Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERUBAHAN KOMPOSISI GIZI KERANG DARA (Anadara granosa) KARENA PROSES PEREBUSAN Mita Gebriella Inthe; Arham Rusli; Rahmaniar Rahmaniar
Jurnal Fish Protech Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Fish Protech Vol. 6 No. 1 April 2023
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v6i1.35554

Abstract

Kerang Dara (Anadara granosa) merupakan salah satu jenis kerang yang terdapat di pantai laut   pada substrat lumpur berpasir. Kerang Dara adalah salah satu jenis kerang laut yang memiliki potensi dan nilai  ekonomis yang tinggi untuk dikembangkan sebagai sumber protein dan mineral untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertjuan untuk menganalisis dari segi fisik dan kimia kerang Dara (Anadara granosa) yang dipasarkan di daerah Pinrang Sulawesi Selatan. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan yaitu pertama pengambilan sampel, pengukuran morfometrik, dan uji komposisi kimia. Hasil penelitian memiliki berat tubuh rata rata 25,42 gram, berat daging 3,086 gram dan berat cangkang 22,34 gram. Panjang Cangkang kerang 4,5 cm, lebar 4 cm dengan ketebalan 2,21 cm. Nilai Kadar protein kerang dara sebesar 12,51% (segar) dan 11,48% (rebus), kadar air 77,73% (segar)  dan 76,15%(rebus), kadar abu 3,78% (segar) dan 4,07% (rebus), kadar lemak 3,55%(segar) dan 3,09% (rebus), Kadar karbohidrat (by difference) sebesar 2,75% (segar) dan 5,21% (rebus).Kata Kunci: Anadara granosa, Kerang Dara, Perebusan  
ANALYSIS OF THE EFFECT OF DOWN TIME ON PRODUCTIVITY AT PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS MAKASSAR Ilham Ahmad; Rahmawati Saleh; Rahmaniar Rahmaniar
Journal of Agriculture Vol. 2 No. 01 (2023): Research Articles, March 2023
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/joa.v2i01.2334

Abstract

Productivity is a comparison between the results achieved (output) with the overall required resources (input) or a comparison between the results achieved with the role of labor per unit time. The purpose of this study was to study Down Time analysis techniques for productivity in a wheat processing company (PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar), which produces wheat flour products of the Gatotkaca, Gunung, Kompas and Gerbang types. Down Time is the amount of time when a tool/machine cannot operate due to failure, but the factory can still operate because there are still other tools/machines that can replace functions so that the production process can still run. Based on the data analysis of the calculation of down time for manpower, it shows that the existence of down time during the process will affect the level of productivity (actual and standard). The value of down time from the calculation of working hours minus work effectiveness results in down time for each production area each month. The manpower down time results from all areas, namely in the area of 0 minutes/month. While the amount of data from the analysis of down time calculations for machines in all areas has a higher number of machine down times, namely in the milling area of 28 hours. And for the lowest results, namely in the area of unloading, cleaning, and packing, it is 0 hours.
KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN PROFIL NUTRISI ABON IKAN GABUS (Channa striata) DENGAN PENAMBAHAN REMPAH Rahmaniar, Rahmaniar
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 9, No 3 (2024):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v9i3.48549

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui (1) Pengaruh penambahan rempah terhadap mutu organoleptik abon ikan gabus (Channa striata) (2) Nilai organoleptik terbaik abon ikan gabus (3) Profil nutrisi dari abon ikan gabus dengan adanya penambahan rempah. Perlakuan pada penelitian ini adalah A0=abon control, A1=abon ikan gabus dengan penambahan bumbu ketumbar, A2= abon ikan gabus dengan penambahan bumbu ketumbar dan daun jeruk+ pengukusan dengan sereh, jahe dan daun salam. Parameter pengujian yakni uji organoleptik (hedonik) pada rasa, aroma, tektur dan warna serta profil nutrisi meliputi kadar protein, kadar lemak, kadar air, dan kadar abu. Hasil dari uji analisa sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan penambahan rempah berpengaruh nyata terhadap rasa dan aroma dari abon ikan gabus. Hasil uji hedonik perlakuan dengan penambahan ketumbar+daun jeruk dan pengukusan dengan sereh, jahe dan daun salam memiliki nilai organoleptik rasa dan aroma yang tertinggi yakni 4,9 (suka) dan 5,1 (suka) dengan nilai tekstur 5,0 (suka) dan warna 4,9 (suka). Profil nutrisi pada perlakuan A2 adalah kadar protein 30,94%, kadar lemak 7,61%, kadar abu 4,62%, kadar air 25,75%, dan kandungan karbohidrat 31,09%.
Pengaruh Ukuran Partikel Terhadap Kandungan Fisikokimia Tepung Ikan Gabus (Channa striata) : The Effect of Particle Size on Physicochemical Content of Snakehead Fish (Channa striata) Flour Rahmaniar, Rahmaniar; Gabriella Sherly Rombe; Firman Shanty Galung
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 1 (2023): PERBAL: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.285 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v11i1.2257

Abstract

Ikan gabus (Channa striata) merupakan salah satu produk perikanan di Indonesia yang memiliki manfaat fungsional. Beberapa tahun ini ikan gabus dikembangkan menjadi produk antara yakni tepung ikan gabus sehingga lebih efektif dan efisien untuk dimanfaatkan ke dalam berbagai produk turunan seperti makanan/minuman suplemen, biskuit/cookies, bubur instan, pasta macaroni dll. Pembuatan tepung ikan gabus terdiri atas beberapa tahap yaitu pembersihan, pemisahan daging, pengeringan, penepungan, dan pengayakan. Ukuran tepung ikan gabus ditentukan saat proses pengayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran ikan gabus setelah proses pengayakan terhadap kandungan fisikokimia tepung ikan gabus. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengembangan Produk, Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Hasanuddin dan di Laboratorium Quality Control SMK SMTI Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktorial tunggal. Faktorial tunggal yang digunakan yaitu metode pengayakan dengan variasi perlakuan (60, 80, 100) mesh. Parameter yang diamati meliputi kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, daya serap air dan daya serap minyak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pada ukuran tepung ikan gabus 60 mesh, 80 mesh, dan 100 mesh yang dihasilkan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, daya serap air dan daya serap minyak. Snakehead fish (Channa striata) is one of the fishery products in Indonesia that has functional benefits. In recent years, snakehead fish has been developed into products such as snakehead fish flour for more effectiveness and efficiency for various products such as food/beverage supplements, biscuits/cookies, instant complementary feeding, macaroni pasta, etc. The production of snakehead fish flour consists of several stages; washing, deboning, drying, flouring, and sieving. The size of the snakehead fish flour is determined during the sieving process. The purpose of this study is to ascertain the impact of snakehead fish flour size on its physicochemical composition following sifting. This research was conducted at the Product Development Laboratory, Departement of Food Science and Technology, Hasanuddin University and at the Quality Control Laboratory at SMK SMTI Makassar. The research design used was a completely randomized design with a single factorial. The single factorial used (60, 80, 100) mesh sieving method. Parameters observed included moisture content, protein content, fat content, ash content, water absorption, and oil absorption. The results of this study showed that the treatment of the size of snakehead fish flour 60 mesh, 80 mesh, and 100 mesh produced did not significantly affect the parameters of moisture content, protein content, fat content, ash content, water absorption, and absorption.
Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Menentukan Prioritas Pengembangan Produk Perikanan IKM Bunda Alif Pangkep Rahmaniar, Rahmaniar; Arsyad, Muh. Ali
Lutjanus Vol 30 No 1 (2025): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v30i1.954

Abstract

Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Pangkep berperan penting dalam meningkatkan perekonomian lokal. IKM Bunda Alif merupakan salah satu IKM yang berada di Pangkep. Upaya diverisifikasi produk dilakukan IKM dengan mengembangkan produk hasil perikanan seperti odeng ikan, pilus ikan, pempek ikan, dan stik ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas produk yang akan dikembangkan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pakar untuk melakukan penilaian perbandingan antar kriteria dan alternatif produk. Kriteria yang digunakan berupa rasa, kemudahan produksi, dan modal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria modal memiliki prioritas tertinggi, diikuti rasa dan kemudahan produksi. Berdasarkan bobot akhir perhitungan AHP, produk pempek ikan menjadi prioritas utama untuk dikembangkan, kemudian pilus ikan, odeng ikan, dan stik ikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan strategi pengembangan produk di IKM Bunda Alif untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha.