Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik fisika air tanah dan air permukaan serta hubungannya dengan kondisi geologi di lereng selatan Gunung Manglayang, Sumedang, Jawa Barat Moch Ridfan Trisnadiansyah; Yudhi Listiawan; M. Nursiyam Barkah; Emi Sukiyah; Mohamad Sapari Dwi Hadian
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 27, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v27i12022p88-101

Abstract

The research area is located on the southern slope of Mount Manglayang administratively, including the Jatinangor area, Sumedang, which is the location of various universities. This makes the Jatinangor area develop into a new center of economic growth and education so that the demand for groundwater and surface water for the surrounding population also increases. The purpose of this study was to determine the characteristics of groundwater and surface water and their relationship with local geological conditions. Hydrogeological mapping was carried out by measuring the parameters of the physical properties of water to determine the characteristics of water. Meanwhile, geological conditions in the form of secondary data are processed into slope parameters, lineament density, and rock units. The results showed that the groundwater-surface water group was divided into three groups, namely group one (upstream), group two (middle watershed), and group three (downstream). The results also show a close relationship between geological conditions and groundwater-surface water, especially morphological and lithological factors. This research is useful in developing the treasures of knowledge and applications in lecture activities. The practice carried out can be applied in lectures so that they can connect theoretical and practical needs.Lokasi penelitian terletak di lereng Selatan Gunung Manglayang yang secara administratif termasuk wilayah Jatinangor, Kabupaten Sumedang yang menjadi lokasi dari berbagai perguruan tinggi. Hal ini menjadikan wilayah Jatinangor berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pendidikan baru sehingga kebutuhan air tanah dan air permukaan untuk penduduk sekitar juga meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik air tanah dan air permukaan serta hubungannya dengan kondisi geologi setempat. Pemetaan hidrogeologi dilakukan dengan mengukur sifat fisik air untuk mengidentifikasi karakteristik air. Sementara itu, kondisi geologi berupa data sekunder yang diolah menjadi parameter kemiringan lereng, densitas kelurusan dan satuan batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok air tanah-air permukaan terbagi menjadi tiga, yaitu kelompok satu umumnya berada di hulu DAS, kelompok dua umumnya berada di tengah DAS, dan kelompok tiga berada di hilir DAS. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang erat antara kondisi geologi dan air tanah-air permukaan khususnya pada faktor morfologi dan faktor litologi. Penelitian ini bermanfaat mengembangkan khasanah pengetahuan dan aplikasi dalam aktivitas perkuliahan. Praktik yang dilakukan dapat diterapkan dalam perkuliahan sehingga mampu menjembatani kebutuhan teoritis dan praktis.
INDEKS AKTIVITAS TEKTONIK RELATIF (IATR) SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKERUH, KABUPATEN BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT: INDEX OF RELATIVE ACTIVE TECTONICS IN CIKERUH WATERSHED, BANDUNG DISTRICT, WEST JAVA Taufiqih Hilman; Murni Sulastri; M. Nursiyam Barkah; Iyan Haryanto
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 4, NOMOR 1, FEBRUARI 2023
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i1.14862

Abstract

Daerah penelitian terletak di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikeruh pada bagian Timur Sesar Lembang, yang secara administratif berada di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Berdasarkan fisiografi regional, daerah penelitian termasuk dalam Zona Bandung. Sedangkan berdasarkan stratigrafi regional, Sub DAS Cikeruh terdiri dari 3 satuan batuan yaitu Qvu, Qyu, dan Ql yang umumnya didominasi oleh batuan vulkanik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis pola kelurusan, analisis morfometri dan morfotektonik. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis geomorfologi kuantitatif. Analisis morfotektonik yang digunakan untuk mengidentifikasi Indeks Aktivitas Tektonik Relatif (IATR) di Sub DAS Cikeruh menggunakan indeks gradien panjang sungai (Sl), faktor asimetri (Af), integral hipsometri (Hi), rasio lebar dan tinggi lembah (Vf), indeks bentuk DAS (Bs), dan indeks sinusitas muka gunung (Smf). Hasil penelitian pada daerah penelitian menunjukkan pola kelurusan yang berorientasi Barat Daya-Timur Laut. Indeks Aktivitas Tektonik Relatif (IATR) di daerah penelitian terbagi menjadi 4 kelas. Persentase kelas tektonik di daerah penelitian yaitu; kelas 1 (sangat aktif) mencakup 18,22% dengan jumlah luas sub DAS yaitu 19,96 Km2, Kelas 2 (aktif) sekitar 35,99% dengan jumlah luas sub DAS yaitu 39,42 Km2, Kelas 3 (menengah) sekitar 9,36% dengan jumlah luas sub DAS 10,26 Km2, dan Kelas 4 (rendah) sekitar sekitar 36,41% dengan jumlah luas sub DAS 39,88 Km2. Secara umum, daerah tengah hingga Utara telah mengalami aktivitas tektonisme sedangkan daerah Selatan relatif stabil dari pengaruh tektonisme