Andi Abriana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN TAMAONA KECAMATAN TOMBOLO PAO KABUPATEN GOWA MELALUI PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI BUBUK Aylee Christine Alamsyah Sheyoputri; Faidah Azuz; Andi Abriana
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 2 MEI 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v7i2.20845

Abstract

Kelurahan Tamaona Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa merupakan wilayah pengembangan agroindustri kopi. IKM Tanitimur Tamaona sebagai mitra dalam kegiatan ini masih terbilang pemula dalam mengelola kopi dan merupakan usaha yang baru dirintis, sehingga sangat membutuhkan bimbingan dan pendampingan terutama dalam pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk. Metode yang digunakan adalah penyuluhan atau bimbingan teori dan pelatihan atau pendampingan praktek. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat terdiri dari bimbingan dan pendampingan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mitra dan petani kopi tentang pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk. Hasil luaran dari program pengabdian pada masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dan petani kopi dalam melakukan pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk, sehingga dapat meningkatkan kualitas produk kopi bubuk yang dihasilkan oleh mitra. Kelompok IKM mitra dapat menjadi percontohan bagi petani kopi lainnya untuk melakukan usaha pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk. Kata kunci: Biji kopi, Kopi bubuk, Agroindustri.   ABSTRACT Tamaona Village, Tombolo Pao Subdistrict, Gowa Regency is a coffee agroindustry development area. IKM Tanitimur Tamaona as a partner in this activity is still a beginner in managing coffee and is a newly initiated business, so it really needs guidance and assistance, especially in processing coffee beans into ground coffee. The method used is counseling or theoretical guidance and training or practical assistance. The implementation of community service activities consists of guidance and assistance which aims to provide understanding and skills to partners and coffee farmers about processing coffee beans into ground coffee. The output of this community service program is an increase in the knowledge and skills of partners and coffee farmers in processing coffee beans into ground coffee, so as to improve the quality of ground coffee products produced by partners. The partner IKM group can be a role model for other coffee farmers to carry out the business of processing coffee beans into ground coffee. Keywords: Coffee beans,Ground coffee, Agroindustry.
Pengolahan dan Pengemasan Bandeng Cabut Duri sebagai Produk Unggulan Daerah Kabupaten Maros Andi Abriana; Erni Indrawati; Rahmawati Rahman
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 2 No. 2 (2018): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.914 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v2i2.662

Abstract

ABSTRAKKabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu kabupaten di wilayah Sulawesi Selatan yang menjadi sentra pengembangan usaha perikanan. Kabupaten Maros sebagai daerah pesisir pantai dan laut memiliki potensi pengembangan perikanan darat dan laut yang cukup besar terkhusus di Kecamatan Maros Baru. Dalam pelaksanaan kegiatan Program Produk Unggulan Daerah (PPPUD) terdapat 2 (dua) mitra yang telah didampingi di Desa Borimasunggu Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu UKM Tegar Mandiri dan Kelompok petambak H.M.Amir. Luaran dari kegiatan PPPUD pada Tahun 1 (pertama) ini, yaitu: (1) Peningkatan pemahaman tentang metode pengembangan usaha; (2) Peningkatan pemahaman tentang metode pengolahan dan pengemasan bandeng cabut duri; (3) Terjaminnya kontinuitas produksi, kualitas produk dan ketersediaan bahan baku; dan (4) Terciptanya pangsa pasar ke beberapa daerah. Hasil dari kegiatan PPPUD ini, adalah: (1) Produk bandeng cabut duri yang dihasilkan dengan kualitas yang sudah cukup baik serta warna yang tidak jauh berbeda dengan bandeng segarnya serta sudah tidak terdapat lagi duri; (2) Produk bandeng cabut duri yang dihasilkan sudah dikemas dalam kemasan vakum dengan desain yang lebih baik dan menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut; (3) Kualitas produk bandeng cabut duri telah memenuhi standar sehingga dapat dijadikan sebagai produk unggulan dari Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan; dan (4) Produk bandeng cabut duri telah dipasarkan pada Gedung Pusat Pemasaran Produk Unggulan milik Pemerintah Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.Kata kunci: maros, produk unggulan, bandeng cabut duriABSTRACTMaros Regency of South Sulawesi province is one of the regencies in South Sulawesi that has become a center for enterprise development in fisheries. Maros with its the coastal beach and sea areas have the potential development of fresh and saltwater fisheries especially in the district of Maros Baru. In the implementation of the Regional Products (PPPUD) program, two partners in Borimasunggu Village, sub district of Maros Baru, Maros Regency, South Sulawesi province were assisted, namely UKM Tegar Mandiri and group of farmers H.M. Amir. The outcome of PPPUD in its first year included: (1) Increased in the understanding of the methods of enterprise development; (2) Increase in the understanding of the processing and packaging methods of tweeze milkfish thorns; (3) Provided the continuity of production, product quality and availability of raw materials; and (4) Creation of market share to some areas. The outpout of this PPPUD project included: (1) ‘cabut duri’ milkfish products with good appearance and colors that are not much different from the fresh milkfish, and already there is no longer any thorns; (2) ‘cabut duri’ milkfish products that have been packed in vacuum packaging for more appealing packaging design; (3) The quality of products that have met the standards so that it can be served as the flagship product of the Maros South Sulawesi province, and (4) The product has been marketed in the government-owned Centre of Local Flagship Products in Maros.Keywords: maros, superior product, ‘cabut duri’ milkfish