Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISASI SIFAT FISIS MEMBRAN PADAT SILIKA (SiO2) UNTUK FILTRASI AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR Mufid, Ali; Hastuti, Erna
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 6, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.391 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.2449

Abstract

Air laut merupakan salah satu sumber daya alam terbesar Indonesia, yang memiliki kandungan garam, partikel logam serta mikrobakteri. Teknologi alternatif diperlukan untuk mereduksi kadar garam, partikel logam serta mikrobakteri yang terkandung dalam air laut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh variasi penambahan silika pada membran. Matriks yang digunakan adalah campuran PEG, PVA, Na2SiO3, HNO3, Aquades dan filler serbuk silika (SiO2) yang berasal dari limbah tempurung kelapa. Hasil SEM menunjukkan bahwa dengan penambahan variasi silika 0 gram, 1 gram, 3 gram, 5 gram membuat membran berpori, dengan ukuran rata-rata pori-pori adalah 385.1 nm, 1.59 µm, 1.55 µm dan 375.6 nm. Dari hasil karakteristik sifat fisis membran (debit aliran, kerapatan serta porositas), penambahan variasi silika menjadikan membran lebih selektif. Filtrasi terbaik ditunjukkan membran dengan penambahan silika 5 gram dimana debit alir membran semakin menurun dengan nilai 0.058 (ml/menit), kerapatan membran semakin kecil 1.67 (gr/cm3) dengan porositas 6.67 % dan lebih baik dari penambahan silika 0 gram, 1 gram, 3 gram.
Comparison Study of Halal Management System in Indonesia and Malaysia Yustianingsih, Lidia; Mufid, Ali; Maifiah, Mohd Hafidz Mahamad; Gunawan, Setiyo
Halal Research Vol 4 No 1 (2024): February
Publisher : Halal Center ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j22759970.v4i1.1027

Abstract

Halal standards between countries were varied, potentially leading to differences in halal product status decisions. In developing global halal standards, Indonesian and Malaysian halal standards were often used as references. This research aimed to gain a deeper understanding of the halal management systems in Indonesia and Malaysia in order to identify differences and similarities in halal regulations and management, including animal slaughtering practices. The halal management systems in Indonesia and Malaysia are mainly comparable. Some non-conforming differences include the certification procedure, certificate validity period, the halal products category, and the number of internal halal committees. Some essential differences are the halal certificate compulsoriness, stunning regulation, and the product name, brand, or synonym considered to be halal. The additional procedure used after slaughter, thoracic sticking, has become an emerging issue in developing a Mutual Recognition Agreement (MRA) of halal certificates for domestic products between Indonesia and Malaysia.