This study aims to determine the pattern of information dissemination Elderly Family Guidance program (BKL) against elderly people in Maros as well as inhibiting factors / obstacles encountered in the dissemination of the Elderly Family Guidance. This study used a qualitative descriptive approach, the number of informants as many as 12 people, 6 internal informants from the instance of Population and Family Planning Area (BKKBD) and 6 external informant in the form of supporting activities. Data collected by observation and interview. The study was conducted in two groups Elderly Family Development (BKL) in two sub-districts of Maros. Then analyzed the data using triangulation techniques. The results showed that the Elderly Family Development program (BKL) organized by the National Population and Family Planning Area (BKKBD) has not run optimally. Communication patterns done of interpersonal communication and group communication. Interpersonal communication in the form of coordination, home visits before the activity takes place, in the form of counseling and group communication reciprocal interaction.. The factors obstacles in its implementation, namely: lack of extension staff, budget, skill cadres and extension, the availability of volunteers and community feedback. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penyebarluasan indormasi program Bina Keluarga Lansia (BKL) terhadap masyarakat Lansia di Kabupaten Maros serta faktor penghambat/rintangan yang dihadapi dalam penyebaran informasi Bina Keluarga Lansia tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan jumlah informan sebanyak 12 orang, 6 orang informan internal dari badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) dan 6 orang informan ekternal berupa pendukung kegiatan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara mendalam. Penelitian dilakukan di dua kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di dua kecamatan di kabupaten Maros. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Bina Keluarga Lansia (BKL) yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) belum berjalan secara maksimal. Pola komunikasi yang dilakukan yaitu komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Komunikasi interpersonal berupa koordinasi, kunjungan rumah sebelum kegiatan berlangsung, komunikasi kelompok berupa penyuluhan dan interaksi timbal balik. Adapun faktor penghambat/rintangan dalam pelaksanaannya yaitu : kurangnya tenaga penyuluh, anggaran, keterampilan kader dan penyuluh, ketersediaan kader dan tanggapan masyarakat.