Mohammad Hairul
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA FANTASI BERBASIS TRIKOSI (TRISULA KOMPETENSI LITERASI) Mohammad Hairul
FKIP e-PROCEEDING 2020: SEMINAR NASIONAL #5: BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI EMAS 204
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pemberian kesempatan siswa untuk mengalami proses imajinatif merupakan hal penting. Siswa akan belajar kecakapan berpikir, berbahasa, dan berbudaya. Suatu proses berbahasa melibatkan aspek karakter dan keterampilan. Hal itu sesuai perubahan paradigma pembelajaran bahasa dalam kurikulum 2013.Teks cerita fantasi sesuai dengan karakteristik umum siswa SMP yang masuk kategori usia remaja. Di usia demikian mereka gemar terhadap sesuatu yang fantastis walaupun sekadar fiktif-imajinatif. Kegemaran tersebut perlu dioptimalkan menjadi kemampuan literasi produktif berupa menulis teks cerita fantasi.Inovasi pembelajaran dalam karya inovasi ini adalah pembelajaran menulis teks cerita fantasi berbasis trikosi. Trikosi adalah trisula kompetensi literasi terdiri atas kompetensi logikal, lingual, dan sosiokultural.Ide dasar karya inovasi pembelajaran menulis teks cerita fantasi berbasis trikosi adalah ingin memadukan dua hal yakni pembelajaran berbasis teks dengan pembelajaran berbasis literasi. Rancangan karya inovasi pembelajaran adalah pembelajaran dengan berdasarkan pada tahapan berbahasa dan berlitersi. Tahapan terdiri atas logikal, lingual, dan sosiokultural. Pada pembelajaran teks cerita fantasi trisula kompetensi literasi (trikosi) berupa logis-temporal, lingual anatomis-onotatif, dan sosiokuluran empati-atensi.Data hasil aplikasi praktis inovasi pembelajaranmenulis teks cerita fantasi berbasis trikosi membuat siswa antusias secara mandiri maupun berdiskusi kelompok, Kemampuan motorik-ginestetik siswa juga terlatih. Kemampuan berbahasa lisan dan tulisan siswa sama-sama berkembang. Kata kunci: Pembelajaran menulis, teks cerita fantasi, kompetensi literasi
LITERASI PRODUKTIF BERBASIS IT (Mencipta Aplikasi Berbahasa Indonesia Pembawa Pengetahuan) Mohammad Hairul
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Belajar bahasa karena ada sesuatu yang dikehendaki. Satu diantaranya untuk memeroleh pengetahuan. Apabila ada sesuatu berbahasa Indonesia yang membawa pengetahuan baru, maka bahasa Indonesia akan menarik dipelajari. Dibutuhkan sesuatu berbahasa Indonesia yang membawa pengetahuan agar masyarakat Internasional tertarik mempelajari bahasa Indonesia. Seiring budaya literasi beralih dari cetak ke digital, from print to screen sebagai penanda era digital, dunia pendidikan melalui transfer pengetahuan di sekolah juga saatnya berupa pembelajaran abad ke-21. Suatu pembelajaran yang mengakrabkan pembelajar untuk mendapatkan pengetahuan dengan perantara teknologi. Literasi produktif berbasis IT mutlak dibutuhkan bagi guru. Perpaduan keterampilan literasi dan penggunaan IT akan membantu guru menghasilkan inovasi berupa aplikasi pembelajaran pembawa pengetahuan berbahasa Indonesia. Makalah ini mendeskripsikan apa, mengapa, dan bagaimana literasi produktif berbasis IT. Literasi produktif dimaknai sebagai aktivitas memproduksi huruf melalui aktivitas menulis untuk memberikan keterpahaman-pengetahuan. Literasi produktif berbasis IT dimaksudkan untuk merevolusi mental guru dari penerima pengetahuan menjadi pemproduksi pengetahuan berbahasa Indonesia di era digital. Wujud gerakan untuk menggiatkan literasi produktif berbasis IT bagi guru antara lain, Sagusatab (satu guru satu tablet), Sagusamik (satu guru satu komik), Sagusablog (satu guru satu blog), Sagusanov (satu guru satu inovasi), Sagusaku (satu guru satu buku), dan Sagusakti (satu guru satu KTI). Kata-kata Kunci: literasi produktif, berbasis IT, pembelajaran digital.
IMPLEMENTASI KEPUTUSAN BUPATI PONOROGO NOMOR : 188.45/634/405.22/2020 TENTANG PENETAPAN SISTEM ARUS SATU ARAH PADA RUAS-RUAS JALAN DI WILAYAH KABUPATEN PONOROGO Mohammad Hairul; Winarti Winarti; Aris Tri Haryanto
JI@P Vol 12 No 2 (2023): JI@P
Publisher : Master of Public Administration, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/jp.v12i2.9005

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan terkait dengan bertambahnya volume lalu lintas di Jalan HOS Cokroaminoto yang merupakan salah satu kawasan pusat perekonomian di Kabupaten Ponorogo. Selain pusat perekonomian di sepanjang jalan ini menjadi pusat pendidikan yaitu ada 3 SMP dan 7 perkantoran di sepanjang jalan tersebut.   Atas dasar permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi kebijakan Penetapan Sistem Satu Arah Pada Ruas-Ruas Jalan Di Wilayah Kabupaten Ponorogo Tahun 2022. Teori akuntabilitas dan transparansi dalam penelitian ini menggunakan teori George C. Edwards III (dalam Riant Nugroho, 2009 : 636).   Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan kebijakan yang dijalankan maka secara umum bahwa proses implementasi kebijakan Penetapan Sistem Arus Satu Arah Pada Ruas-Ruas Jalan di Wilayah Kabupaten Ponorogo pada Jalan HOS Cokroaminoto berhasil mengoperasionalkan programprogram aksi yang telah dirancang. Salah satu sebabnya karena penerapan sistem arus satu arah ini merupakan kebijakan dengan tipologi distributive. Sesuai tipologi kebijakan ini maka kepentingan masyarakat sangat mendominasi dalam implementasi kebijakan tersebut. Terlebih bahwa ternyata manfaat yang diterima masyarakat lebih besar daripada kepentingan lain. Kemudian kenyataan tersebut membawa perubahan seperti peningkatan pencapaian kinerja jalan (mengurangi kemacetan lalu lintas). Hal ini bisa diasumsikan dengan semakin meningkatnya akses masyarakat terhadap kelancaran berkendara dijalan. begitu juga halnya dengan penyediaan sumber daya melalui pengalokasian pembiayaan, rekruitmen tenaga dan penyediaan fasilitas untuk menunjang keselamatan di jalan dan kelancaran berlalu lintas. Meskipun demikian masih terdapat beberapa masyarakat yang belum bisa mematuhi kebijakan baru yang telah ditetapkan,. Penegakan hukum yang kurang tegas sehingga memerlukan perbaikan secara bertahap.   Kata kunci: volume lalu lintas, implementasi kebijakan, manfaat.