Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Mechanical Properties of Surimi Gel Added with Olive Leaf Extract Powder Muh Ali Arsyad; Arham Rusli; Masahiro Ogawa
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.451 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v22i2.27772

Abstract

Mechanical property is important factors in determining quality of surimi-based products. Plant phenolic compound has been used to improve mechanical properties of surimi gel. The aim of this study was to determine the effects of addition of olive leaf extract powder (OLEP) on the mechanical properties of surimi gel. Addition of OLEP that contained polyphenol of 1.9 mg GAE/g dry weight to surimi increased breaking stress and breaking strain of surimi gel. The breaking stress and breaking strain of surimi gel increased with increasing OLEP concentration. The addition of 0.2% OLEP increased the breaking stress of surimi gel by 13% and the breaking strain by 27%. The addition of 0.5% OLEP resulted in a 1.2 times increase in the breaking stress and breaking strain of surimi gel. Increasing breaking stress and breaking strain of surimi gel with the addition of OLEP is caused by the integration of additional crosslinks into the protein networks via polyphenols or their derivatives. Although the addition of OLEP had a detrimental effect on whiteness of surimi gel, OLEP is still a useful functional ingredient for improving mechanical properties of surimi gel products in which the color is not an important quality.
Profil Protein Daging Ikan Kurisi Merah (Pagrus major) yang Diberi Pakan dengan Tambahan Tepung Daun Zaitun (Olea europaea L.): Profile Protein of Fish Red Sea Bream (Pagrus major) Muscle Fed with Additional Olive (Olea europaea L.) Leaf Powder Muh Ali Arsyad; Arham Rusli
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.929 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v23i1.30890

Abstract

Pemberian pakan dengan tambahan antioksidan dari bahan alam terbukti mampu meningkatkan kualitas daging yang dihasilkan. Aktivitas antioksidan dari bahan alam ditentukan oleh kandungan polifenol. Daun zaitun mengandung 6-9% polifeneol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penambahan tepung daun zaitun pada pakan terhadap profil protein daging ikan yang dikultur selama 25 hari pada akuarium dengan kondisi yang terkontrol. Komposisi protein daging dianalisis dengan SDS-PAGE dan kandungan protein sarkoplasma, miofibril dan kolagen dianalisa dengan metode biuret. Kandungan protein sarkoplasma dan miofibril tidak berbeda pada kedua kelompok ikan, tetapi kandungan kolagen daging ikan yang diberi pakan dengan tepung daun zaitun 1,63 kali lebih tinggi dibanding ikan dengan pakan kontrol. Mikrostruktur daging ikan dengan pakan tepung daun zaitun lebih kompak dibanding ikan dengan pakan kontrol, hal tersebut disebabkan kandungan kolagen yang lebih tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung daun zaitun pada pakan mampu meningkatkan tekstur pada daging melalui peningkatan kuantitas dan kualitas serat kolagen pada endomisium.
Kelayakan Investasi Produksi Keripik Udang (Litopenaeaus vannamei) Menggunakan Penggorengan Vakum Hari Ismanto; Arham Rusli
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v9i2.596

Abstract

Investment feasibility studies are needed to determine whether a business is feasible or not to run. The shrimp chips industry utilizes shrimp raw materials which are available quite a lot in the market. Vacuum frying is a frying process at low temperatures and pressures lower than atmospheric pressure to produce healthy and high-quality food. The research objective was to determine the feasibility of investing in shrimp chips resulting from vacuum frying and to determine the sensitivity of changes in raw material input and profit deficits. The results of the investment feasibility analysis with an interest rate of 20% using a vacuum fryer with a capacity of 6 kg per process are feasible to run according to the investment feasibility analysis parameters, namely Net Present Value (NPV) IDR 119,535,863.15; Net B/C 1.94; Payback Period (PP) 1 year 9 months; Break Event Point (BEP) for IDR 211,041,152.22 and Break Event Point (BEP) for production of 703 kg. The results of the sensitivity analysis to raw material input if it increases by 10%, the investment is feasible except for the Net B/C parameter (0.26) or less than 1, and the sensitivity analysis to profits if it decreases by 10%, indicates that the investment is not feasible to run.
Komposisi Kimia Terrine yang Diinkorporasi dengan Tepung Talas Jepang dan Agar-Agar Arham Rusli; Syamsuar Syamsuar; A. Muh Yuslim Patawari; fifi Arfini
Agrokompleks Vol 17 No 1 (2018): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v17i1.144

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang penambahan tepung talas jepang dan agar-agar pada pembuatan terrine. Penggabungan tepung talas jepang dan agar-agar pada pembuatan terrine diharapkan dapat meningkatkan sifat fungsional produk terrine dengan tetap mempertahankan stabilitas produk. Penelitian bertujuan untuk menganalisis komposisi kimia terrine yang diinkorporasi dengan tepung talas jepang dan agar-agar. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode permukaan respon dengan rancangan faktorial tingkat-3 (3-Level Factorial Design). Perlakuan yang diterapkan adalah konsentrasi tepung talas jepang dan agar-agar. Batas bawah dan batas atas untuk masing-masing perlakuan adalah 0 dan 5 % sehingga diperoleh perlakuan sebanyak 13 unit. Pengamatan dilakukan terhadap komposisi kimia terrine meliputi kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar abu, kadar kalsium, dan kadar serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung talas dan agar-agar mempengaruhi komposisi kimia dan meningkatkan kandungan gizi terrine. Penambahan tepung talas jepang dan agar-agar dapat meningkatkan kadar serat terrine. Demikian pula kadar kalsium terrine semakin meningkat dengan semakin tingginnya konsentrasi tepung agar-agar.
Strategi pengelolaan budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan Arham Rusli; Dahlia Dahlia; Muhammad Ikbal Ilijas; Muh. Alias; Budiman Budiman
Agrokompleks Vol 20 No 1 (2020): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v20i1.153

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditi budidaya laut yang menjadi unggulan Kab. Pangkep. Budidaya rumput laut K. alvarezii telah lama diusahakan oleh masyarakat di Kab. Pangkep, namun masih ditemui beberapa kendala dan permasalahan sehingga hasil yang diperoleh oleh petani dari usaha rumput laut belum maksimal. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi pengelolaan budidaya rumput laut di Kab. Pangkep. Penelitian dilaksanakan pada empat wilayah budidaya rumput laut di Kab. Pangkep yaitu Kec. Ma’rang, Kec. Mandalle, Kec. Segeri dan Kec. Labakkang. Data penelitian dikumpulkan menggunakan beberapa metode yaitu: Focus Group Discussion (FGD), observasi, wawancara terstruktur, dan studi literatur. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis SWOT untuk menentukan strategi pengelolaan budidaya rumput laut. Berdasarkan hasil analisis SWOT terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh pada kegiatan budidaya rumput laut di Kab. Pangkep, maka strategi yang terpilih adalah strategi yang memanfaatkan faktor peluang untuk mengatasi faktor kelemahan (strategi WO). Rumusan strategi WO yang diusulkan untuk perbaikan dan pengembangan budidaya rumput laut di Kab. Pangkep antara lain; peningkatkan bimbingan teknis dan pendampingan oleh penyuluh pada kegiatan usaha budidaya rumput laut; pembentukan usaha produksi “bibit sebar” hasil kaidah seleksi secara konsisten dan berkesinambungan di setiap kawasan/zona budidaya; kajian dan penetapan musim tanam sepanjang tahun sesuai karakter perairan dan musim di setiap zona budidaya.
Isotermis Sorpsi Air Edible Film Antimikroba Yang Diinkorporasi Dengan Ekstrak Kasar Metanol Caulerpa recemosa Arham Rusli
Agrokompleks Vol 16 No 1 (2017): Agrokompleks
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v16i1.172

Abstract

Inkorporasi bahan antimikroba pada pembuatan edible film akan berpengaruh pada karakteristik isotermis sorpsi airnya. Pengetahuan tentang karakteristik isotermis sorpsi air pada edible film diperlukan untuk memprediksi sifat-sifat film pada kondisi kelembaban relatif udara lingkungan penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik isotermis sorpsi air edible film antimikroba yang diinkorporasi dengan ekstrak kasar metanol Caulerpa recemosa. Penentuan kadar air kesetimbangan edible film dilakukan menggunakan metode gravimetric. Kadar air kesetimbangan hasil percobaan diplotkan dengan nilai aktifitas air (a ) ruang penyimpanan menggunakan software Microsoft excel 2010 untuk menentukan kurva isotermis sorpsi air edible film antimikroba. Model persamaan isotermis sorpsi air edible film yang tepat ditentukan berdasarkan model persamaan yang telah dikembangkan dari literatur dan disesuaikan dengan data percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurva isotermis sorpsi air edible film antimikroba ekstrak kasar C. recemosa mengikuti pola sigmod tipe 4. Terdapat tiga model yang tepat untuk menggambarkan pola isotermis sorpsi air edible film antimikroba yaitu model Caurie, polinomial ordo tiga, dan double log polinomial. Kadar air monolayer (Mo) edible film antimikroba berdasarkan persamaan GAB (Guggenheim-Anderson-de Boer) adalah 0.12 g/gH O, yang berarti bahwa kadar air edible film antimikroba ekstrak kasar metanol C. recemosa hendaknya berkisar 12% untuk menjamin stabilitas selama penyimpanan.
Aktivitas Antimikroba dan Antioksidan Ekstrak Kasar Caulerpa recemosa Arham Rusli; Syamsuar Syamsuar; Sahriawati Sahriawati
Agrokompleks Vol 14 No 1 (2015): Agrokompleks
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v14i1.185

Abstract

Rumput laut mengandung senyawa bioaktif yang dapat berfungsi sebagai agen antimikroba dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas antimikroba dan antioksidan ekstrak kasar rumput laut Caulerpa recemosa yang diperoleh dari perairan selat Makassar menggunakan pelarut metanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar rumput laut C. recemosa memiliki aktivitas antimikroba terhadap S. aureus, E. coli, dan Aspergillus sp dengan nilai konsentrasi hambat minimum 12%. Daya hambat antimikroba ekstrak kasar rumput laut C. recemosa pada konsentrasi 12% masih tergolong lemah, dimana diameter zona hambat kurang dari 9 mm. Ekstrak kasar C. recemosa sampai pada konsentrasi 12 % hanya bersifat bakteriostatik atau fungistatik. Selain aktivitas antimikroba, ekstrak kasar rumput laut C. recemosa juga memiliki aktivitas antioksidan.
Kondisi pengelolaan tambak udang windu di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dahlia Dahlia; Hartinah Hartinah; Muslimin Muslimin; Darmawan Darmawan; Arham Rusli
Agrokompleks Vol 21 No 1 (2021): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v21i1.286

Abstract

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mempunyai prospek yang cukup potensial untuk menunjang program kebangkitan udang windu yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi Sulawesi Selatan karena Kabupaten Pangkep memiliki wilayah perairan laut dan garis pantai yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi pengelolaan usaha budidaya udang windu di Kab. Pangkep sebagai data dukung perbaikan tata kelola budidaya udang windu. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan di dua Kecamatan yaitu Labakkang dan Bungoro. Pengumpulan data dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD), survey lapangan, wawancara terstruktur, dan studi literatur. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menguraikan data dalam bentuk angka dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola budidaya udang windu yang dilakukan oleh petani tambak di lokasi penelitian masih jauh dari praktik budidaya udang yang baik. Beberapa tahapan dalam pengelolaan tambak tidak dilakukan secara maksimal, antara lain persiapan tambak yang dilakukan belum sempurna, penggunaan bibit dengan kualitas yang tidak jelas, waktu tebar yang dilakukan tidak secara serentak, dan pengelolaan hama dan penyakit belum dilakukan secara maksimal. Berdasarkan kondisi yang ada, maka beberapa permasalahan yang perlu menjadi perhatian dan ditindaklanjuti untuk perbaikan tata kelola usaha budidaya udang windu di Kab. Pangkep untuk mendukung kebangkitan produksi udang windu di Sulawesi Selatan antara lain; persiapan lahan dan perbaikan konstruksi tambak perlu ditingkatkan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung, penyediaan benih udang windu yang berkualitas bagi petani untuk meningkatkan persentase kelangsungan hidup udang windu yang dipelihara, peningkatan kesadaran petambak untuk melakukan pengelolaan kualitas air dan kesehatan udang selama masa pemeliharaan.
Komposisi kimia kapsul konsentrat protein ikan belut (Monopterus albus) sebagai makanan suplemen bagi penderita gizi buruk St. Nur Hikmah; Heriyani Herman; Yuda Indriana; Arham Rusli
Agrokompleks Vol 21 No 2 (2021): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v21i2.339

Abstract

Belut memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, dan kaya akan kandungan EPA dan DHA. Meskipun kaya akan protein, EPA dan DHA, konsumsi belut oleh masyarakat Indonesia tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena bentuk belut yang menyerupai ular sehingga masyarakat enggan memakan belut. Oleh karena itu perlu diupayakan pengolahan daging belut menjadi bentuk lain sehingga dapat meningkatkan konsumsi masyarakat terutama penderita gizi buruk. Salah satu bentuk pengolahan yang dapat dilakukan terhadap daging belut adalah kapsul konsentrat protein ikan (KPI). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komposisi kimia KPI belut dalam bentuk kapsul sebagai makanan suplemen bagi penderita gizi buruk. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode rancangan acak lengkap faktorial dengan perlakuan waktu pengukusan dan waktu pengeringan masing-masing tiga taraf yaitu 20, 30, dan 40 menit untuk pengukusan, dan 10, 15, dan 20 jam untuk pengeringan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan terhadap komposisi kimia KPI melalui pengujian proksimat dan uji kadar kalsium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pengukusan dan pengeringan pada proses pembuatan KPI belut, berpengaruh nyata terhadap karakteristik KPI yang dihasilkan terutama kadar protein dan kadar kalsium. Semakin cepat proses pengukusan dan semakin lama waktu pengeringan menghasilkan kadar protein dan kadar kalsium yang tinggi. Perlakuan waktu pengukusan dan pengeringan yang terbaik untuk menghasilkan produk KPI belut yang sesuai standar adalah masing-masing 10 menit untuk waktu pengukusan dan 40 jam untuk waktu pengeringan. Secara umum karakteristik KPI belut yang dihasilkan telah memenuhi beberapa kriteria standar makanan tambahan bagi penderita gizi buruk khususnya anak usia sekolah dasar.
Strategi penguatan sistem inovasi daerah (SIDa) berbasis komoditas unggulan daerah Kab. Pangkajene dan Kepulauan Arham Rusli; Darmawan Darmawan; Amrullah Amrullah; Muhammad Ali Arsyad; Ratnawati Mentari
Agrokompleks Vol 22 No 1 (2022): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v22i1.373

Abstract

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan salah satu kabupaten di Indonesia dengan kekayaan sumberdaya alam yang cukup lengkap karena wilayahnya terdiri dari pegunungan, daratan dan kepulauan. Ketersediaan sumberdaya alam yang melimpah hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan sumberdaya alam tersebut harus dikelola secara bijaksana untuk menjamin keberlanjutannya. Oleh karena itu dibutuhkan penguatan sistem inovasi daerah (SIDa) dalam pengelolaan sumberdaya alam khususnya komoditas unggulan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi penguatan SIDa berbasis komoditas unggulan dalam rangka peningkatan daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan, yaitu bulan April sampai September 2021. Komoditas unggulan yang dikaji pada penelitian ini adalah jeruk pangkep, ikan bandeng dan garam. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan melalui metode Focus Group Discussion (FGD), wawancara, dan studi literatur. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis SWOT untuk menentukan strategi penguatan SIDa berbasis komoditas unggulan. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa posisi relatif strategi penguatan SIDa berbasis komoditas unggulan daerah di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak pada koordinat (2,19;1,33) yaitu berada pada kuadran pertama yang berarti bahwa strategi penguatan inovasi berbasis komoditas unggulan ditempuh melalui strategi SO. Berdasarkan hasil analisis maka secara berurutan prioritas strategi yang akan dilaksanakan dalam pengembangan inovasi pengelolaan komoditas unggulan daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah: peningkatan produktivitas lahan untuk komoditas unggulan (Skor 6,51); pengembangan industri pengolahan komoditas unggulan (Skor 6,14); peningkatan akses permodalan untuk pengembangan usaha komoditas unggulan (Skor 5,93); inisiasi ekspor produk komoditas unggulan (Skor 5,65 ); pengembangan program inovasi desa berbasis komoditas unggulan (skor 4,83).