeuhi syarat validitas dan reliabilitas. Alat analisis data menggunakan regresi, uji t, uji F dan koefsien determinasi.   Kata Kunci    :Prestasi menggambar teknik mesin, motivasi praktik dan prestasi belajar praktik pemesinan.
DESAIN KONSEPTUAL GROUND-BASED GENERATOR (GBG) OTOMATIS DAN KONSEP OPERASIONAL BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) Purwadi Purwadi; Tri Handoko Seto
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol. 15 No. 1 (2014): June 2014
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jstmc.v15i1.2651

Abstract

IntisariDilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan operasional Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan wahana pesawat terbang dan juga permintaan TMC yang semakin meningkat, maka dilakukan pengembangan teknologi Ground-Based Generator berupa desain konseptual Ground-Based Generator (GBG) otomatis dan konsep operasional berbasis wireless sensor network (WSN). Dari kajian teori, teknologi GBG efektif diterapkan dilereng pegunungan, sehingga konsep pengembangan teknologi ini dimaksudkan untuk operasional TMC waduk PLTA di Indonesia yang sebagian besar dikelilingi oleh daerah aliran sungai (DAS) berupa pegunungan. Di dalam tulisan ini dijelaskan 4 topografi waduk PLTA yang telah lama menggunakan jasa TMC yaitu DAS Riamkanan, DAS Larona, DAS Koto Panjang, dan DAS Singkarak. Data topografi yang menunjukkan kelayakan suatu DAS dapat diterapkan GBG diperoleh dari Digital Elevation Model (DEM) dan ditampilkan dengan software Global Maper. Selanjutnya, rancangan GBG otomatis di ilustrasikan dalam sketsa gambar. GBG otomatis memiliki fitur; autoloading flare, rak penyimpanan flare, solar panel, dan dikontrol dengan mikroprosesor. Dengan menerapkan konsep WSN, pengoperasian GBG dapat dilakukan secara terpusat untuk beberapa DAS sekaligus, sehingga kegiatan TMC mejadi lebih efektif dan efisien. AbstractMotivated by some operational problems of Weather Modification Technology (TMC) with airplane medium and also increasing the demand of TMC, then the development of Ground-Based Generator technology in the form of conceptual design of automatic Ground-Based Generator (GBG) and operational concepts based wireless sensor network (WSN) is done. From the study of theory, GBG effectively applied on mountain slope, so the concept of development of this technology is intended for TMC operation in hydroelectric (PLTA) dam in Indonesia that were mostly surrounded by watersheds (DAS) in the form of mountains. This paper describe four hydroelectric dams topography which has long used the TMC service (Riam Kanan DAS, DAS Larona, DAS Koto Panjang, and DAS Singkarak). The topographic data that indicate the feasibility of applied GBG in a watershed is obtained from the Digital Elevation Model (DEM) and displayed with Global Mapper software. Furthermore, the design of automatic GBG is illustrated in sketch drawings. The designed GBG has automatic features; autoloading flares, flare storage racks, solar panels, and controlled by a microprocessor. By applying the concept of WSN, GBG operation can be performed centrally for multiple DAS at once, so that the activities of TMC becoming more effective and efficient.
KORELASI ANTARA DATA CURAH HUJAN PENAKAR MANUAL DAN TRMM (TROPICAL RAINFALL MEASURING MISSION) GIOVANNI TOVAS. (STUDI KASUS TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA UNTUK MENANGGULANGI KABUT ASAP KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI RIAU TAHUN 2014) Alfan Muttaqin; Tukiyat Tukiyat; Purwadi Purwadi; Tri Handoko Seto
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol. 15 No. 2 (2014): December 2014
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jstmc.v15i2.2670

Abstract

Intisari  Telah dilakukan kajian tentang korelasi antara data curah hujan yang terukur di Pos Meteorologi dan data curah hujan yang terukur pada TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission). Data curah hujan merupakan data curah hujan rata – rata harian dibeberapa titik yang ada di Provinsi Riau. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data hujan dari tanggal 16 Maret sampai dengan 28 April 2014. Pengujian korelasi dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson dengan asumsi bahwa data terdistribusi normal. Dari hasil perhitungan dengan korelasi Pearson didapatkan nilai korelasi sebesar 0,52. Korelasi yang terhitung sebesar 0,52 masuk kedalam kategori CUKUP. Selain pengujian korelasi, data curah hujan juga dianalisa dengan uji perbandingan streamline yang terbentuk pada diagram kartesius. Tanpa melihat besarnya nilai curah hujan tetapi dengan melihat pola terbentuknya streamline terlihat tanggal 16 Maret sampai dengan tanggal 21 Maret 2014 pola yang terbentuk cenderung berkebalikan dimana ketika data curah hujan pada Posmet turun curah hujan pada TRMM justru malah naik. Sementara mulai tanggal 22 Maret 2014 sampai akhir tanggal 28 April 2014 terlihat tren stream line yang cenderung berpola mirip walaupun ada beberapa titik yang saling berkebalikan sehingga secara umum terlihat polanya mirip.Abstract  Studied correlation between data rainfall in Post Meteorological (Posmet) and rainfall data on TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) have been done. Precipitacion  is average rainfall data at the daily average some point in Province of Riau. Data used in this study is  data from 16 March to 28 April, 2014. Correlation testing was done by using Pearson Product Moment correlation with assumption that data were normally distributed. From the calculation of Pearson correlation obtained correlation value is 0.52. Correlations were calculated is 0.52, category ENOUGH. In addition to testing the correlation, data rainfall were also analyzed with a streamlined comparison test were formed on Cartesian diagram. Without seeing the value of rainfall but by looking at the pattern formation of streamlined look dated March 16 until March 21, 2014 established pattern which tends to reverse when the rainfall data Posmet down on TRMM rainfall actually even go up. While the start date of March 22, 2014 until the end date of 28 April 2014 visible trends that tend to stream line pattern is similar, although there are a few points of each other so that in general the pattern looks similiar. 
APLIKASI MOBILE ZAPPELINE SEBAGAI MEDIA TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA (TMC) DAN PENIPISAN POLUTAN UDARA (ASAP) Purwadi Purwadi; Faisal Sunarto; Alfan Muttaqin; Tri Handoko Seto
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol. 15 No. 2 (2014): December 2014
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jstmc.v15i2.2671

Abstract

IntisariTelah dilakukan kajian aplikasi mobile zappeline sebagai media teknologi modifikasi cuaca (tmc) dan media penipisan polutan udara (asap) pada sebuah truk Mitsubishi Colt Diesel berukuran 5,960 x 1,970 meter. Dengan kendaraan tersebut, direkomendasikan dimensi zappeline berbentuk bangun ruang eliptical dengan jari-jari diagonal a dan b masing-masing 3,25 dan 0,65 meter. Selanjutnya, karakteristik aerodinamik dan fisika dihitung dengan memecahkan beberapa persamaan fisika secara numerik pada kondisi atmosfer standart yaitu internasional standart of atmosphere (ISA). Pada kondisi standart ISA, maksimal beban pada ketinggian 1500 meter (5000 feet) sebesar 5,67 kg dan mampu mencapai ketinggian tersebut dalam waktu 1221.93 sekon (+/- 20 menit). Selanjutnya dilakukan perhitungan drag zappeline relatif terhadap udara yang disajikan dalam sebuah grafik yang dapat digunakan bahan pertimbangan dalam desain pendorong zappeline dan perhitungan kekuatan tali.   AbstractStudies of mobile zeppeline aplication as a medium of weather modification technology and media thinning air pollutants (smoke) on a Mitsubishi Colt Diesel truck with dimensions of 5,960 x 1,970 meters have been done. With these vehicles, an elliptical zappeline shape geometry are recommended with diagonal radii a and b, 3.25 and 0.65 meters, respectively. Then, the aerodynamics and physics characteristic are calculated by solving some physics equations numerically at standard atmospheric conditions of the international standard atmosphere (ISA). In the ISA standard conditions, the maximum load at 1500 meters altitude (5000 feet) is 5.67 kg and it is capable to reach that altitude in 1221.93 seconds (+/- 20 minutes). Furthermore, calculation of the air drag relative are presented in a graph that can be used in the design considerations of driving force zappeline and calculation of rope tension.  
PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2 Kadarusmanto Kadarusmanto; Purwadi Purwadi; Endang Susilowati
Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir Vol 13, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) RSG-GAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.014 KB) | DOI: 10.17146/bprn.2016.13.1.3882

Abstract

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Elemen bakar merupakan salah satu komponen penting teras reaktor. Karena di dalamnya terkandung produk fisi yang sangat reaktif. Keberadaan produk fisi ini harus dihitung dengan akurat karena menyangkut keselamatan operasi. Makalah ini menentukan jumlah Uranium-235 yang telah terbakar dengan menggunakan ORIGEN2. Elemen bakar yang ditentukan fraksi bakarnya adalah 3 elemen bakar uji dengan nomer identifikasi CBBJ249, CBBJ250 dan CBBJ251. Masing-masing elemen bakar uji diiradiasi di dalam teras RSG-GAS. CBBJ249 diiradiasi di teras 66 dan teras 67, CBBJ 250 diiradiasi di teras 66 sampai dengan 71 dan CBBJ251 di teras 66 sampai dengan teras 69. Dari hasil perhitungan dengan paket program ORIGEN2 diperoleh bahwa CBBJ 249 sampai dengan CBBJ251 mempunyai fraksi bakar 18,41%, 55,61% dan 36,87%. Bila dibandingkan dengan LAK EBU dan hasil pengukuran γ scanning terdapat perbedaan, semakin tinggi fraksi bakar semakin kecil perbedaannya. Kata kunci : ORIGEN2, fraksi bakar, pelat elemen bakar uji ABSTRACTDETERMINATION OF BURN-UP FOR TESTING FUEL PLATE. Nuclear fuel constitute of one out of several important component of the GA Siwabessy Reactor. Due to fission product at which is very reactive stay in it. The availability of fission product shall be calculated accurately. This paper is calculated the amount of uranium-235 burned by ORIGEN 2 computer code. The nuclear fuel calculated are three of testing fuels identification number of CBBJ249, CBBJ250 and CBBJ251. Each of testing fuel has been irradiated inside the RSG-GAS, CBBJ249 is irradiated inside core 66th and 67th core, CCBBJ251 is irradiated inside the 66th core to core the 71th core. Eventually the testing fuel of CBBJ 251 is irradiated inside the 66th core till to the 69th core. From the calculation result of ORIGEN2 there are obtained that the CBBJ249 until the CBBJ 251 having burn-up of 18,415; 55,61% AND 36,87%. If compare to the measurement result of LAK EBU and γ scanning measurement, there were shown that testing fuel of highest burn-up has lowest different.  Keyword: ORIGEN2, burn-up. Fuel element plate. 
Evaluasi Kejadian Abnormal/Gangguan Operasi Reaktor RSG-GAS Kurun Waktu Tahun 2015 - 2017 Pardi Pardi; Purwadi Purwadi
Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir Vol 14, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) RSG-GAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.931 KB) | DOI: 10.17146/bprn.2017.14.2.4081

Abstract

EVALUASI KEJADIAN ABNORMAL/GANGGAUN OPERASI REAKTOR RSG-GAS  KURUN WAKTU TAHUN 2015 – 2017. Reaktor sebagai fasilitas penyedia sumber neutron dapat dimanfaatkan untuk kegiatan utilisasi dengan tujuan  untuk penelitian dan produksi radioisotop. Pengoperasian reaktor yang stabil tanpa mengalami gangguan teknis sangat diharapkan oleh pihak pengguna reaktor karena dapat mempengaruhi kegiatan utilasi yang ada. Kejadian abnormal/gangguan operasi reaktor dapat disebabkan oleh gangguan internal reaktor (gagal fungsi SSK reaktor), gangguan eksternal reaktor (trip/mati sesaat suplai listrik PLN, gempa bumi dan lain sebagainya)1). Setiap kejadian abnormal/gangguan operasi reaktor direspon oleh sistem proteksi reaktor (SPR) dengan mematikan reaktor secara otomatis, sehingga reaktor tetap dalam kondisi aman dan baik. Makalah ini mengevaluasi kejadian abnormal/gangguan operasi reaktor RSG-GAS dengan cara menganalisis data kejadian abnormal dalam kurun waktu 2015 s/d  2017. Lingkup evaluasi ini hanya data kejadian abnormal/gangguan operasi yang disebabkan oleh gangguan internal, eksternal dan faktor kelalain operator dalam penanganan iradiasi target yang direspon oleh sistem proteksi reaktor (SPR) selama 3 tahun. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa kejadian abnormal/gangguan yang paling dominan adalah gagalnya fungsi struktur, sistem dan komponen (SSK) reaktor. Berbagai upaya yang telah dilakukan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pengoperasian reaktor RSG-GAS.
MODIFIKASI SISTEM PENGOPERASIAN KATUP SELENOID BEAM TUBE S-2 REAKTOR RSG-GAS Purwadi Purwadi; Pardi Pardi
Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir Vol 14, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) RSG-GAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.597 KB) | DOI: 10.17146/bprn.2017.14.2.4077

Abstract

MODIFIKASI SISTEM PENGOPERASIAN KATUP SELENOID BEAM TUBE S-2 REAKTOR RSG-GAS. Reaktor RSG-GAS adalah reaktor riset yang memiliki fasilitas iradiasi untuk pengujian produk industri dengan teknik radiografi neutron yang terpasang pada beam tube S-2. Pengujian bertujuan untuk mengamati struktur internal dari obyek dengan cara tidak merusak (non destructive) menggunakan metode film. Untuk memanfaatkan berkas neutron pada beam tube S-2 maka air yang berada dalam dalam beam tube tersebut harus dikosongkan dengan membuka katup selenoid draining KWA01 AA011 sebelum reaktor dioperasikan. Terjadi kerusakan katup selenoid draining KWA01 AA011 tidak bisa dibuka maka air dalam beam tube S-2 tidak bisa dikosongkan sehingga beam tube S-2 tidak bisa dimanfaatkan karena tidak ada berkas neutron yang memancar. Untuk mengganti katup selenoid draining KWA01 AA011 memerlukan biaya sangat mahal dan pekerjaan sangat sulit karena harus membongkar seluruh shielding dan peralatan beam tube S-2. Telah dilakukan modifikasi sistem pengoperasian katup selenoid beam tube S-2 menggunakan jalur pengosongan yang terdapat pada beam tube S-5 dengan membuka katup selenoid inlet KWA01 AA027 dan draining KWA01 AA029 sehingga air dalam beam tube S-2 mengalir melalui beam tube S-5. Dengan perubahan sistem pengoperasian ini neutron memancar dengan baik dalam Beam tube S-2 sebesar 106 s/d 107 cps dan siap untuk eksperimen. Perubahan sistem pengoperasian katup selenoid bisa dipergunakan sementara sebelum katup selenoid draining KWA01 AA011 yang rusak diganti.
EVALUASI OPERASI REAKTOR RSG-GAS SIKLUS OPERASI 90 Purwadi Purwadi; Sutrisno Sutrisno
Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir Vol 14, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) RSG-GAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.233 KB) | DOI: 10.17146/bprn.2017.14.1.3898

Abstract

EVALUASI OPERASI REAKTOR RSG-GAS SIKLUS OPERASI 90. Operasi reaktor GA Siwabessy siklus operasi 90 telah berlangsung dari tanggal 26 Desember 2015 s/d 15 April 2016. Untuk kelancaran dan keselamatan operasi reaktor berikutnya perlu dilakukan evaluasi terhadap operasi reaktor sebelumnya. Evaluasi dilakukan melalui studi literatur, pengumpulan data, pembahasan dan analisis terhadap jalannya operasi reaktor, mulai dari pembentukan konfigurasi teras, operasi daya rendah, operasi daya tinggi, pemanfaatan reaktor, serta gangguan-gangguan yang timbul pada saat pengoperasian reaktor. Sebelum reaktor dioperasikan daya tinggi dilakukan eksperimen kalibrasi batang kendali yang menghasilkan reaktivitas lebih 7,30 % dan reaktivitas stuck rod 4,11 % sehingga menjamin reaktor aman dioperasikan.  Operasi reaktor siklus 90 telah menghasilkan energi sebesar 640,0609 MWD, digunakan untuk melayani iradiasi sebanyak 114 target/sampel dan penyediaan neutron tabung berkas PSTBM. Gangguan scram/penurunan daya terjadi 9 kali karena kegagalan detektor neutron JKT02 dan JKT03. Gangguan yang terjadi pada sistem bantu reaktor sebanyak 36 kali disebabkan kegagalan sistem elektrik, mekanik dan instrumentasi misal blower cooling tower PA02 AH001, AH003 dan  batang kendali, namun hampir semua gangguan tersebut dapat diatasi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa meskipun terjadi beberapa gangguan, operasi reaktor RSG-GAS siklus operasi 90 berlangsung dengan baik dan selamat  sesuai dengan target yaitu reaktor dioperasikan daya 15 MW dan mencapai energi total 640 MWD sesuai dengan jadwal operasi reaktor yang telah ditetapkan. Kata kunci: operasi, reaktor, siklus ABSTRACT EVALUATION OF RSG-GAS REACTOR IN OPERATION CYCLE NO. 90. The operation of  RSG-GAS reactor cycle 90, has conducted  from December 26th, 2015  to April 15th, 2016. Based on this  operation, data will be evaluated and used for the next reactor operation. The evaluation result will be improve for the core configuration, reactor operation, reactor utilization and experiences. Before the reactor is operated high power, control rod calibration should beperformed to achieved the reactivity. The excess reactivity is 7.30% and stuck rod reactivity is 4.11% so as to ensure safe operation of the reactor.The reactor operation cycle No. 90  has achived the power of 640, 0609 MWD is used for 114 sample irradiation and neutron beam services to PSTBM. Scram occurred 9 times due to failure of neutron detector JKT02 and JKT03 and problem of the reactor auxiliary systems are 36 times due to the failure of electrical systems, mechanical and instrumentation eg cooling tower fans PA02 AH001, AH003 and control rods, but the problem could be handled  in the normal condition. The conclusion that the reactor  operation cycle 90 was operation good condition,  with the power of 15 MW and achieve a total energy of 640 MWD. Key word: operation, reactor, cycle
PENGARUH POSISI DAN LINEARITAS DETEKTOR START-UP DALAM PENGUKURAN FRAKSI BAKAR RSG-GAS PADA KONDISI SUBKRITIS Purwadi Purwadi
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 18, No 3-4 (2014): Agustus - November 2014
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.831 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2014.18.3-4.2889

Abstract

Pengukuran fraksi bakar (burn-up) sangat penting untuk keselamatan operasi reaktor. Untuk reaktor riset, salah satu metode yang paling sederhana adalah melakukan pengukuran cacah netron pada kondisi subkris-tis dengan detektor neutron yang sudah terpasang pada teras reaktor. Jumlah cacah neutron harus ma-suk dalam rentang linearitas detektor yang dipengaruhi oleh posisi detektor dari teras. Makalah ini akan menyajikan pengaruh posisi detektor dan linearitas cacah detektor sehingga hasil pengukuran fraksi bakar akan akurat. Reaktor RSG-GAS menggunakan dua detektor fission chamber JKT01 CF811 dan CF821 untuk pengukuran kondisi start-up. Hasil pengukuran daya terhadap cacah de-tektor menunjukkan bahwa kedua detektor mempunyai linearitas yang sangat baik. Jumlah cacah masing-masing harus lebih kecil dari 12.150 cps dan 14.110 cps untuk detector JKT01 CX811 dan CX821. Dengan menjaga posisi detektor, detektor memiliki respons yang sangat baik pada berbagai posisi bahan bakar yang hendak diukur. Hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa detektor yang terpasang di RSG-GAS dapat digunakan untuk mengukur fraksi bakar dari elemen bahan bakar.
Co-Authors Adi Suhendra Aghnia Nur Fadilah Agnisella Kezia Sumbogo Agus Sriyatmoko Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih Alfan Muttaqin Alim Sri Mardiani Alya Azaki Amatullah Anis Safitri Anita Chandra D S Anita Chandra Dewi Sagala Arif Wahyu Nugroho Athalla Naufal R.S Aziza Zull Ramadhani Budi Waluyo Dewi Aprilia Sari Diana Widianti Djalal Rosyidi Dwi P.D.H. Dwi Prasetiyawati D.H. Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti Edy Suryanto Eka Novian Gunawan Elfitriani Elfitriani Elysa Novitasari Endang Susilowati Ery Wahyuti Eudia Christina Wulandari Faisal Sunarto Gilang Jaka Sanjaya Hartono Hartono Herman Ya'aro Z Harefa Iman Kuntoro Intan Nova Pramaisela Istiti Purwandari JOKO NUGROHO Kadarusmanto Kadarusmanto Lia Mustabsyiah Lilik Eka Radiati Lily Suparlina Lily Suparlina Luh Putu Ratna Sundari M. Kristanto Mardiana Mardiana Melida Fitroturrohmah Mila Karmila Mira Azizah Moch Tirta Ageng Bambang Priomojo Muhamad Amru Rachman Muhammad Bagus Bima Soekamto Muhammad Rohmadi Nila Kusumaningtyas Nugraheni Eko Wardani Nur Dwiana Muslimah Nurarif, Saiful Nurul Fatimah Pardi Pardi Puji Sari Ramadhan Purnomo Edi Sasangko Raheni Suhita Ratna Wahyu Pusari . . Ray Ferza Rekyan Ayu Nawang Wulan Rina Karmiyanti saniman saniman Siti Rochmiyati Suardi Yakub Suhardi Suhardi Sukisno Selamet Riadi Sukisno Selamet Riadi Sumarwati Surian Pinem Sutrisno Sutrisno Suwartiningsih Suwartiningsih Suyitno Suyitno Tania Agustis Syarah TEGAR HARBRIYANA PUTRA Tri Handoko Seto Tukiran Surbakti Tukiyat Tukiyat Vicky Agus Saputri Wanti Mindari Widiarti Rista Maya Widiyanto Widiyanto Yenni Marliani Yonathan Pongtuluran Zainal Ilmi