ABSTRAKPenelitian dilaksanakan di Kota Pekanbaru Provinsi Riau di 14 PusatKesehatan masyarakat ( Puskesmas) dengan jumlah balita sebanyak 82.026 orang.dengan tujuan mengetahui keadaan sosial ekonomi keluarga yang memiliki anakbalita di wilayah pravelensi gizi buruk, perilaku gizi ibu yang memiliki anaK balitaserta hubungan perilaku gizi ibu dengan pravalensi gizi buruk. Metode dalampenelitian ini didesain sebagai penelitian yang bersifat deskriptif analitis yaitumenggambarkan bagai mana hubungan perilaku gizi ibu dengan prevalensi gizi burukdi Kota Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yangmemiliki anak balita yang ada di Kota Pekanbaru beserta dengan anak balitanya.Teknik pengambilan sample adalah dengan Mustitage Sampling, denganmenggunakan pendekatan wilayah kerja Puskesmas dengan prevalensi gizi buruk< 1 % dan > 1 %. Dari Wilayah kerja Puskesmas yang menjadi contoh diambilWilayah Kelurahan/Desa dengan kasus gizi baik untuk prevalensi buruk < 1 %dan Kelurahan/Desa dengan kasus gizii buruk tinggi untuk prevalensi gizi buruk> 1 %Hasil penelitian menunjukan umur dapat mempengaruhi seseorang dalampengambilan keputusan dan melakukan suatu tindakan. Pada pevalensi > 1‘%sebagian besar responden (88,89 %) berumur sedang (30-39 th) 91,12 % tamatSLTA sebagian besar jarang mengikuti penyuluhan gizi. Sebagian besar responden(91,12 %) tidak bekerja, sebagian besar pekerjaan suami responden (86,67 %)swasta. Sebagian besar responden (68,89 %) pendapatan perkapita Rp. 300.000-Rp.500.000/bulan. Pada prevalensi e” 1 %, 48,89 % berumur < 29 th, 44,44 %berumur 30-39 th pendidikan responden 44,44 % (SLTP) 44,44 % (SLTA);sebagian besar jarang mendapatkan penyuluhan gizi. Sebagian besar responden(84,44 %) tidak bekerja. Sebagian besar suami responden (80,00 %) bekerjaswasta. Pendapatan perkapita sebagian besar responden (55,56 %) kurang dariRp. 300.000/bulan. Pengetahuan gizi responden secara umum rendah baik padaprevalensi < 1 % serta pada prevalensi e” 1%. Sedangkan prilaku gizi respondensecara umum lebih baik pada prevalensi < 1 %. Terdapat hubungan yang signifikanantara prilaku gizi ibu dengan prevalensi gizi buruk di Kota Pekanbaru pada berbagaikeeratan hubungan. Terutama prilaku frekwensi pemberian makan, frekwensipemberian lauk, frekwensi pemberian buah, frekwensi pemberian susu, pembagian24 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 4 No. 2 Pebruari 2008pangan dalam keluarga serta cara menyiapkan bahan sayur dengan prapalensi giziburuk di Kota Pekanbaru.