Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BAHASA CERMIN BUDAYA PERILAKU muji muji
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Dewasa ini kasus populer yang terjadi di Indonesia adalah penggunaan Bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar. Meskipun sudah ada undang-undang yang mengaturnya, pengguna Bahasa Indonesia tidak mau tahu tentang itu. Akibatnya, Bahasa Indonesia yang dikomunikasikan ada yang dinilai mengandung maksud menistakan, mempolitisi, membohongi, menjatuhkan jati diri, tidak menunjukan kepribadian, dan memecah belah bangsa yang bhineka tunggal ika. Hasil kajian penelitian yang dapat dikemukakan adalah pemaknaan maksud penggunaan Bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar, karena penyikapan dengan berbagai penafsiran. Perilaku ini terjadi, disebabkan oleh pengguna bahasa berfikir dirinya ‘merasa bisa, bukan bisa merasa’. Akibat, menganggap dirinya serba dapat, serba mampu, serba kuasa, serba lebih dari yang lain, serba bebas berpendapat, dan semacamnya, maka muncul aneka perilaku berbahasa yang berterima dan tidak berterima. Pemikiran pro dan kontra itu ada, itu wajar terjadi, tetapi perbedaan ini tidak penting menjadi sebab timbulnya benturan fisik dan psikis yang tidak sehat. Kejadian ini diketahui ketika isi pikiran ini sudah dibahasakan, sebelum diaktualisasikan dalam bentuk bahasa tidak mudah diketahui. Contoh apakah setiap pengguna Bahasa Indonesia memaknai maksud pernyataan, “Peringatan merokok membunuhmu” ini pasti sama? Maksud makna pernyataan ini dapat membuka peluang munculnya pertanyaan, “Perlukah penggunaan bahasa yang baik dan benar dibuatkan kaidah yang baku?” “Bagaimanakah isi rumusan kaidah berbahasa yang dimaksud?” “Adakah tolok ukur ini dasar hukumnya? "Seberapa kualitas mutu dasar hukum yang dipedomani ini?” Berdasarkan permasalahan ini kegiatan penelitian yang dilakukan memilih judul Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi di Masyarakat. Konstribusi temuan penelitian, hasil penelitian digunakan untuk sumber bahan ajar buku Bahasa Indonesia yang berjudul Bahasa Cermin Budaya Perilaku. Kata-kata Kunci: bahasa, budaya, dan prilaku
KAJIAN BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA DALAM PERPEKSTIF EKOLOGI Muji Muji; Anita Widjajanti; Bambang Edi P; Parto Parto
FKIP e-PROCEEDING 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #4 EKSPLORASI BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA JAWA TIMURAN SEBAGAI UPAYA
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Dewasa ini pemakai bahasa menggunakan bahasa untuk kepentingan menyakiti, memfitnah, membohongi, dan menyindir mitra yang tidak disukai bukan hal yang rahasia. Dampakya kejahatan dan kekerasan dalam masyarakat banyak terjadi. “Bagaimanakah isi, modus, dan fungsi segmen bahasa yang dinilai bermasalah?” Masalah ini diteliti dengan menggunakan desain penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan diskusi kelompok (focus discusion group/ FGD). Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik fenomenologis. Hasil penelitian bentuk pemakaian bahasa yang bermasalah ditemukan isi yang diekspresikan untuk menyakiti, menuduh, membohongi, dan membenci pihak lain yang berseberangan pendapat. Modus pemakaian bahasa ini untuk menurunkan prestasi kinerja, mengungkapkan kebencian, dan mencemarkan nama baik. Fungsi pemakaian bahasa untuk kepentingan menjatuhkan mitra agar (i) tidak mendapat simpatik dari pihak lain, (ii) dijatuhi hukuman, dan (iii) tidak mendapat kedudukan/jabatan/kekuasaan/tempat terhormat. Simpulan pemakaian bahasa ini terjadi didukung oleh pihak tertentu yang berakal tidak sehat. Kata kunci: bahasa, fikiran, perilaku, budaya
BAHASA TAYANGAN BAYANG-BAYANG PERILAKU MISTERIUS Muji Muji
FKIP e-PROCEEDING 2020: SEMINAR NASIONAL #5: BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI EMAS 204
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah bertahun-tahun menjadi program kerja pemerintah dan Lembaga Bahasa, tetapi sampai saat ini program itu belum kunjung tercapai diraih. Meskipun telah dibuatkan Undang-Undang nomor 24 tahun 2009, UU ini pemberlakuannya tidak ditaati. Di lapangan diketahui banyak terjadi pelanggaran pemakaian bahasa yang tidak dapat teratasi dengan baik. Yang mengejutkan, ditemukan berita yang memberitakan bahwa PEMAKAIAN BAHASA ASING SEMAKIN MENTERENG DAN PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA SEMAKIN TERPINGGIRKAN. Berita ini menjadi petanda formal bahwa pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak/kurang diminati pemakainya. Pemakai Bahasa Indonesia akhir-akhir ini justru rajin dan suka memakai Bahasa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan komunikasi yang tercela, misalnya untuk mengekspresikan ujaran kebencian. Bagaimanakah membudayakan pemakaian Bahasa Indonesia yang mampu mewujudkan nilai karakter kesatuan dan persatuan dalam hidup berdemokrasi? Pertanyaan ini dikemukakan dengan dasar pemikiran kegiatan penelitian menemukan pemakaian Bahasa Indonesia banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi yang salah. Kesalahan ditemukan pemakai bahasa tertentu yang berbeda ide, gagasan, pendapat, niat, dan kehendak selalu melisankan, menuliskan, menyebarkan gambar/foto, isyarat/tanda, dan gestur/gerak tubuh yang membahasakan tindakan/perilaku tidak terpuji. Dalam kesempatan ini bahasa diposisikan untuk kepentingan merugikan pihak lain, mencemarkan nama baik, meraih kemenangan, dan mengekspresikan rasa benci. Bahasa ini yang dipilih, karena bahasa sarana efektif yang strategis untuk meraih prestasi perilaku/tindakan yang diperbuat. Kata kunci: bahasa, karakter, perilaku.
KEARIFAN LOKAL SUMBER BELAJAR MENUMBUHKAN BERFIKIR KRITIS KREATIF INOVATIF Muji Muji; Arju Muti’ah; Anita Widjajanti
FKIP e-PROCEEDING 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #4 EKSPLORASI BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA JAWA TIMURAN SEBAGAI UPAYA
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Kegiatan penelitian dilakukan bertujuan menemukan asal sumber bahan bacaan yang mampu meningkatkan minat dan daya tarik pembelajar serta menumbuhkan daya nalar pembelajar mampu berfikir kritis, kreatif, dan inovatif. Latar pentingnya dilakukan penelitian, kualitas bahan bacaan yang dijadikan sumber belajar dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) rendah. Terkait konteks tersebut penelitian ini mempermasalahkan (i) bahan bacaan apa yang up to date untuk yang cocok untuk kebutuhan belajar pembelajar? dan bagaimanakah model bahan ajar yang mampu menumbuhkan pembelajar berfikir kritis, kreatif, dan inovatif. Desain penelitian yang dipilih adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, dokumen, wawancara, dan angket. Instrumen penelitian ada lembar observasi, lembar angket, Hand Phone, dan WhatsApp . Data dianalisis menggunakan teknik evaluatif argumentatif, yaitu analisis kebutuhan belajar sesuai alam sekitar pembelajar tinggal di lokasi pembelajaran. Kata kunci: bahan ajar, kearifan lokal, kritis, kreatif, inovatif
SASTRA LISAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER Muji Muji
Prosiding Seminar Nasional dan Internasional HISKI 2023: THE 31st HISKI INTERNATIONAL CONFERENCE ON LITERARY LITERACY AND LOCAL WISDOM (JUNI 2023)
Publisher : Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/psni.v3i0.67

Abstract

Maraknya berita seputar perilaku negatif anak bangsa yang bertindak tercela seperti korupsi, tawuran, perselingkuhan, plagiarism, konsumsi narkoba, berita hoax, fitnah, menyakiti, menodai, dan perusakan lingkungan menjadi fokus masalah yang dicandra dalam artikel ini. Perihal ini menjadi petanda formal bahwa karakter bangsa ini kacau, rusak, dan carut-marut tidak terarah pada idiola pribadi yang adi luhung. Mengapakah perilaku ini harus terjadi pada diri anak bangsa – bangsa Indonesia? Permasalahan ini mengingatkan kepada pendidikan nilai perlu dijadikan substansi utama dalam pembelajaran di lembaga sekolah. Karena, pendidikan nilai-nilai berkarakter di lingkungan keluarga dan masyarakat tidak mendapat perhatian. Sesungguhnya tiap masyarakat suku di Indonesia memiliki pendidikan karakter, misalnya suku Jawa tata nilai kehidupan Jawa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa dikenal tata laku, seperti toleransi, kasih sayang, gotong royong, andhap asor, kemanusiaan, nilai hormat, tahu berterima kasih, dan lainnya. Perihal ini menjadi menu utama dalam pendidikan karakter. Nilai-nilai ini digali dari substansi budaya Jawa, yang kemudian dijadikan norma, keyakinan, kebiasaan, konsepsi, dan simbol-simbol yang mengatur perilaku hidup yang ditularkan turun-temurun dari masa ke masa. Konteks karakter bangsa yang kacau, rusak, dan carut-marut, tidak terarah pada pribadi yang adi luhung menjadi kajian penelitian yang penting. Dengan menggunakan desain kualitatif, spesifikasi jenis penelitian fenomenologi, peneliti berusaha menguliti fenomena yang terjadi di masyarakat dewasa ini berdasar apa adanya. Data penelitian berupa segmen lirik lagu daerah – daerah Jawa, khususnya Jawa Timur, yang diindikasikan isinya erat kaitan dengan fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif evaluatif – argumentatif. Temuan penelitian perilaku budaya dan karakter kacau, rusak, dan carut-marut, tidak terarah pada pribadi yang adi luhung terjadi, karena dewasa ini anak bangsa tidak mengenal arti penting sejarah, pendidikan budaya dan karakter dinilai tidak penting, tergila-gila menilai kedahsyatan perubahan jaman – era globalisasi, dan mudah dan cepat meniru pendidikan budaya dan karakter yang dinilai modern. Saran pendidkaan budaya dan karakter pada sastra lisan, utamanya sastra lisan daerah, perlu diberdayakan dan dibermaknakan untuk pembaharuan kehidupan sosial dan perubahan budaya masyarakat menghadapi globalisasi.
Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga melalui Pendampingan Anyaman Pandan oleh Mahasiswa KKN Hasbi Assidik; Kristina Kristina; Danang Hariyanto; Muhammad Faris; Muji Muji
Svarga Pena : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2025): September :Svarga Pena : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/svargapena.v2i3.162

Abstract

The Community Service Program (KKN) is a form of implementing the Tri Dharma of Higher Education, particularly in community service. This program not only involves student participation but also explores the potential and needs of the local community. From July 16 to August 31, 2025, students from the Islamic Counseling and Arabic Language Education Study Program of Hidayatullah Islamic Institute Batam carried out a KKN program in Kampung Tua Tanjung Gundap, Sagulung District, Batam City. The main focus was to assist residents in developing a pandan leaf weaving business as one of their income sources. Activities included observation, product innovation socialization, weaving process assistance, and evaluation. The community showed improved skills in producing woven crafts such as mats, baskets, and table covers, which became more attractive and had higher market value. In addition, residents received basic training in marketing strategies, both offline and through digital platforms, to expand their market reach. This program has contributed to enhancing community economic independence while strengthening cooperation between students and local residents. Moreover, it serves as a learning experience for students to apply their academic knowledge in real-life community settings.