Sudiono Sudiono
Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penyebaran Penyakit Kuning pada Tanaman Cabai di Kabupaten Tanggamus Dan Lampung Barat Sudiono Sudiono
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 13 No 1 (2013)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v13i1.162

Abstract

Yellow disease is one of the important diseases in chili that caused by a virus and is spread by the tobacco whitefly (Bemisia tabaci Genn.). This study aims to determine the spread of yellow diseases caused by gemini virus on chili plant in Tanggamus and West Lampung district. The results showed that the disease caused by a gemini virus has spread of chili plant in Tanggamus district has spread in cropping chili in four Pekon Campang observation that the disease incidence by 83.33%, the population of whitefly infestation of 5.53 larvae/Plant, Margoyoso of 84.11% and 6.61 larvae / plant, Gisting Bawah by 79.61% and 4.63 larvae/Plant, and Gisting Atas by 84.33% and 7,48 larvae/plant. While in West Lampung district has the disease occurrence Cahya Padang village (Kecamatan Balik Bukit) of 89.9% and 15.38 larvae/plant, Seranggas Village (Kecamatan Balik Bukit) of 86.9% and 13.77 larvae/plant, Kecamatan Batu Tulis by 85.4% and 6.75 larvae/plant, and Kecamatan Sekincau by 85.7% and 9.43 larvae/plant. Keywords : Yellow disease, gemini virus, Bemisia tabaci Genn
IMPLEMENTASI REFUGIA SEBAGAI TANAMAN UTAMA PADA PERANCANGAN LANSKAP TAMAN WISATA “WONGSOTIRTO AGRO PARK” KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Elisabeth Ivana Nancy Astuti; Setyo Widagdo; Sudiono Sudiono; Rugayah Rugayah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i2.7187

Abstract

Wongsotirto Agro Park (WA Park) merupakan salah satu objek wisata yang berpotensi dikembangkan sebagai agrowisata yang menerapkan prinsip pertanian organik, salah satunya pengendalian hama hayati dengan tanaman refugia.  Refugia selain berfungsi sebagai habitat musuh alami hama juga memiliki fungsi untuk menambah estetika tapak.  Penelitian ini bertujuan untuk merancang implementasi refugia sebagai tanaman utama pada perancangan lanskap di Wongsotirto Agro Park (WA Park), Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan dengan menggunakan metode perencanaan lanskap, yaitu inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan desain.  Perancangan tanaman refugia sebagai tanaman utama pada tapak WA Park dapat mengoptimalkan fungsi estetika refugia sebagai soft material yang dekoratif untuk menciptakan suasana semarak, serta dapat memenuhi fungsi ekologi refugia sebagai mikrohabitat buatan yang berfungsi untuk menyediakan tempat hidup, makanan, dan inang alternatif bagi musuh alami hama di lahan budidaya sekitar tapak.  Implementasi refugia pada taman wisata WA Park dilakukan dengan penanaman refugia pada area taman buah, taman sayur, sawah organik, bedding plant area saung, island park, tanaman border, dan taman bunga untuk menciptakan kondisi tapak yang estetis dan fungsional. 
PENGARUH KERAPATAN SPORA Trichoderma sp. DAN KONSENTRASI MOLASE TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT BULAI DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Nurul Farida; Sudiono Sudiono; Titik Nur Aeny; Kuswanta Futas Hidayat; Radix Suharjo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i1.5540

Abstract

Penyakit bulai merupakan salah satu kendala bagi petani yang berpotensi mengakibatkan berkurangnya produksi tanaman jagung.  Alternatif pengendalian yang dapat dilakukan yaitu penggunaan jamur agensia hayati Trichoderma sp. dan pemanfaatan limbah tetes tebu yaitu molase.  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kerapatan spora jamur Trichoderma sp., konsentrasi molase, dan interaksi antara keduanya terhadap intensitas penyakit bulai dan pertumbuhan tanaman jagung.  Perlakuan dalam percobaan ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial dan terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan.  Faktor pertama yaitu kerapatan spora Trichoderma sp. dengan empat taraf yaitu tanpa Trichoderma sp. (T0), Trichoderma sp. kerapatan spora 106 (T1), Trichoderma sp. kerapatan spora108 (T2), Trichoderma sp. kerapatan spora 109 (T3).  Faktor kedua yaitu konsentrasi molase dengan empat taraf yaitu tanpa molase  (M0), molase konsentrasi 10% (M1), konsentrasi 20% (M1), dan konsentrasi 40% (M2).  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Trichoderma sp. hanya mampu memperpanjang masa inkubasi penyakit bulai dan molase mampu menekan intensitas penyakit bulai.  Terdapat interaksi antara kerapatan spora Trichoderma sp. dan konsentrasi molase yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman jagung dan bobot kering berangkasan tajuk.
PENGARUH LAMA ASOSIASI Trichoderma spp. DENGAN AKAR TANAMAN JAGUNG TERHADAP PENYAKIT BULAI DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG Joko Prasetyo; Dwi Fuji Ginting; Muhammad Nurdin; Sudiono Sudiono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i3.5363

Abstract

Salah satu penyebab penurunan produksi tanaman jagung adalah penyakit bulai yang disebabkan oleh Peronosclerospora sp. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan agensia hayati seperti Trichoderma spp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama asosiasi antara Trichoderma spp. dengan akar tanaman jagung terhadap penyakit bulai dan pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman dan Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan lama asosiasi Trichoderma spp. dengan akar tanaman. Lama waktu asosiasi tersebut terdiri dari 6 HST (P1), 9 HST (P2), 12 HST (P3), dan 15 HST (P4). Trichoderma spp. yang akan diaplikasikan adalah tanpa Trichoderma spp. (T0), Trichoderma sp. isolat Tegineneng (T1) dan Trichoderma sp.isolat Klinik Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung (T2). Hasil penelitian menunjukkan Trichoderma spp. yang berasosiasi dengan akar tanaman jagung  tidak dapat menekan penyakit bulai dan meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung. Umur tanaman jagung yang lebih muda lebih rentan terhadap penyakit bulai dibandingkan dengan tanaman jagung yang tua.