Ermawati Ermawati
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Korelasi Dan Analisis Lintas Komponen Komponen Hasil Kedelai Famili F6 Hasil Persilangan Wilis X B3570 Tibor Eka Saputra; Maimun Barmawi; Ermawati Ermawati; Nyimas Sa`diyah
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 16 No 1 (2016)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.274 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v16i1.76

Abstract

Soybean is an alternative stapple food which use by all people in Indonesia. However,domestic soybean production does not meet the needs of the national soybean. To meetthe needs done, it important to assemble the soybean breeding to improved the noblevarieties. Plant breeding is largely determined by the ability of breeders to select.Selection can be done by estimating the correlation coefficient between thecomponents of the results and outcomes. To determine the causal relationship betweenyield and yield components used path analysis. Path analysis of correlation coefficientwill break into the direct and indirect influence. The purpose of this study are todetermine (1) the correlation between the components of the results and outcomes; (2)direct and indirect influence between the components of the results and outcomes. Theexperiment was conducted from March to July 2014 in field trials of POLINELA(Lampung State Polytechnic) and in Seed Laboratory of University of Lampung.Soybean seed used is the result of crossing Wilis F6 generation x B3570. Treatmentarranged in a perfect randomized group design with two replications. The results ofcorrelation analysis showed correlation great and positive value indicated by thecomponent total number of pods per plant and grain weight per plant (0.80 *),hundred grain weight and grain weight per plant (0.72 *), and the number ofproductive branches and grain weight per plant (0.57 *). Results of the analysisshowed cross large direct effect on the character of the total number of pods per plantto grain weight per plant (0.89), which is almost as large as the correlation (0.80 *).Then the correlation coefficient was actually measure the degree of closeness of theirrelationship. Therefore, the selection is based on the total number of pods will be veryeffective to get genotype expectations that have high yields.Keywords: Soybean, Selection, correlation, analysis of cross
PENGARUH SKARIFIKASI PADA POLA IMBIBISI DAN PERKECAMBAHAN BENIH SAGA MANIS (Abruss precatorius L.) Juhanda Juhanda; Yayuk Nurmiaty; Ermawati Ermawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.029 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1888

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh skarifikasi pada pola imbibisi dan perkecambahan benih saga manis (Abruss precatorius L.). Benih saga manis yang diberi perlakuan skarifikasi diduga memiliki pola imbibisi dan perkecambahan yang berbeda dibandingkan dengan benih saga manis tanpa skarifikasi. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Universitas Lampung dari Pebruari 2012 sampai dengan Maret 2012. Normalitas data diuji menggunakan uji Kolmogorov Smirnov/Shapiro-Wilk. Pengujian homogenitas ragam menggunakan uji F. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen, menggunakan uji-t. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) pola imbibisi dan perkecambahan benih saga manis yang diskarifikasi meningkat secara linier dari pelembaban 0-24 jam, pola ini konstan dari pelembaban 24-68 jam (2) perkecambahan benih saga manis yang diskarifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa skarifikasi melalui peningkatan daya berkecambah, kecepatan berkecambah, keserempakan berkecambah, dan bobot kering kecambah normal.
PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN LAMA PENDERAAN PADA VIABILITAS BENIH TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) VARIETAS OVAL Christin Natalia Mulyanti; Eko Pramono; M. Syamsoel Hadi; Ermawati Ermawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.502 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i3.2030

Abstract

Benih yang bermutu adalah benih yang memiliki vigor yang tinggi. Metode uji untuk menguji vigor benih adalah dengan pengusangan cepat secara fisik maupun kimiawi. Secara fisik, benih didera dengan suhu sedangkan secara kimiawi benih didera dengan etanol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi etanol untuk mendera benih yang dapat menurunkan viabilitas benih tomat, mengetahui lama penderaan dengan menggunakan larutan etanol yang dapat menurunkan viabilitas benih tomat, dan untuk mengetahui kombinasi antara konsentrasi larutan etanol dan lama penderaan yang dapat menurunkan viabilitas benih tomat. Perlakuan terdiri atas konsentrasi etanol 0, 3, 6, dan 9%, dan lama deraan etanol 6, 12, dan 18 jam. Perlakuan disusun secara faktorial pada rancangan kelompok teracak sempurna. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderaan benih tomat dengan etanol konsentrasi 6% selama 18 jam atau konsentrasi 9% selama 12 jam sudah menurunkan viabilitasnya secara nyata. Oleh sebab itu cara ini dapat digunakan untuk melihat penurunan viabilitas benih tomat.
PENGARUH CARA SKARIFIKASI DALAM PEMATAHAN DORMANSI PADA VIABILITAS BENIH SAGA MANIS (Abrus precatorius [L.]) Yayuk Nurmiaty; Ermawati Ermawati; Vita Wulan Purnamasari
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.834 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1933

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah cara skarifikasi dapat meningkatkan viabilitas benih saga manis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan Tanaman Universitas Lampung pada Maret 2012. Rancangan percobaan disusun dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS), dengan waktu panen sebagai dasar pengelompokan. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Setiap ulangan menggunakan 25 butir benih saga manis. Rancangan perlakuan adalah tunggal tidak terstruktur terdiri dari kontrol, tiga perlakuan mekanik yaitu dengan menggunakan pelukaan dengan gunting kuku di kotiledon (B1), pengamplasan di kotiledon (B2), dan pengamplasan di hilum (B3). Data diuji Bartlett untuk mengetahui homogenitas ragam perlakuan dan pengaruh-pengaruh utama yang bersifat aditif (menambah) diuji dengan uji Tukey. Jika data homogen dan bersifat aditif maka dilanjutkan dengan analisis ragam. Pengujian nilai tengah dilakukan dengan uji BNJ pada taraf α0,05. Skarifikasi mekanik dengan pelukaan gunting kuku menunjukkan viabilitas benih saga manis tertinggi; daya berkecambah sebesar 100%, kecepatan perkecambahan sebesar 23,22 %/hari, panjang akar kecambah normal sebesar 18,18 cm, bobot kering kecambah sebesar 0,79 g, dan bobot kering hipokotil sebesar 0,480 g.
PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH LIMA VARIETAS KEDELAI Dolly Saputra Saputra; Paul Benyamin Timotiwu; Ermawati Ermawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.517 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1881

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan berbagai varietas kedelai ditentukan oleh kondisi cekaman air tertentu.  Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Agustus 2010 sampai Maret 2011.  Perlakuan disusun faktorial (3x5) dalam rancangan petak terbagi (split plot) dengan tiga kelompok.  Petak utama adalah cekaman kekeringan yaitu 1/3 KL,  2/3KL, dan tanpa cekaman kekeringan.  Anak petak adalah varietas Burangrang, Kaba, Agromulyo, Grobogan, dan Tanggamus.  Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett, aditivitas data diuji dengan uji Tukey.  Pengujian hipotesis diuji dengan uji perbandingan kelas pada taraf 1% dan 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Varietas Tanggamus memiliki toleransi terhadap cekaman kekeringan yang ditunjukkan dengan menghasilkan bobot polong isi yang tinggi pada kondisi cekaman 2/3 KL daripada varietas lainnya; Varietas Agromulyo, dan Grobogan masih toleran terhadap cekaman kekeringan  1/3 KL dan  2/3 KL yang ditunjukkan oleh bobot polong isi dan tinggi tanaman lebih tinggi daripada varietas Kaba;  Varietas Agromulyo masih toleran tehadap cekaman 2/3 KL yang ditunjukkan oleh bobot polong isi dan jumlah benih lebih tinggi daripada varietas Grobogan.