This Author published in this journals
All Journal Ekonomi Bisnis
Hotman M. Siahaan
Magister Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Model Pemberdayaan Koperasi INTAKO Pada UMKM di Sentra Industri Tas dan Koper Tanggulangin Sidoarjo Sebagai Upaya Pencegahan Kemiskinan Aisyah Aminy; Darsono Wisadirana; Hotman M. Siahaan
Ekonomi Bisnis Tahun 20, No. 2, Juli 2015
Publisher : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.352 KB) | DOI: 10.17977/um042v20i1p53-67

Abstract

Peranan UMKM yang begitu besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan mencegah kemiskinan.UMKM memberikan kontribusi yang mencapai 54,34% terhadap total nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur pada Tahun 2012. Dibalik potensinya, UMKM memiliki kendala dan keterbatasan baik secara internal maupun eksternal sehingga pemberdayaan perlu dilakukan. Pendekatan sentra atau clustering dianggap merupakan strategi yang tepat untuk melakukan pemberdayaan UMKM. Sentra Industri Tas dan Koper Tanggulangin Sidoarjo memiliki model pemberdayaan untuk memaksimalkan pengembangan sentra yaitu dengan adanya Koperasi INTAKO. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan model pemberdayaan Koperasi INTAKO pada UMKM yang sudah dijalankan di sentra industri tas dankoper Tanggulangin Sidoarjo, (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas model pemberdayaan tersebut, dan (3) menyusun formulasi model pemberdayaan Koperasi INTAKO yang efektif pada UMKM di sentra tersebut dalam pencegahan kemiskinan. Hasil penelitian menunjukkan perlu adanya modifikasi pada berbagai program yang selama ini dijalankan oleh Koperasi INTAKO sebagai bentuk pemberdayaan kepada anggotanya. Dengan modifikasi model pemberdayaan Koperasi INTAKO tersebut diharapkan menjadi sebuah upaya pencegahan kemiskinan terutama bagi pelaku usaha mikro.