Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengalengan Sayur Lilin Makanan Tradisional Maluku Utara Untuk Memperpanjang Masa Simpan Hamidin Rasulu; Angela Wulansari; Johan Fahri
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 1 No. 3 (2022): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.128 KB) | DOI: 10.59025/js.v1i3.49

Abstract

Sayur lilin merupakan salah satu makanan tradisional Maluku Utara yang terbuat dari sayur lilin (Saccharum edule) yang diberi kuah santan. Sayur lilin memiliki masa simpan yang pendek sehingga UMKM Asaompu Production yang memproduksi sayur lilin kesulitan untuk memasarkan sayur lilin secara luas. Teknologi pengalengan merupakan teknologi pengawetan dan pengemasan yang efektif untuk memperpanjang masa simpan produk pangan. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilakukan untuk mengembangkan sayur lilin dalam kemasan kaleng. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari 4 kegiatan, yaitu penyuluhan tentang teknik pengalengan, penyuluhan tentang higiene sanitasi penyelenggaraan makanan, workshop penentuan standar resep sayur lilin, dan workshop pengalengan sayur lilin. Kegiatan PKM berlangsung dengan lancar dan peserta PKM aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Peserta merasa terbantu, senang, dan tertarik untuk menggunakan teknologi pengalengan dalam pengembangan produk makanan tradisional. Kegiatan PKM ini penting dilaksanakan dalam rangka pengembangan produk makanan tradisional Maluku Utara. Lewat PKM ini Universitas Khairun dapat melakukan transfer ilmu tentang teknologi pengawetan makanan yang efektif dan menghasilkan produk sayur lilin dalam kaleng yang belum pernah dibuat sebelumnya
Feasibility Analysis for The Development of Integrated Coconut Industry in Tidore Islands, North Maluku Angela Wulansari; Hamidin Rasulu; Suryati Tjokrodiningrat; Nahu Daud; Johan Fahri; Suwito Suwito; Muhammad Asril Arilaha; Nurhasanah Nurhasanah; Husen Alting
International Journal on Food, Agriculture and Natural Resources Vol 4, No 1 (2023): IJ-FANRes
Publisher : Food, Agriculture and Natural Resources - NETWORKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46676/ij-fanres.v4i1.128

Abstract

Coconut is the number one commodity in North Maluku. Nevertheless, mostly the coconut farmer is lived in poverty. Therefore The Government of Tidore Islands planned to build an integrated coconut industry in its administration area. This research aimed to analyze the feasibility of integrated coconut industry and to decide the main coconut product of the industry. The analysis consisted of market aspect, raw material availability, technology aspect, financial aspect, applied technic, and the impact on society and environment. The market analysis result showed there were 4 food products and 2 non-food products that were suitable to develop in Tidore Islands. Further analysis, which was financial aspect showed white copra was suitable to be the main product of The Integrated Coconut Industry in Tidore Islands. The production of white copra needed IDR 2.795.000.000 as initial capital investment. It was predicted to make a profit IDR 1.766.520.000 /year, the NPV value was IDR 3.702.044.248,88, the IRR value was 64,899% and the PBP was 2,5 years. Coconut husk and coconut shell will be processed to be coconut fiber and charcoal. Based on the result analysis of all the aspects, Integrated Coconut Industry in Tidore Islands is feasible to be established.