Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Perubahan Lahan Dan Iklim Terhadap Ketersediaan Airtanah Pada Subdas Cibeureum (Kawasan Bandung Utara) Suganda, Bombom Rachmat; Hani, Fauziyah; Hadian, Sapari Dwi; Barkah, Muhammad Nursiyam; Listiawan, Yudhi
Dinamika Rekayasa Vol 17, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Agustus 2021
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2021.17.2.331

Abstract

SubDAS Cibeureum merupakan bagian dari DAS Citarum. SubDAS Cibeureum merupakan bagian dari Kawasan Bandung Utara. Seiring pertumbuhan penduduk yang meningkat, pembangunan pun terus terjadi sehingga mengubah tutupan lahan dari hutan menjadi pemukiman, jalan, industri, bahkan kawasan ini sangat diminati untuk dijadikan tempat wisata padahal disisi lain area ini harus dilindungi karena merupakan kawasan resapan air. Selain perubahan lahan, perubahan iklim juga akan mempengaruhi potensi air. Oleh karena itu untuk melihat pengaruh perubahan lahan dan iklim terhadap potensi air dilakukan perhitungan ketersediaan air menggunakan metode neraca air thornthwaite. Parameter yang digunakan adalah data curah hujan dan suhu dari stasiun BMKG Bandung  tahun 2007-2017 dan data penutupan lahan Jawa Barat tahun 2009, 2012 dan 2017. Rata-rata curah hujan periode 2007-2009 sebesar 2084.7 mm/tahun, periode 2010-2012 sebesar 2664.3 mm/tahun, sedangkan periode 2013-2017 sebesar 2583 mm/tahun Rata-rata evapotranspitrasi periode 2007-2009 sebesar 1188.94 mm/tahun, periode 2010-2012 sebesar 1194.41 mm/tahun, dan periode 2013-2017 sebesar 1210.71 mm/tahun. Karena adanya perubahan lahan, maka koefisien run off meningkat dari 0.26 (2009), 0.31 (2012), dan 0.375 (2017). Dari hasil perhitungan didapat bahwa dari tahun 2007-2012, kawasan ini mengalami perubahan lahan yang mengakibatkan kenaikan debit run off dan perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan debit presipitasi efektif. Dan dari hasil penelitian didapat bahwa ketersediaan air meningkat pada tahun 2012 karena curah hujan yang meningkat cukup besar pada periode tahun 2010-2012
Strategi Konservasi Dalam Pengelolaan Air Untuk Menunjang Kehidupan Masyarakat Di Sekitar Kawasan Industri Purwakarta Siti Munawaroh; Anastasia Yovita Sari; Burhanuddin Burhanuddin; Carnesia Gabema Mutiara Pangaribuan; Rizki Maulia; Moch Ridfan Trisnadiansyah; Yudhi Listiawan; Hendarmawan Hendarmawan
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 3, No 1 (2022): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v3i1.35532

Abstract

Air memiliki peran yang sangat penting bagi makhluk hidup tidak terkecuali manusia. Kebutuhan air bersih masyarakat terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi. Penambahan populasi ini juga mengakibatkan makin pesatnya perubahan lahan menjadi pemukiman, bangunan, dan industri, yang menyebabkan daerah resapan air akan terus berkurang di masa depan. Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan adanya strategi konservasi air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi konservasi air yang tepat pada karakteristik masyarakat kawasan industri Purwakarta.Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan literasi integratif. Data sekunder diperoleh dari penelitian sebelumnya mengenai potensi-kualitas air dan diintegrasikan dengan sumber literasi mengenai karakteristik dan perilaku masyarakat. Dari data ini kemudian disimpulkan rekomendasi strategi konservasi air yang tepat di kawasan industri Purwakarta.Strategi untuk mengendalikan sumber pencemaran dan kerusakan DAS antara lain: 1) menurunkan sedimentasi pada sub DAS dengan pengurangan erosi melalui penanganan lahan kritis, 2) mengelola limbah yang terdiri dari limbah industri, limbah peternakan, limbah domestik serta persampahan, 3) melakukan pengawasan dan penegakan hukum serta penertiban pemanfaatan ruang, 4) meningkatkan pengelolaan sumber daya air, 5) melakukan edukasi dan sosialisasi kepada industri, institusi pendidikan, dan masyarakat sekitar.
Karakteristik fisika air tanah dan air permukaan serta hubungannya dengan kondisi geologi di lereng selatan Gunung Manglayang, Sumedang, Jawa Barat Moch Ridfan Trisnadiansyah; Yudhi Listiawan; M. Nursiyam Barkah; Emi Sukiyah; Mohamad Sapari Dwi Hadian
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 27, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v27i12022p88-101

Abstract

The research area is located on the southern slope of Mount Manglayang administratively, including the Jatinangor area, Sumedang, which is the location of various universities. This makes the Jatinangor area develop into a new center of economic growth and education so that the demand for groundwater and surface water for the surrounding population also increases. The purpose of this study was to determine the characteristics of groundwater and surface water and their relationship with local geological conditions. Hydrogeological mapping was carried out by measuring the parameters of the physical properties of water to determine the characteristics of water. Meanwhile, geological conditions in the form of secondary data are processed into slope parameters, lineament density, and rock units. The results showed that the groundwater-surface water group was divided into three groups, namely group one (upstream), group two (middle watershed), and group three (downstream). The results also show a close relationship between geological conditions and groundwater-surface water, especially morphological and lithological factors. This research is useful in developing the treasures of knowledge and applications in lecture activities. The practice carried out can be applied in lectures so that they can connect theoretical and practical needs.Lokasi penelitian terletak di lereng Selatan Gunung Manglayang yang secara administratif termasuk wilayah Jatinangor, Kabupaten Sumedang yang menjadi lokasi dari berbagai perguruan tinggi. Hal ini menjadikan wilayah Jatinangor berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pendidikan baru sehingga kebutuhan air tanah dan air permukaan untuk penduduk sekitar juga meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik air tanah dan air permukaan serta hubungannya dengan kondisi geologi setempat. Pemetaan hidrogeologi dilakukan dengan mengukur sifat fisik air untuk mengidentifikasi karakteristik air. Sementara itu, kondisi geologi berupa data sekunder yang diolah menjadi parameter kemiringan lereng, densitas kelurusan dan satuan batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok air tanah-air permukaan terbagi menjadi tiga, yaitu kelompok satu umumnya berada di hulu DAS, kelompok dua umumnya berada di tengah DAS, dan kelompok tiga berada di hilir DAS. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang erat antara kondisi geologi dan air tanah-air permukaan khususnya pada faktor morfologi dan faktor litologi. Penelitian ini bermanfaat mengembangkan khasanah pengetahuan dan aplikasi dalam aktivitas perkuliahan. Praktik yang dilakukan dapat diterapkan dalam perkuliahan sehingga mampu menjembatani kebutuhan teoritis dan praktis.
VOLUMETRIK REMBESAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN TUBUH BENDUNGAN KOLAM RETENSI X (STUDI KASUS: DAS SANGGAI, IKN) Putri, Fauziah Listiana; Listiawan, Yudhi; Hendarmawan, Hendarmawan
Bulletin of Scientific Contribution Vol 22, No 2 (2024): Bulletin of Scientific Contribution:GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v22i2.56008

Abstract

Ibu Kota Negara Indonesia yang baru akan berada pada sejumlah Kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Penelitian ini akan fokus pada perencanaan pembangunan bendungan di Kolam Retensi X yang ada di DAS Sanggai, IKN. Dalam perencanaan pembangunannya memerlukan analisis debit rembesan yang dapat terjadi ketika bendungan sudah dioperasikan. Debit rembesan yang berlebihan akan mempengaruhi stabilitas dari bendungan dan dapat menyebabkan gejala piping. Analisis akan dilakukan pada kondisi Muka Air Rendah, Muka Air Normal, dan Muka Air Banjir. Data yang diperlukan yaitu data teknis Kolam Retensi X, gambar potongan melintang bendungan, dan hasil uji laboratorium. Debit rembesan ini dianalisis menggunakan software Geostudio SEEP/W 2012 dan metode flow net. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Geostudio SEEP/W 2012, debit rembesan pada tubuh bendungan Kolam Retensi X pada kondisi Muka Air Rendah sebesar 1.6 × 10−9 m3 /det, Muka Air Normal sebesar 2.75 × 10−9 m3 /det, dan Muka Air Banjir sebesar 4.41 × 10−9
Geo-Environment Aspects Assessment Applied In Land Stability Determination Of A Disaster-Prone Area: A Case Study Around The Lembang Active Fault Zone, On The Western Part Of Bandung Basin, Indonesia Iskandarsyah, Teuku Yan Waliana Muda; Brilian, Ciria Humanis; Trisnadiansyah, Mochamad Ridfan; Listiawan, Yudhi; Barkah, M. Nursiyam; Sulaksana, Nana; Hendarmawan, Hendarmawan
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 9 No. 3 (2024): JGEET Vol 09 No 03 : September (2024)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2024.9.3.18062

Abstract

Rainfall, landforms, lithology or soil characteristics, and geological structures are geo-environment aspects that might be used to assess stability of the land in a disaster-prone area, e.g. in a case of study around the Lembang active fault zone of the western part of Bandung Basin, Indonesia. In this study, such geo-environment aspects were weighted and scored constantly in five class of value and importance, due to its influence on the land stability. After this scoring method applied, firstly, a land capability of the research area in relation to disaster potential will be recognized and used to analyze its land stability. According to such analyses, the study area can be divided into two zones of land stability, i.e. (i) moderate area which dominates the research area, and (ii) non-stable or unstable area near Lembang active fault zone. The dominant moderate and unstable area show that the fault zone has still widely affected the surroundings landscape and its physical characteristics. In fact, the current evaluation of existing landuse show that the development has been carried out intensively on these areas. It indicates that the development of the area is contituted as a high risk activity. Therefore, in this case, a good spatial planning or an environmental good governance must be applied appropriately in such disaster-prone area.
Rock Characteristics as The Basis of Aquifer Determination In Cianjur Sub-Watershed, Cugenang District, Cianjur Regency, West Java Province Husaeni, Ahmad; Listiawan, Yudhi; Fachrudin, Kurnia Arfiansyah; Iskandarsyah, Teuku Yan Waliana Muda
Journal of Geological Sciences and Applied Geology Vol 5, No 1 (2021): Journal of Geological Science and Applied Geology
Publisher : Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/gsag.v5i1.34872

Abstract

Based on Presidential Decree Number 12 of 2012, this research area is part of the Upstream Citarum watershed and part of the Citarum River Basin. The boundary of this research area is the Cianjur Sub-watershed which has an area of approximately 41.0 km2. The research area is the eastern part of Mount Gede. This study aimed to determine the characteristics of the lithology as the basis of aquifer determination that composed the research area based on the results of surface geological mapping and supported by petrographic analysis. This research used a method split into several stages, namely the stages of fieldwork, rock sampling, and laboratory analysis. At the fieldwork stage, geological mapping of the surface was carried out by observing rock outcrops in the research area. At the sampling stage, it is done by taking rock samples representing each rock unit in the research area. As for the last stage, laboratory analysis is performed using the petrographic analysis method, namely the analysis of thin sections on rock samples to observe each of the mineral contained and porosity characteristics in the rock samples. The results of the thin section analysis are then compared with the existing classifications. Based on the results of the analysis, the research area is composed of igneous rocks, volcanic rocks, and pyroclastic rocks which are divided into three (3) units, namely the Volcanic Breccia Unit (SBv), Volcanic Tuff Unit (STv), and Volcanic Lava Unit (SLv). Based on these three units of lithology, SBv which is a unit of volcanic breccia is an aquifer
Geological Hazard Potential Using Scoring And Weighting Method In Citeureup Sub-watershed, Citeureup District And Surrounding Area, Bogor Regency Adji, Andika Rhadiya Putra; Iskandarsyah, Teuku Yan Waliana Muda; Listiawan, Yudhi
Journal of Geological Sciences and Applied Geology Vol 8, No 1 (2024): Journal of Geological sciences and Applied Geology
Publisher : Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/gsag.v8i1.57037

Abstract

Geological hazards are hazard caused by geological processes. Citeureup Sub-watershed, located in Bogor Regency, is a densely populated area threaten by geological hazards. The purpose of this study is to determine the distribution of geological hazards using scoring and weighting method. Factors that analyzed to determine hazards potential including: slope, rocks physical property, lineament density, and rainfall. Hazard potential in study area divided into five different levels, ranging from very low to very high, with geological hazards in the form of mass movement and earthquake. Main factor of mass movement hazard potential is slope, meanwhile earthquake potential hazard main factor is lineament density, which indicates geological structure. Rocks physical property and rainfall are supporting factors that can increase geological hazards potential.
Groundwater Characteristics Analysis to Identify the Seawater Intrusion in Coastal Deep Aquifer System, Semarang, Central Java, Indonesia Listiawan, Yudhi; Virgianty, Aisyah Shafa; Pramudyo, Tulus; Iskandarsyah, Teuku Yan Waliana Muda
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 9 No. 04 (2024): JGEET Vol 09 No 04 : December (2024)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2024.9.04.18561

Abstract

The study area is located in Semarang, representing a coastal and industrial zone where groundwater exploited as main water resources. Seawater instrusion has been identified as a significant issue in coastal regions due to its impact on groundwater quality. The study was conducted using groundwater data from deep aquifers (bore wells). The physical and chemical contents were analyzed to determine the groundwater characteristics and identify the seawater intrusion. Piper and Durov diagram were used to determine the hydrochemical facies and the main processes that influence the chemical content in groundwater. The Cl vs Na/Cl ratio diagram were used to identify the source of Cl and Na ions, determining weather the ions originate from anthropogenic activites or seawater intrusion. The Physical properties of groundwater show that the groundwater in the study area is divided into 2 group: a freshwater group with TDS value <1000 mg/L and a brackish water group with TDS value ranging from 1000 – 4006 mg/L. The results of hydrochemical analysis indicates the occurrence of seawater intrusion in some locations. Seawater intrusion in the study area mainly occurs in the northern part of Semarang city which relatively near with coastal line. The seawater intrusion also occurs in the eastern part of study area (Demak) with a more severe level, reaching areas at a further distance from coastal line compared to Semarang city.
KARAKTERISTIK AIR TANAH PADA AKIFER VULKANIK DI LERENG TENGGARA GUNUNG PULOSARI, PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN Listiawan, Yudhi; Hadian, Mohamad Sapari Dwi; Muda Iskandarsyah, Teuku Yan Waliana; Muhammad, Azwar Satrya; Barkah, Mochamad Nursiyam
Bulletin of Scientific Contribution Vol 18, No 1 (2020): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.671 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v18i1.27090

Abstract

Gunung Pulosari merupakan Gunung Api strato yang terletak di daerah Pandeglang Provinsi Banten. Daerah penelitian disusun oleh batuan vulkanik yang memiliki potensi air tanah yang besar. Masih sedikitnya ekploitasi air tanah, membuat daerah di sekitar Gunung Pulosari ini menarik untuk diteliti kondisi hidrogeologinya.Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan karakteristik air tanah berdasarkan sifat fisik dan kimia air tanah serta kaitannya dengan kondisi geologi yang berkembang di daerah penelitian dengan melakukan pemetaan hidrogeologi. Dari hasil pemetaan hidrogeologi dan didapatkan sebanyak 13 lokasi pengamatan yang terdiri 10 mata air dan 3 sumur gali. Sifat fisik air menunjukan karakteristik yang homogen, nilai Daya Hantar Listrik (DHL) 60 sampai 190 μS/cm, Zat Padat Terlarut (ZPT) dari 20 sampai 90 mg/L, pH dari 4,7 sampai 8,2 dan suhu air dari 25 sampai 26,9 oC.  Sebanyak 5 sampel dilakukan uji kimia air tanah untuk di analisis fasies kimia air dengan diagram triliniear Piper.Dari hasil penelitian didapatkan fasies kimia air tanah di daerah penelitian didominasi oleh Ca:HCO3 dan satu lokasi (P-3) Ca.Na:HCO3. Hal ini mengindikasikan bahwa air tanah masih dipengaruhi oleh kondisi permukaan dan sistem alirannya masih bersifat lokal.
POTENSI AIR TANAH BERDASARKAN NERACA AIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKAO BAGIAN HULU, PURWAKARTA, JAWA BARAT Listiawan, Yudhi; Trisnadiansyah, Mochamad Ridfan; Hurruzia, Muhammad Fadhil; Nurfitriani, Nurfitriani; Barkah, Mochamad Nursiyam
Bulletin of Scientific Contribution Vol 18, No 3 (2020): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v18i3.30896

Abstract

DAS Cikao Bagian Hulu meliputi Kecamatan Jatiluhur, Pasawahan, Pondoksalam, Bojong dan Darangdan secara administratif berada di Kabupaten Purwakarta. Setiap tahunnya di wilayah pada DAS ini meningkat jumlah penduduknya. Hal ini berbanding lurus dengan perubahan kondisi tata guna lahan yang menimbulkan permasalahan air pada musim kemarau maupun pada musim hujan, padahal daerah ini merupakan kawasan resapan air bagian utara Gunung Burangrang. Metode penelitian menggunakan metode neraca air Thornthwaite dengan modifikasi dari Todd untuk perhitungan debit run off. Parameter yang digunakan adalah data iklim yaitu curah hujan dan suhu, data tutupan lahan dan data kemiringan lereng. Rata-rata curah hujan 2009-2013 sebesar 3,141.068 mm/tahun. Nilai evapotranspitrasi sebesar 1,759.938 mm/tahun. Nilai debit run off di DAS Bagian Barat sebesar 29,285,386.16 m3/tahun, sedangkan di DAS Bagian Timur sebesar 18,399,878.27 m3/tahun. Kebutuhan air tanah pada DAS Bagian Barat sebesar 2,131,706.06 m3/tahun sedangkan pada DAS Bagian Timur sebesar 1,173,951.52 m3/tahun. Dari hasil perhitungan antara debit infiltrasi dan kebutuhan air, didapatkan bahwa cadangan air tanah pada DAS Bagian Barat sebesar 29,320,434.35 m3/tahun dan DAS Cikao Bagian Timur sebesar 30,218,614.12 m3/tahun. Kekritisan air tanah pada DAS Cikao tergolong kedalam kategori belum kritis terlihat masih banyaknya nilai cadangan air tanah. Namun seiring waktu berjalan, perubahan tata guna lahan dan meningkatnya pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi ketersediaan air tanah sehingga perlu dilakukan pencegahan agar kondisi ini tidak memburuk nantinya. Perubahan tata guna lahan yang tidak mementingkan aspek lingkungan akan merusak daerah resapan dan mempengaruhi sumber air. Kebutuhan air tanah yang bertambah perlu diimbangin dengan ketersediaan air tanah yang terjaga.