Syamsu Rijal
Departemen Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Potensi Biofisik Hutan Kemasyarakatan Nanggala Andi vika Faradiba; Syamsuddin Millang; Syamsu Rijal
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 10 NOMOR 1, JULI 2018
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v0i0.4109

Abstract

This study aims to analyze the biophysical potential of Nanggala Community Forest Area by inventorying vegetation types at each growth stage, calculating carbon stock, Important Value Index (IVI), and analyzing the species diversity index, and the types of NTFPs utilized. This research was conducted by taking observation plots and recording plant species and measuring tree diameter, as well as interviews with community forest farmer groups. The results showed that pine type is the most common plant in the growth category of trees, while in the growth category of piles, stakes, and seedlings are dominated by coffee. The total carbon stock of Nanggala community forest area averaged 100,93 ton per ha, the highest IVI value was 78,93% in pine type for tree growth category and 67,85% in coffee for pile growth category. The value of H 'in the community forest area in the Saddang watershed is categorized as being at all levels of growth. The NTFP’s potential spread in the location of the research object consists of honey, sugar palm, and bamboo.
Pengembangan Agroforestry Kopi dalam Mendukung Peran Hutan di Kawasan Highland Kabupaten Jeneponto Syamsu Rijal; Budirman Bachtiar; Chairil A; Try Ardiansyah
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 11 NOMOR 2, DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.611 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v11i2.6030

Abstract

Deforestasi dan degradasi lahan menjadi lahan pertanian untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat terus terjadi. Deforestasi, dan degradasi lahan akan menimbulkan banyak masalah ekologi seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan fauna, banjir, kekeringan dan bahkan perubahan lingkungan global. Agroforestry merupakan perpaduan tanaman pertanian dan kehutanan yang bisa menjadi salah satu sistem pengelolaan lahan sebagai solusi mengatasi masalah ekologi dan sekaligus juga untuk mengatasi masalah pangan. Maka dilakukan kajian pengembangan agroforestry berbasis kopi di kawsan highland Kabupaten Jeneponto untuk mendukung peran hutan dianalisis secara terintegrasi dari kegiatan inventarisasi karateristik lahan dengan kesesuaian lahan dan sosial ekonomi masyarakat dalam membudidayakan kopi menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan analisis deskriptif. Hasilnya menunjukkan sebaran kopi arabika dtemukan dibagian utara wilayah Kecamatan Rumbia, sedangkan sebaran kopi Robusta ditemukan dibagian selatan Kecamatan dan satu Desa di Kecamatan Kelara. Kesesuaian lahan untuk pengembangan jenis kopi Robusta di seluruh wilayah Kecamatan Kelara, Kecamatan Rumbia bagian selatan dan pengembangan kopi jenis Arabika di wilayah bagian utara Kecamatan Rumbia. Pengembangan agroforestry kopi di Kawasan highland Kabupaten Jeneponto sebagai jawaban permasalah sosial ekonomi masyarakat sekitar, budidaya tanaman kopi, dan pengganti peran hutan sebagai konservasi tanah dan air dalam menekan aliran permukaan dan erosi serta menjaga unsur hara tanah.
Potensi Pengembangan Ekowisata Rumbia Kabupaten Jeneponto Syamsu Rijal; Nasri Nasri; Try Ardiansyah; Chairil A
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 12 NOMOR 1, JULI 2020
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.536 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v12i1.6031

Abstract

Indonesia mengalami perkembangan industri yang sangat pesat, salah satunya adalah industri  Pariwisata. Salah satu subsektor industri pariwsata yang paling banyak dikunjungi adalah ekowisata. Pengembanagn ekowisata dapat berperan sebagai model pengembangan pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan aspek ekologi, sosial, dan ekonomi serta bagian dari kebijakan lokal. Maka dilakukan kajian potensi pengembangan ekowisata dengan analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) yang digunakan untuk menyusun potensi pengembangan ekowisata di Kecamatan Rumbia. Analisis deskriptif dimulai dengan identifikasi potensi ekowisata, aksesibilitas, dan fasilitas yang merupakan bagian dari lingkungan internal (IFAS) untuk mengetahui berbagai kemungkinan kekuatan dan kelemahan dengan. Adapun analisis lingkungan eksternal (EFAS) untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman diperoleh persepsi stekholder, masyarakat dan wisatawan terhadap potensi pengembangan ekowisata Kecamatan Rumbia. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa Kawasan Ekowisata Kecamatan Rumbia ini merupakan daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai wisata dilihat dari kapasitas ekologi berupa daya tarik, kapasitas sosial, dan kapasitas ekonomi, namun kapasitas sarana prasarana belum memadai yang harus direncanakan baik. Strtegi priorotas dalam mendukung pengembangan Kawasan ekowisata Kecamatan Rumbia dengan cepat adalah mengembangankan paket perjalan pada Kawasan Ekowisata, membangun akses dengan pusat ekonomi, Pendidikan, dan pemerintahan, melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan dari segala aspek, dan melakukan promosi melalui sosial media.
Edukasi Pelestarian Hutan di Desa Pattimpa dan Pengadaan Poster Kemitraan Kehutanan, Leaflet Kejahatan Siber, serta Edukasi terkait Sampah di Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone Aulia Nurfadilla; Syamsu Rijal
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol.3. No.2 September 2022
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jpmh.v3i2.17941

Abstract

Selama masa pandemi COVID-19, isu lingkungan serta isu keamanan siber menjadi salah satu topik yang banyak dibahas. Berbagai masalah seperti kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan utamanya terkait dengan pelestarian hutan dan pengolahan sampah menjadi salah satu landasan pemilihan topik edukasi pelestarian hutan kepada anak-anak di Desa Pattimpa dan edukasi terkait sampah kapada anak-anak di Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone. Tujuan edukasi tersebut berkaitan dengan upaya untuk mewujudkan Sustainable Development Goals yaitu Poin ke-15 tentang Ekosistem Daratan serta poin ke-12 terkait Konsumsi yang berkelanjutan dan poin ke-13 terkait perubahan iklim dengan sasaran utama adalah generasi muda. Tidak hanya itu, upaya pengenalan salah satu program kehutanan Indonesia yaitu Perhutanan Sosial juga menjadi salah satu landasan pelaksanaan pengadaan poster cara mengajukan kemitraan kehutanan kepada Kesatuan Pengelolaan Hutan. Hal ini dilakukan untuk memberikan sarana akses informasi masyarakat akan skema perhutanan sosial yang bermanfaat bagi pelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya isu lingkungan, masalah terkait kejahatan siber juga meningkat. Kurangnya pemahaman masyarakat terkait pentingnya data pribadi dan berbagai modus penipuan online kemudian mendorong penulis untuk berinisiatif menyebarkan pengetahuan terkait hal tersebut kepada masyarakat umum melalui media leaflet. Maka dari itu, adapun hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program kerja edukasi adalah meningkatnya pemahaman anak-anak akan pentingnya hutan dan pengelolaan sampah bagi lingkungan sedangkan dari segi pengadaan sarana seperti poster dan leaflet adalah masyarakat memiliki akses informasi yang dibutuhkan terkait kemitraan kehutanan dan kejahatan siber.