Nanang Rohadi
Politeknik Negeri Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penggunaan Zeolit Terpadu Proses Elektrokoagulasi untuk Menurunkan Kandungan Minyak dan Lemak dalam Air Limbah Sutanto Sutanto; Nanang Rohadi; Hidjan Hidjan
Prosiding 2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017 Vol 2, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan minyak dan lemak (bahan organik) dalam air limbah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/Per/IX/1990 menyebutkan bahwa kandungan maksimum polutan dalam air limbah harus dijaga masing-masing:  1,0 mg/l untuk besi (Fe), 0,5 mg/l untuk mangan (Mn), 500 mg/l untuk kesadahan (CaCO3), 0,05 mg/l untuk arsen (As), 200 mg/l untuk natrium (Na) dan 0,5 mg/l untuk timbal (Pb), kekeruhan 25 NTU,  6,5 -9,0 untuk pH dan 10 mg/l untuk bahan organik. Air limbah yang mengandung  bahan organik (minyak dan lemak) melebihi 10 mg/L, maka air limbah tidak aman terhadap lingkungan dan akan menimbulkan bau yang menyengat. Oleh karena itu air limbah harus diolah supaya dihasilkan air yang sesuai dengan standar Menteri Kesehatan RI. Salah satu proses pengolahan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menerapkan penggunaan zeolit yang dipadu dengan proses elektrokagulasi untuk menurunkan kadar  bahan organik yang terdapat dalam air limbah. Penelitian dilakukan dengan mengalirkan air limbah sebanyak 4,5 liter kedalam bak proses  yang telah diisi zeolit teraktifkan sebanyak 200 gram dengan waktu proses 60 menit. Dilanjutkan proses elektrokoagulasi dengan variasi arus 0,05 A, 0,1 A dan 0,2 A. Analisis kandungan minnyak dan lemak dilakukan secara  gravimetri. Hasil analisis  pada kondisi  prosess elektrokoagulasi terbaik, yaitu  arus 0,1 amper selama 60 menit menunjukkan bahwa kandungan minyak  dan  lemak (bahan organik)  dapat diturunkan dari 20 mg/L  menjadi 7 mg/L atau setara dengan 65 %