Yayuk Nurmiaty
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH PENYEMPROTAN BORON DAN SILIKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH KEDELAI (Glicyne max [L.] Merrill) Elta Puspita Sari; Agustiansyah Agustiansyah; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.554 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1897

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyemprotan boron konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi benih kedelai, mengetahui pengaruh penyemprotan silika konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi benih kedelai, dan mengetahui pengaruh penyemprotan boron dan silika konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi benih kedelai. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (5 x 3) dalam RKTS dengan 3 ulangan.  Faktor pertamaadalah konsentrasi boron yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0 ppm, 5 ppm, dan 10 ppm sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi silika  yang terdiri dari lima taraf yaitu 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm.  Homogenitas ragam antarperlakuan diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey.  Jika data telah di analisis ragam, maka pemisahan nilai tengah antarperlakuan menggunakan ortogonal kontras dan ortogonal polinomial pada taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian boron konsentrasi 10 ppm berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kedelai yaitu variabel tinggi tanaman, jumlah polong bernas, persentase bunga jadi polong, bobot polong, dan bobot biji.  Pemberian silika tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kedelai pada semua variabel pengamatan.  Pemberian boron konsentrasi rendah 5 ppm dan silika konsentrasi optimum 237 ppm menghasilkan jumlah bunga maksimum 90 kuntum.  Boron konsentrasi 5 ppm meningkatkan jumlah bunga 28 kuntum dibandingkan dengan boron konsentrasi 10 ppm pada silika konsentrasi 100 ppm.
PENGARUH GIBERELIN (GA3)TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill.) Pipit Dian Pertiwi; Agustiansyah Agustiansyah; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.651 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2098

Abstract

Produktivitas kedelai di Indonesia masih rendah penyebabnya yaitu iklim tropis di Indonesia yang kurang optimal bagi pertumbuhan tanaman kedelai. Upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai di Indonesia yaitu dengan aplikasi zat pengatur pertumbuhan (ZPT) seperti giberelin (GA3). Penggunaan giberelin dapat menggantikan panjang hari yang dibutuhkan oleh tanaman kedelai. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui konsentrasi giberelinyang efektif pada pertumbuhan tanaman dan produksi dua varietas tanaman kedelai, (2) mengetahui perbedaan respons dua varietas yang berbeda pada pertumbuhan dan produksi tanamankedelai, dan (3) mengetahui respons dua varietas kedelai dan konsentrasi giberelinpada pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Perlakuan terdiri atas lima taraf konsentrasi giberelinyaitu 0, 100, 200, 300, dan 400 ppm sebagai faktor pertama dan dua varietas kedelai yaitu varietas Burangrang dan Tanggamus sebagaifaktor kedua. Perlakuan disusun secara faktorial pada rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS). Kesamaan ragam data antarperlakuan diuji dengan uji Barlett dan aditivitas ragam data antarperlakuan diuji dengan uji Tukey. Uji lanjut terhadap peningkatan konsentrasi giberelin diuji dengan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara konsentrasi giberelindan varietas hanya terlihat pada variabel tinggi tanaman dan jumlah bunga tanaman kedelai. Pemberian giberelin dengan konsentrasi 200 ppm efektif dalam meningkatkan tinggi tanaman kedelai dan varietas Tanggamus memiliki tingkat pertumbuhan dan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan varietas Burangrang.
PENGARUH APLIKASI ASAM HUMAT DAN PEMUPUKAN FOSFOR TERHADAP SERAPAN UNSUR HARA P DAN K TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum) Daud Maulana; Sarno Sarno; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.4 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2102

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi asam humat dan pemupukan fosfor terhadap serapan hara P dan K tanaman tomat. Penelitian dilakukan di Rumah Kaca dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung menggunakan perlakuan yang disusun secara faktorial (5×2) dalam Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serapan hara P dan K tanaman tomat tidak dipengaruhi oleh aplikasi asam humat dan pemupukan fosfor. Pemupukan fosfor berpengaruh lebih baik terhadap bobot kering, serapan P, dan K tanaman tomat, kecuali pada kadar K tanaman tomat menjadi tidak lebih baik dan tidak berpengaruh terhadap kadar P tanaman tomat. Pengaruh aplikasi asam humat tidak tergantung dari pemupukan fosfor dalam meningkatkan serapan P dan K tanaman tomat.
PENGARUH SKARIFIKASI PADA POLA IMBIBISI DAN PERKECAMBAHAN BENIH SAGA MANIS (Abruss precatorius L.) Juhanda Juhanda; Yayuk Nurmiaty; Ermawati Ermawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.029 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1888

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh skarifikasi pada pola imbibisi dan perkecambahan benih saga manis (Abruss precatorius L.). Benih saga manis yang diberi perlakuan skarifikasi diduga memiliki pola imbibisi dan perkecambahan yang berbeda dibandingkan dengan benih saga manis tanpa skarifikasi. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Universitas Lampung dari Pebruari 2012 sampai dengan Maret 2012. Normalitas data diuji menggunakan uji Kolmogorov Smirnov/Shapiro-Wilk. Pengujian homogenitas ragam menggunakan uji F. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen, menggunakan uji-t. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) pola imbibisi dan perkecambahan benih saga manis yang diskarifikasi meningkat secara linier dari pelembaban 0-24 jam, pola ini konstan dari pelembaban 24-68 jam (2) perkecambahan benih saga manis yang diskarifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa skarifikasi melalui peningkatan daya berkecambah, kecepatan berkecambah, keserempakan berkecambah, dan bobot kering kecambah normal.
PENGARUH CARA SKARIFIKASI DALAM PEMATAHAN DORMANSI PADA VIABILITAS BENIH SAGA MANIS (Abrus precatorius [L.]) Yayuk Nurmiaty; Ermawati Ermawati; Vita Wulan Purnamasari
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.834 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1933

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah cara skarifikasi dapat meningkatkan viabilitas benih saga manis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan Tanaman Universitas Lampung pada Maret 2012. Rancangan percobaan disusun dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS), dengan waktu panen sebagai dasar pengelompokan. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Setiap ulangan menggunakan 25 butir benih saga manis. Rancangan perlakuan adalah tunggal tidak terstruktur terdiri dari kontrol, tiga perlakuan mekanik yaitu dengan menggunakan pelukaan dengan gunting kuku di kotiledon (B1), pengamplasan di kotiledon (B2), dan pengamplasan di hilum (B3). Data diuji Bartlett untuk mengetahui homogenitas ragam perlakuan dan pengaruh-pengaruh utama yang bersifat aditif (menambah) diuji dengan uji Tukey. Jika data homogen dan bersifat aditif maka dilanjutkan dengan analisis ragam. Pengujian nilai tengah dilakukan dengan uji BNJ pada taraf α0,05. Skarifikasi mekanik dengan pelukaan gunting kuku menunjukkan viabilitas benih saga manis tertinggi; daya berkecambah sebesar 100%, kecepatan perkecambahan sebesar 23,22 %/hari, panjang akar kecambah normal sebesar 18,18 cm, bobot kering kecambah sebesar 0,79 g, dan bobot kering hipokotil sebesar 0,480 g.
PENGARUH APLIKASI SILIKA DAN BORON TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) Rifky Artha Prawira; Agustiansyah Agustiansyah; Yohanes Ginting M.; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.379 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2099

Abstract

Produktivitas padi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan potensi produksi padi yang ada sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi padi dapat dilakukan dengan penerapan teknologi budidaya yang optimal terutama dalam penggunaan benih bermutu dan pemupukan. Silika dapat menjadikan daun tanaman padi lebih tegak sehingga penangkapan cahaya matahari dan proses fotosintesis lebih efisien. Boron digunakan untuk pembelahan sel, pembentukan buah, dan mengatur metabolisme karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pemberian silika terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi, ( 2) mengetahui pengaruh pemberian boron terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi, dan (3) mengetahui pengaruh interaksi silika dan boron terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Januari sampai Mei 2013. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (5x3). Faktor pertama adalah dosis silika yang terdiri dari 5 taraf, yaitu 0 mg kg-1 (S0), 100 mg kg-1 (S1), 200 mg kg-1 (S2), 300 mg kg-1 (S3), dan 400 mg kg-1 (S4). Faktor kedua adalah dosis boron yang terdiri dari 3 taraf, yaitu 0 mg l-1 (B0), 5 mg l-1 (B1), dan 10 mg l-1 (B2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian silika secara tunggal berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi pada variabel tinggi tanaman pada fase vegetatif, persentase gabah isi dan jumlah gabah hampa. Sedangkan pemberian boron secara tunggal berpengaruh terhadap produksi tanaman padi pada variabel persentase gabah isi dan jumlah gabah hampa. Interaksi silika dan boron terdapat pada perlakuan silika 400 mg kg-1 dan boron 10 mg l-1 yang memberikan pengaruh terhadap jumlah anakan, jumlah malai, jumlah gabah isi, persentase gabah isi, bobot gabah isi, dan jumlah gabah hampa.
EFISIENSI DOSIS PUPUK NPK MAJEMUK DALAM MENINGKATKAN HASIL KEDELAI VARIETAS GROBOGAN Panji Setyo Arizka; Niar Nurmauli; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.995 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i2.2016

Abstract

Pemberian pupuk NPK majemuk yang efisien dalam meningkatkan hasil kedelai sangat penting dalam budidaya kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dosis pupuk NPK majemuk dalam meningkatkan hasil kedelai varietas Grobogan.  Penelitian  dilakukan di Kebun Percobaan Terpadu Universitas Lampung dari bulan November 2011-Februari 2012. Rancangan perlakuan adalah tunggal terstruktur bertingkat dalam rancangan kelompok teracak sempurna dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari 5 taraf dosis pupuk NPK majemuk yaitu 100 kg ha-1 (p1), 150 kg ha-1 (p2), 200 kg ha-1 (p3), 250 kg ha-1 (p4), dan 300 kg ha-1 (p5).  Homogenitas ragam antarperlakuan diuji dengan Uji Barlett dan nonkemenambahan model melalui Uji Tukey.  Jika asumsi analisis ragam terpenuhi, data dianalisis ragam dan pemisahan nilai tengah diuji dengan uji perbandingan ortogonal polinomial. Hasil penelitian didapatkan bahwa setiap penambahan pupuk NPK majemuk 1 kg ha-1 justru akan menurunkan efisiensi pupuk NPK majemuk sebesar 0,029. Pemberian dosis 100 kg ha-1 sampai dengan 300 kg ha-1 menunjukkan hasil yang tidak berbeda pada variabel indeks panen, laju pengisian biji, dan bobot 100 butir, sedangkan hasil kedelai meningkat secara linear seiring dengan peningkatan NPK majemuk.
PENGARUH APLIKASI FOSFOR DAN SILIKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill.) Erika Alina Puteri; Yayuk Nurmiaty; Agustiansyah Agustiansyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.075 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2092

Abstract

Produktivitas kedelai di Indonesia masih rendah. Upaya meningkatkan produktivitas kedelai dapat dilakukan melalui dosis pemupukan baik pupuk makro maupun mikro. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pengaruh pemberian P terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai; (2) mengetahui tanggapan tanaman kedelai terhadap pemberian Si dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman; (3) mengetahui tanggapan tanaman kedelai terhadap kombinasi pemberian P dan Si dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Januari—Juni 2013. Perlakuan disusun secara faktorial (5x3) dalam RKTS dengan 3 ulangan.Faktor pertama adalah dosis pupuk fosfor: 0 g 10 kg-1 tanah (P(0)); 0,5 g 10 kg-1 tanah (P(1)); dan 1 g 10 kg-1 tanah (P(2)). Faktor kedua adalah dosis pupuk silika: 0 g 10 kg-1 tanah (Si(0)), 1 g 10 kg-1 tanah (Si(1)), 2 g 10 kg-1 tanah (Si(2)), 3 g 10 kg-1 tanah (Si(3)), dan 4 g 10 kg-1 tanah (Si(4)). Data dianalisis dengan anara dan pemisahan nilai tengah dengan ortogonal polinomial (silika) dan ortogonal kontras (fosfor) pada α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian P tidak tergantung dari pemberian Si. Pemberian P 0,5 g 10 kg-1 tanah dan 1 g 10 kg-1 tanah lebih baik daripada tanpa pemberian P berdasarkan variabel jumlah daun, jumlah buku subur, bobot kering berangkasan, bobot kering akar, dan bobot polong/tanaman dengan selisih masing-masing sebesar 3 helai; 6,21 buku; 10,15 gram; 1,17 gram; dan 2,73 gram sedangkan pemberian P 0,5 g 10 kg-1 tanah tidak berbeda dengan 1 g 10 kg-1 tanah pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai kecuali pada tinggi tanaman dengan selisih 5,99 cm. Pemberian silika sampai 4 g/10 kg tanah tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda pada semua variabel pengamatan. 
PENGUJIAN VIGOR BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN HASIL PEMUPUKAN NPK MAJEMUK PADA UMUR SIMPAN DUA BULAN Parmitha Shari; Yayuk Nurmiaty; Niar Nurmauli
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.093 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i2.2017

Abstract

Benih merupakan salah satu bahan usaha tani yang mempengaruhi hasil.  Penggunaan benih bermutu yang memiliki vigor tinggi merupakan salah satu faktor yang dapat menghasilkan panen tanaman yang tinggi.  Dosis pupuk NPK majemuk selama periode pembangunan benih diduga mempengaruhi vigor suatu benih. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan vigor benih kedelai Varietas Grobogan yang berasal dari dosis pemupukan NPK majemuk berbeda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung dari bulan April hingga Mei 2012.  Percobaan dirancang menggunakan rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) yang diulang tiga kali. Rancangan perlakuan adalah tunggal terstruktur terdiri dari lima taraf dosis pupuk NPK majemuk (100 kg ha-1, 150 kg ha-1, 200 kg ha-1, 250 kg ha-1, dan 300 kg ha-1). Homogenitas ragam diuji dengan Uji Barlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Bila asumsi analisis ragam  terpenuhi, maka data dianalisis ragam; rata-rata nilai pengaruh perlakuan diuji dengan Uji Ortogonal Polinomial pada taraf 0,05.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kedelai Varietas Grobogan yang berasal dari pemupukan NPK majemuk yang ditingkatkan dosisnya sampai dengan 300 kg ha-1 menghasilkan perbedaan vigor benih secara kuadratik berdasarkan variabel bobot kering kecambah.  Pada dosis pupuk 178,95kg ha-1 menghasilkan bobot kering kecambah maksimum yaitu 0,08 g/kecambah sedangkan panjang akar dan panjang plumula meningkat secara linier seiring dengan peningkatan dosis pupuk. Variabel kecepatan perkecambahan, kecambah normal yang tumbuh, nilai daya hantar listrik, dan panjang hipokotil tidak menunjukkan perbedaan meskipun dosis pemupukan ditingkatkan.