Haris Mubarok
Fakultas Syariah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Birokratisasi di Era Otonomi dan Demokrasi Lokal di Jambi Mubarok, Haris
Media Akademika Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Media Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis birokratisasi yang terjadi di Indonesia umumnya dan di Jambi khususnya terutama sekali dari faktor dan dampak birokratisasi. Dalam masalah ini, faktor utama birokratisasi yang melanda Indonesia adalah reformasi pada tahun 1997/1998 yang membawa pengaruh kepada perubahan politik khususnya otonomi dan demokrasi lokal. Dengan perubahan ini pemerintah daerah mempunyai kekuasaan untuk mengangkat pegawai birokrasi sesuai dengan kebutuhan daerah. Di samping itu, eforia reformasi juga berdampak terhadap pemekaran daerah sehingga daerah baru sangat banyak memerlukan pegawai baru. Otonomi juga menimbulkan bidang kerja baru di daerah yang memerlukan tenaga baru untuk mengisi jabatan tersebut. Munculnya spesialisasi ini tidak terlepas dari usaha birokrat untuk memperbesar pegawai birokrat di dalam organisasi birokrasi. Implikasi negatif dari masalah ini adalah kedisiplinan, akuntabilitas ataupun moral birokrat sukar untuk dikontrol.
Use of Hydrotreated Vegetable Oil from Palm Oil Sludge by Catalytic Hydrogenation Method as a Solution to Reduce Greenhouse Gas Emission Alfarizi, Fariz; Mubarok, Haris; Arinanda, Ida Bagus Made Krishna
TEKNIK Vol 46, No 1 (2025) January 2025
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v46i1.67568

Abstract

Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan lumpur sawit (SPO) untuk menghasilkan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO). Penelitian ini mengeksplorasi peran HVO dari SPO sebagai solusi strategis dalam transisi energi yang adil, khususnya untuk sektor transportasi. Melalui proses hidrogenasi katalitik, HVO menawarkan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 80% dibandingkan bahan bakar fosil, sekaligus mendukung target energi terbarukan nasional. Inovasi ini tidak hanya mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar fosil tetapi juga mendukung prinsip ekonomi sirkular. Pengembangan teknologi dan kebijakan yang tepat sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan dan skala produksi HVO dari SPO.