p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal BIOMA Media Akuakultur
Eva Prasetiyono
Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan pH air asam dengan kompos daun ubi kasesa (Manihot sp.) untuk kegiatan akuakultur Hani Sintiya; Eva Prasetiyono; Endang Bidayani
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 10 No. 1: April 2021
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v10i1.6310

Abstract

ABSTRAKUbi kasesa yang banyak terdapat di Pulau Bangka memiliki daun yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kompos untuk meningkatkan pH air dalam akuakultur. Penelitian bertujuan untuk menganalisis efektivitas dan menentukan dosis terbaik kompos daun ubi kasesa terhadap kenaikan pH air akuakultur. Metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) tunggal dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis kompos daun ubi kasesa yang digunakan adalah 0 g/L (P0), 1,25 g/L (P1), 2,25 g/L (P2), 3,25 g/L (P3). Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh nyata penggunaan kompos daun ubi kasesa terhadap kenaikan pH air. Nilai pH air awal sebesar 3,6 meningkat masing-masing 5,83±0,06, 7,07±0,06, 7,23±0,12, 7,37±0,06 pada P0, P1, P2, dan P3 setelah diberikan kompos daun ubi kasesa. Air yang diberi kompos tersebut selanjutnya digunakan untuk pemeliharaan ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis kompos daun ubi kasesa terbaik adalah P3 dengan dosis kompos sebesar 3,25 g/L. Kata kunci: akuakultur;  kompos; pH air; ubi kasesa  ABSTRACTMany kasesa tuber is grown in Bangka where the leaves can be used as raw material for making compost to increase pH in aquaculture. This study aims to analyze the effectiveness and determine the best dose of “kasesa” leaves compost to increase the pH for aquaculture activities.This study used an experimental method with a Single Randomized Complete Design (CRD). The treatments consisted of 4 treatments and 3 replications. The doses compost were 0 g/L (P0), 1,25 g/L (P1), 2,25 g/l (P2), 3,25 g/L (P3). The results showed that composting was effective in raising the pH of acidic water. The initial pH of water is 3.6. After being given kasesa leaves compost, the result of pH water for P0, P1, P2, and P3 were 5,83±0,06; 7,07±0,06; 7,23±0,12; 7,37±0,06; respectively. This study showed that the best level of “kasesa” leaves compost was 3.25 g/L. Keywords: aquaculture; compost; kasesa tuber; water pH
KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA PROSES TRANSPORTASI SISTEM TERTUTUP DENGAN PENAMBAHAN PERASAN DAUN UBI KAYU AKSESI BATIN (Manihotes culenta Crantz) Jamaliah Jamaliah; Eva Prasetiyono; Denny Syaputra
Media Akuakultur Vol 15, No 1 (2020): (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.595 KB) | DOI: 10.15578/ma.15.1.2020.15-22

Abstract

Kebutuhan masyarakat terhadap ikan nila perlu didukung dengan ketersediaan benih secara berkelanjutan untuk kegiatan budidaya. Masalah yang sering dihadapi adalah terjadinya kematian benih ketika ditransportasikan akibat stres. Daun ubi kayu memiliki kandungan flavonoid dan saponin yang bermanfaat sebagai pencegah stres pada ikan selama proses pengangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimal penambahan perasan daun ubi kayu aksesi batin sebagai bahan anestesi alami pada transportasi sistem tertutup benih ikan nila. Konsentrasi daun ubi kayu aksesi batin yang diujikan adalah 0 g/L (P-0/kontrol); 6,25 g/L (P-1); 7,50 g/L (P-2); dan 8,75 g/L (P-3). Ikan ditransportasikan pada sistem tertutup selama delapan jam dengan suhu udara berkisar 28°C-30°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan perasan daun ubi kayu aksesi batin pada masing-masing perlakuan menghasilkan kelulushidupan benih ikan nila sebesar 80% (P-0/kontrol), 100% (P-1), 98% (P-2), dan 38,88% (P-3); dengan kadar glukosa darah sebesar 245 mg/dL (P-0/kontrol); 102,33 mg/dL (P-1); 196,66 mg/dL (P-2); dan 307,66 mg/dL (P-3). Konsentrasi terbaik untuk aplikasi transportasi benih ikan nila adalah konsentrasi 6,25 g/L. Pada konsentrasi tersebut kondisi ikan tidak mengalami stres yang dominan dengan sedikit perubahan kadar glukosa darah yang relatif rendah dan mempertahankan kondisi kualitas air lebih baik dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan lainnya.Market demands for tilapia are steadily increased annually which require a sustainable and consistent availability of its seed supply. One of the issues in the supply chain of tilapia seed is the juvenile mortality during transportation caused by a prolonged stress. Cassava leaf contains flavonoid and saponin, which were suspected to be useful to prevent fish stress during the transportation process. This research aimed to determine the optimal concentration of cassava leaf extract of Batin accession as a natural anesthetic to nile tilapia transported in a closed system. The concentrations of cassava leaf extract of Batin accession used in this research were 0 g/L (P-0, control treatment), 6.25 g/L (P-1), 7.50 g/L (P-2), and 8.75 g/L (P-3). Tilapia seeds were transported within a closed transportation system for eight hours, with air temperatures ranging between 28°C-30°C. The results showed that the addition of cassava leaf extract of Batin accession in each treatment produced survival rates of tilapia seed of 80% (P-0/control), 100% (P-1), 98% (P-2), and 38.88% (P-3), with blood glucose levels of 245 mg/dL (P-0/control), 102.33 mg/dL (P-1), 196.66 mg/dL (P-2), and 307.66 mg/dL (P-3). The best concentration of cassava extract for tilapia seed transportation was achieved by treatment P-1. The concentration of cassava extract used in P-1 was successfully reduced the seed stress level indicated by a relatively slight change in the blood glucose level. The concentration was also proved to keep better conditions of the transport media compared to the control and other treatments.