Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh pelapisan edible coating dan perendaman larutan teh hijau pada basis gigi tiruan nilon termoplastik terhadap kekasaran permukaanEffect of edible coating and green tea solution immersion on the surface roughness of thermoplastic nylon denture base Tessya Indah Ekaputri; Siti Wahyuni
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 34, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v34i1.35351

Abstract

Pendahuluan: Kekasaran permukaan merupakan salah satu faktor penentu ketahanan klinis dari bahan basis gigi tiruan. Pencegahan terhadap tingkat kekasaran permukaan dapat diatasi dengan pengaplikasian edible coating dan perendaman larutan teh hijau. Teh hijau mengandung banyak katekin yang bersifat sebagai desinfektan, antiseptik, serta mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Edible coating berfungsi sebagai penahan (barrier) perpindahan massa dan atau sebagai pembawa (carrier) bahan tambahan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelapisan edible coating dan perendaman larutan teh hijau pada basis gigi tiruan nilon termoplastik terhadap kekasaran permukaan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, dengan sampel nilon termoplastik berbentuk persegi dengan ukuran 20x20x3 mm (ADA no 16) sebanyak 27 sampel yang dibagi tiga kelompok perlakuan masing-masing kelompok berjumlah sebanyak 9 sampel. Kelompok perlakuan: dilapisi dengan edible coating dan direndam teh hijau (A), tidak dilapisi edible coating dan direndam teh hijau (B), dan dilapisi edible coating dan direndam aquades (C). Pengukuran nilai kekasaran permukaan basis gigi tiruan nilon termoplastik menggunakan Profilometer. Hasil: Nilai rerata kekasaran permukaan pada kelompok A adalah 0,020,008 μm, kelompok B 0,040,009 μm, dan kelompok C 0,020,009 μm. Berdasarkan uji ANAVA satu arah menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dengan nilai p = 0,001 dan LSD menunjukkan terdapatnya perbedaan yang signifikan antara kelompok A dan B (p = 0,0001), B dan C (p = 0,002) tetapi tidak terdapat perbedaan antara A dan C (p = 0,533). Simpulan: Pelapisan edible coating dan perendaman larutan teh hijau pada basis gigi tiruan nilon termoplastik dapat mengurangi tingkat kekasaran permukaan.Kata kunci: nilon termoplastik; kekasaran permukaan; edible coating; teh hijau ABSTRACTIntroduction: Surface roughness is one of the determinants of clinical resistance of denture base materials. The level of surface roughness can be prevented by applying the edible coating and green tea solution immersion. Green tea contains many catechins, which act as disinfectants and antiseptics, and can inhibit the growth of microorganisms. Edible coating functions as a barrier for mass transfer and as a carrier for food additives. This study aims to analyse the effect of edible coating and green tea solution immersion on the surface roughness of the thermoplastic nylon denture base. Methods: This research was conducted in an experimental laboratory with a sample of thermoplastic nylon square sized 20x20x3 mm (ADA no 16). As many as 27 samples were divided into three treatment groups, each totalling nine. Treatment group: coated with edible coating and soaked in green tea (A), not coated with edible coating and soaked in green tea (B), and coated with edible coating and soaked in distilled water (C). Measurement of the surface roughness value of thermoplastic nylon denture base using a Profilometer. Results: The average surface roughness value in group A was 0.020.008 m, group B was 0.040.009 m, and group C was 0.020.009 m. Based on the one-way ANOVA test, it showed a significant effect with p=0.001, and LSD showed a significant difference between groups A and B (p=0.0001), B and C (p=0.002), but there was no difference between A, B, and C (p=0.533). Conclusion: Edible coating and green tea solution immersion of thermoplastic nylon denture base can reduce surface roughness.Keywords: thermoplastic nylon; surface roughness; edible coating; green tea
Pengaruh minuman teh pada pemakai basis gigi tiruan nilon termoplastik terhadap penyerapan air dan stabilitas warnaThe effect of tea on the thermoplastic nylon denture base wearers on water absorption and colour stability Siti Wahyuni; Chairunnisa Ricca
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 32, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v32i1.26371

Abstract

Pendahuluan: Nilon termoplastik merupakan basis gigi tiruan yang banyak diminati oleh para dokter gigi karena memiliki beberapa keuntungan dibandingkan bahan basis gigi tiruan resin akrilik. Diantara jenis nilon termoplastik yang sering dijadikan basis gigi tiruan adalah poliamida 6 dan poliamida mikrokristalin. Poliamida Mikrokristalin merupakan poliamida generasi baru yang dibuat untuk menanggulangi kelemahan pada poliamida sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh minuman teh pada pengguna gigi tiruan nilon termoplastik terhadap penyerapan air dan stabilitas warna. Metode: Jenis penelitian ini adalah experimental laboratoris. Jumlah sampel terdiri dari 40 dengan  ukuran diameter 15 mm ± 1 mm dan ketebalan 0.5 mm ± 0,1 mm (ISO 4049) dan terbagi menjadi 4 kelompok (kelompok A poliamida 6 dan kelompok B poliamida mikrokristalin untuk penyerapan air serta kelompok C poliamida 6 dan kelompok D poliamida mikrokristalin untuk uji stabilitas warna). Semua sampel direndam dalam larutan teh selama 7 hari. Data dianalisis dengan uji T Independen. Gambaran mikroskopis sampel diuji dengan SEM Hasil: Berdasarkan uji T Independen hasil menunjukkan perbedaan yang signifikan diantara kelompok A dan B, C dan D.  Uji T independen menunjukkan perbedaan yang signifikan diantara kelompok A dan B, C dan D (p=0,0001, p<0,05) Simpulan: Terdapat pengaruh minuman teh pada pengguna gigi tiruan nilon termoplastik. Poliamida Mikrokristalin memiliki penyerapan air yang lebih sedikit dan stabilitas warna yang lebih baik dibandingkan Poliamida 6.Kata kunci: Nilon termoplastik, poliamida 6, poliamida mikrokristalin, penyerapan air, stabilitas warna, SEM. ABSTRACTIntroduction: Thermoplastic nylon is a denture base mostly demanded by dentists due to its several advantages over acrylic resin denture base material. Among the types of thermoplastic nylon that are often used as denture bases are polyamide 6 and microcrystalline polyamide. Microcrystalline polyamide is the new generation of polyamides created to overcome the weaknesses of previous polyamides. The purpose of this study was to analyse the effect of tea on thermoplastic nylon denture wearers on water absorption and colour stability. Methods: This research was experimental laboratory research on 40 samples with a diameter of 15 mm ± 1 mm, and a thickness of 0.5 mm ± 0.1 mm (ISO 4049), divided into four groups (Group A was the polyamide 6; Group B was the microcrystalline polyamide on the water absorption; Group C was polyamide 6; and Group D was microcrystalline polyamide on the colour stability). All samples were immersed in the tea solutions for 7 days. Data were analysed with independent t-test. The microscopic structure was analysed using the scanning electron microscope (SEM). Results: The results showed significant differences between group A, B, C, and D. The independent t-test also showed significant differences between group A, B, C, and D (p = 0.000; p < 0.05). Conclusion: There is an effect of tea on the thermoplastic nylon denture wearers. Microcrystalline polyamides have less water absorption and better colour stability than Polyamide 6.Keywords:  Polyamide 6, thermoplastic nylon, microcrystalline polyamide, water absorption, colour stability, SEM.
PERBEDAAN PENYERAPAN AIR DAN STABILITAS WARNA BASIS GIGI TIRUAN POLIAMIDA 6 DAN POLIAMIDA MIKROKRISTALIN SETELAH PERENDAMAN TEH Ayu Wanzura; Siti Wahyuni
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 6, Nomor 1, Juni 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1336.704 KB) | DOI: 10.33854/jbd.v6i1.203

Abstract

Pendahuluan : Poliamida merupakan bahan yang disarankan sebagai alternatif dari resin akrilik. Poliamida memiliki kelemahan yaitu penyerapan air yang tinggi sehingga berdampak terhadap stabilitas warna poliamida. Pada penelitian ini poliamida yang digunakan adalah poliamida 6 (Bioplast) dan poliamida mikrokristalin (Lucitone FRS). Poliamida Mikrokristalin merupakan poliamida generasi baru yang diciptakan untuk menanggulangi kelemahan – kelemahan pada poliamida sebelumnya. Metode : Jenis penelitian ini adalah experimental laboratoris dan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Gigi USU, FMIPA USU dan Fakultas Farmasi USU. Sampel terdiri dari 24 silinder dengan  berukuran diameter 15 mm ± 1 mm dan ketebalan 0.5 mm ± 0,1 mm (ISO 4049) dan terbagi menjadi empat kelompok (kelompok A poliamida 6 untuk pengujian penyerapan air, kelompok B poliamida mikrokristalin untuk pengujian penyerapan air, kelompok C poliamida 6 untuk pengujian stabilitas warna dan kelompok D poliamida mikrokristalin untuk pengujian stabilitas warna). Data dianalisis dengan uji T Independen. Hasil : Berdasarkan uji T Independen hasil menunjukkan perbedaan yang signifikan diantara kelompok A dan B (p=0,0001, p<0,05) dan diantara kelompok C dan D (p=0,012, p<0,05) Simpulan: Poliamida Mikrokristalin memiliki penyerapan air yang lebih rendah dan stabilitas warna yang lebih baik dibandingkan Poliamida 6
PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN KOMPATIBILISASI PADA NILON DAUR ULANG TERHADAP KEKUATAN FLEKSURAL BASIS GIGI TIRUAN NILON TERMOPLASTIK Siti Wahyuni; Windy Putri Wijaya
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 6, Nomor 1, Juni 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.407 KB) | DOI: 10.33854/jbd.v6i1.129

Abstract

Pendahuluan : Nilon adalah nama generik dari salah satu tipe golongan termoplastik yaitu poliamida yang digunakan untuk pembuatan basis gigi tiruan fleksibel. Nilon dimanipulasi dengan proses injection moulding yang akan menghasilkan basis gigi tiruan dan nilon sisa. Nilon sisa (limbah nilon) dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena ketidakmampuan untuk terurai dalam jangka waktu yang singkat. Daur ulang merupakan salah satu cara untuk mengurangi limbah nilon tetapi akan menyebabkan penurunan sifat mekanis nilon termasuk kekuatan fleksural. Penambahan bahan kompatibilisasi diketahui dapat memperbaiki sifat mekanis dan pada penelitian ini bahan kompatibilisasi yang digunakan adalah nilon murni. Metode : Jenis penelitian ini adalah experimental laboratoris dan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Gigi USU, FMIPA USU dan Magister Mesin USU. Sampel terdiri dari 27 batang berukuran 64x10x3,3 mm (ISO 20795-1) dan terbagi menjadi tiga kelompok (kelompok A 100% nilon murni, Kelompok B 100% nilon daur ulang dan kelompok C 60% nilon murni sebagai bahan kompatibilisasi dengan 40% nilon daur ulang). Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil : Berdasarkan uji Kruskal-Wallis hasil menunjukkan perbedaan yang signifikan diantara tiga kelompok. Post-hoc tes menggunakan Mann-Whitney menunjukkan perbedaan yang signifikan diantara kelompok A dan B (p=0,001, p<0,05) sedangkan diantara kelompok A dan C tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,270, p>0,05) Simpulan : Penambahan nilon murni sebagai bahan kompatibilisasi pada nilon daur ulang dapat meningkatkan kekuatan fleksural nilon daur ulang
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KACA PADA NILON TERMOPLASTIK DAUR ULANG TERHADAP KEKUATAN IMPAK Ayumi Cintika Putri; Siti Wahyuni
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 7, Nomor 1, Juni 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v1i1.265

Abstract

Pendahuluan: Nilon termoplastik merupakan bahan basis gigi tiruan yang lebih diminati daripada resin akrilik karena estetiknya yang baik, cukup kuat dan tidak toksik, namun memiliki kerugian menghasilkan nilon sisa dari pembuangan nilon spru hasil dari proses injeksi nilon yang kemudian menjadi limbah dan dapat mencemari lingkungan. Cara menanggulangi pencemaran lingkungan tersebut dengan mendaur ulang nilon sisa, namun akan terjadi penurunan sifat mekanis yaitu kekuatan impak. Cara untuk menanggulangi penurunan kekuatan ini yaitu dengan penambahan serat kaca dan pencampuran dengan nilon murni. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan desain post test only control group design. Sampel terdiri dari 27 nilon berbentuk balok dengan ukuran 80 x 12,7 x 3,17 mm (ASTM D256) dan terbagi menjadi tiga kelompok (kelompok A nilon murni, kelompok B nilon daur ulang yang ditambah serat kaca dan kelompok C nilon kombinasi yang ditambah serat kaca). Data dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil: Terdapat perbedaan kekuatan impak antara kelompok B dan A (p=0,0001 p<0,05) dan tidak terdapat perbedaan kekuatan impak antara kelompok C dan A (p=0,073 p>0,05), hal ini berarti bahwa kekuatan impak kelompok B tidak sama baiknya dengan kelompok A, tapi kekuatan impak kelompok C sama baiknya dengan kelompok A. Simpulan: Pada penelitian ini terlihat bahwa tidak ada pengaruh penambahan serat kaca pada nilon daur ulang terhadap kekuatan impak dan ada pengaruh penambahan serat kaca pada nilon kombinasi terhadap kekuatan impak. 
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KACA PADA BAHAN BASIS GIGI TIRUAN NILON TERMOPLASTIK DAUR ULANG TERHADAP KEKUATAN TRANSVERSAL DAN MODULUS ELASTISITAS Siti Habibah Safina; Siti Wahyuni
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 7, Nomor 1, Juni 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v1i1.296

Abstract

Pendahuluan: Nilon diperkenalkan dalam pembuatan gigi tiruan pada tahun 1950-an. Nilon dimanipulasi dengan teknik injection molding. Teknik tersebut menghasilkan spru yang dapat didaur ulang akan tetapi menyebabkan penurunan sifat mekanis nilon seperti kekuatan transversal dan modulus elastisitas. Untuk mengatasi penurunan sifat tersebut dilakukan modifikasi dengan penambahan bahan kompatibilisasi yaitu nilon murni dan serat kaca, diharapkan dapat meningkatkan kekuatan transversal dan modulus elastisitas. Metode: Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris yaitu post-test only control design. Sampel pada penelitian ini adalah nilon termoplastik berbentuk batang uji dengan ukuran 64 x 10 x 3,3mm. Sebanyak 27 sampel untuk 3 kelompok kemudian dilakukan uji three point bending. Nilai kekuatan transversal dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan modulus elastisitas dengan uji ANOVA untuk melihat pengaruh penambahan serat kaca pada kombinasi 60% nilon murni 40% nilon daur dan nilon daur ulang 100%, dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dan LSD untuk melihat perbedaan nilai antar kelompok. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kekuatan transversal dan modulus elastisitas antara nilon murni dan nilon daur ulang dengan penambahan serat kaca dengan nilai p = 0,038 (p < 0,05) dan p = 0,0001 (p < 0,05), nilon murni dan nilon kombinasi dengan penambahan serat kaca dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05) dan p = 0,0001 (p < 0,05), serta nilon kombinasi dan nilon daur ulang dengan penambahan serat kaca dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05) dan p = 0,0001 (p < 0,05). Simpulan: Nilon kombinasi yang ditambahkan serat kaca memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan nilon murni.
Pengaruh perendaman gigi artifisial resin akrilik dalam ekstrak daun kemangi terhadap kekerasan permukaanThe effect of immersion acrylic resin artificial teeth in basil leaves extract on surface hardness Siti wahyuni; Bellani Balqish
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 6, No 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v6i3.41474

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Gigi artifisial resin akrilik adalah pengganti gigi asli yang telah hilang dan berfungsi untuk memulihkan fungsi pengunyahan, fonasi dan estetik. Pembersihan gigi tiruan diperlukan untuk mencegah terjadinya denture stomatitis. Pembersih gigi tiruan berbahan kimia dapat memengaruhi sifat mekanis dan fisik resin akrilik. Pembersih gigi tiruan alami digunakan sebagai alternatif untuk meminimalkan efek yang ditimbulkan oleh pembersih gigi tiruan berbahan kimia. Ekstrak daun kemangi 12,5% digunakan sebagai alternatif bahan pembersih gigi tiruan. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh perendaman gigi artifisial resin akrilik dalam ekstrak daun kemangi 12,5% dan alkalin peroksida selama 5 hari terhadap kekerasan permukaan. Metode: Jenis penelitian eksperimental laboratoris. Sampel yang digunakan adalah 30 gigi artifisial resin akrilik untuk masing-masing uji dengan ukuran sampel 20x20x6mm dibagi 3 kelompok perendaman yaitu perendaman dalam ekstrak daun kemangi 12,5%; perendaman dalam alkalin peroksida; dan perendaman dalam akuabides sebagai kontrol yang mewakili nilai kekerasan sebelum perendaman. Kekerasan permukaan diukur menggunakan alat Vickers Hardness Tester. Hasil data dianalisis dengan uji One-way Anova. Hasil: Nilai rerata kekerasan permukaan gigi artifisial resin akrilik setelah direndam dalam ekstrak daun kemangi 12,5% selama 5 hari adalah 18,3 ± 1,7 VHN, alkalin peroksida adalah 16,8 ± 1,8 VHN, dan kontrol adalah 21,8 ± 2,2 VHN dengan nilai p=0,0001(p<0,05). Simpulan: Terdapat pengaruh perendaman gigi artifisial resin akrilik dalam ekstrak daun kemangi 12,5% dan alkalin peroksida selama 5 hari terhadap kekerasan permukaan. Ekstrak daun kemangi 12,5% dapat digunakan sebagai bahan alternatif pembersih gigi tiruan karena perubahan kekerasan permukaan yang terjadi masih dalam rentang standar kekerasan permukaan resin akrilik.Kata kunci: gigi artifisial; resin akrilik; ekstrak kemangi; kekerasan. ABSTRACTIntroduction: Acrylic resin artificial teeth are substitutes for natural teeth that have been lost to restore masticatory functions, phonation and esthetic. Denture cleaning is necessary to prevent denture stomatitis. Chemical denture cleansers can affect mechanical and physical properties of acrylic resin. Natural denture cleaners are used as an alternative to minimize the effects of chemical denture cleaners. 12.5% basil leaves extract was used as an alternative denture cleaning agent. This study was aimed to analyse the effect of immersing acrylic resin artificial teeth in 12.5% basil leaves extract and alkaline peroxide for 5 days on surface hardness. Methods: This research was an experimental laboratory. The samples used were 30 acrylic resin artificial teeth measured 20x20x6mm divided into 3 immersion groups: in 12.5% basil leaves extract; in alkaline peroxide; and in aquabides as a control that represents the hardness value before immersion. The surface hardness was measured using Vickers Hardness Tester. The results of the data were analyzed by One-way Anova and independent sample t-test. Results: The average surface hardness of acrylic resin artificial teeth after immersion in 12.5% basil leaves extract for 5 days was 18.3 ± 1.7 VHN, alkaline peroxide was 16.8 ± 1.8 VHN, and control was 21.8 ± 2.2 VHN with a value of p=0.0001(p<0.05). Conclusion: There was an effect of immersing artificial teeth in acrylic resin in 12.5% basil leaves extract and alkaline peroxide for 5 days on the surface hardness. 12.5% basil leaves extract can be used as an alternative material for cleaning dentures because the changes in surface hardness that occur were still within the standard range of surface hardness of acrylic resin.Keywords: artificial tooth; acrylic resins; basil extract; hardness.
Pengaruh perendaman gigi artifisial akrilik dalam ekstrak kulit manggis dan klorheksidin terhadap stabilitas warna Muthiah Izni Afifah lubis; Siti Wahyuni
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 35, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v35i1.41112

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Gigi artifisial akrilik berbahan dasar resin akrilik memiliki fungsi estetis yang sangat diperhatikan dan harus selalu dijaga kebersihannya. Ekstrak kulit manggis 15% dan klorheksidin 0,2% dapat digunakan sebagai bahan pembersih gigi tiruan.  Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada pengaruh perendaman gigi artifisial akrilik dalam ekstrak kulit manggis 15% dan klorheksidin 0,2% selama 1 tahun dan 2 tahun terhadap stabilitas warna. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel yang digunakan adalah gigi artifisial akrilik yang ditanam pada basis gigi tiruan akrilik berukuran 20x20x6 mm. Total sampel yang digunakan sebanyak 30 sampel untuk setiap uji dibagi atas tiga kelompok yaitu, ekstrak kulit manggis 15%, klorheksidin 0,2% dan akuades. Pengujian stabilitas warna menggunakan colorimeter CS-10. Pengaruh perendaman antar kelompok dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis dan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dan Least Significant Different (LSD), serta pengaruh lama perendaman dianalisis dengan menggunakan uji T independen. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan pada perendaman gigi artifisial akrilik dalam setiap kelompok selama 1 tahun dan 2 tahun terhadap stabilitas warna (p<0,05) dan hasil uji T independen didapatkan bahwa ada pengaruh lama perendaman gigi artifisial akrilik yang signifikan antara 1 tahun dan 2 tahun dalam setiap kelompok terhadap stabilitas warna (p<0,05). Simpulan: Stabilitas warna gigi artifisial akrilik yang direndam selama 1 tahun dan 2 tahun pada kelompok ekstrak kulit manggis 15% lebih baik dibandingkan dengan kelompok klorheksidin 0,2%.Kata Kunci : gigi artifisial akrilik; ekstrak kulit manggis; stabilitas warnaEffect of immersion acrylic artificial teeth in mangosteen peel extract and chlorhexidine on color stabilityABSTRACT  Introduction: Acrylic artificial teeth are based on acrylic resin, have a great importance to aesthetic function and must always be kept clean. Aim: This study aims to determine whether there is an effect of immersion acrylic artificial teeth in 15% mangosteen peel extract and 0.2% chlorhexidine for 1 year and 2 years on color stability. Methods: This type of research is an experimental laboratory. The sample used was an acrylic artificial tooth implanted on an acrylic denture base measuring 20x20x6 mm. The total sample used was 30 samples for each test divided into three groups that is, 15% mangosteen peel extract, 0.2% chlorhexidine and distilled water. Color stability testing using a colorimeter CS-10. Results: The effect of immersion between groups was analyzed using the Kruskal Wallis test and one-way ANOVA and continued with the Mann Whitney and Least Significant Different (LSD) tests, and the effect of immersion time was analyzed using the independent t-test. The results showed that there was a significant difference in the effect of immersion on acrylic artificial teeth in each group for 1 year and 2 years on color stability (p<0.05) and the results of independent t-test showed that there was a significant effect of immersion time on acrylic artificial teeth between 1 year and 2 years in each group on color stability (p<0.05). Conclusion: The color stability of acrylic artificial teeth immersed for 1 year and 2 years in the 15% mangosteen peel extract group was better than the 0.2% chlorhexidine group. Keywords: acrylic artificial teeth, color stability, mangosteen peel extract
Effect of acrylic denture immersion in mangosteen rind extract on shear bond strength of artificial teeth with denture base Siti Wahyuni; Elvina Hakiman; Widya Lestari
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 35, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v35i1.41111

Abstract

ABSTRACTIntroduction: Determination of shear bond strength is important because artificial teeth being detached from their base is frequent. 15% mangosteen rind extract can be used as an alternative denture cleanser because it effectively reduces the number of Candida albicans. This study was conducted to analyze the effect of acrylic denture immersion in 15% mangosteen rind extract (Garcinia mangostana Linn.) and 0.2% chlorhexidine solution on the shear bond strength of artificial teeth to base for 1 year. Methods: This study was an experimental laboratory study. The samples used were mandibular first molar acrylic artificial teeth placed in a cylindrical heat-polymerized denture base resin with a diameter of 18 mm and height of 20 mm; the artificial teeth was placed in a depth of 3 mm buccally. The number of samples used were 30, divided into three immersion groups, 10 each. The shear bond strength value was obtained using the Universal Testing Machine. The results of the data were analyzed using a one-way ANOVA test. Results: The one-way ANOVA test results showed a significant effect (p<0.05) of acrylic denture immersion in 15% mangosteen rind extract and 0.2% chlorhexidine solution on shear bond strength for 1 year. Conclusion: After immersion in 15% mangosteen rind extract, the shear bond strength was higher than the value after immersion in 0.2% chlorhexidine solution; these results indicated that 15% mangosteen rind extract was better than 0.2% chlorhexidine in terms of shear bond strength. Therefore supporting the use of 15% mangosteen rind extract as an alternative denture cleanser.Keywords: acrylic denture, shear bond strength, mangosteen rind extract.Pengaruh perendaman gigi tiruan akrilik dalam ekstrak kulit manggis terhadap kekuatan ikatan geser antara gigi artifisial dengan basis ABSTRAKPendahuluan: Penentuan kekuatan ikatan geser merupakan hal yang penting karena fenomena pelepasan gigi artifisial dengan basisnya sering terjadi. Ekstrak kulit manggis 15% dapat digunakan sebagai alternatif bahan pembersih gigi tiruan karena efektivitasnya dalam menurunkan jumlah Candida albicans. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh perendaman gigi tiruan akrilik dalam ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn.) 15% dan larutan klorheksidin 0,2% terhadap kekuatan ikatan geser antara gigi artifisial dengan basis selama 1 tahun. Metode:  Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris. Sampel yang digunakan adalah gigi artifisial akrilik molar satu mandibula yang ditanam dalam basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas berbentuk silindris dengan diameter 18 mm, ketinggian 20 mm, dan kedalaman penanaman gigi artifisial sebesar 3 mm di bagian bukal. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 sampel yang terbagi dalam tiga kelompok perendaman. Nilai kekuatan ikatan geser diperoleh dengan menggunakan alat Universal Testing Machine. Hasil data dianalisis dengan uji ANOVA satu arah. Hasil: Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (p<0,05) dari perendaman gigi tiruan akrilik dalam ekstrak kulit manggis 15% dan larutan klorheksidin 0,2% terhadap kekuatan ikatan geser selama 1 tahun. Simpulan: Nilai kekuatan ikatan geser setelah direndam dalam ekstrak kulit manggis 15% menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan larutan klorheksidin 0,2% sehingga mendukung penggunaan ekstrak kulit manggis 15% sebagai alternatif bahan pembersih gigi tiruan. Kata kunci: gigi tiruan akrilik, kekuatan ikatan geser, ekstrak kulit manggis 
PENGARUH PENAMBAHAN SILIKA DARI ABU CANGKANG KELAPA SAWIT PADA BASIS GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS TERHADAP KEKUATAN TRANSVERSAL Ayu Mayang Sari Rangkuti; Siti Wahyuni
Cakradonya Dental Journal Vol 15, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v15i2.26948

Abstract

ABSTRAKMeskipun resin akrilik polimerisasi panas (RAPP) sekarang menjadi resin akrilik paling populer yang digunakan untuk basis gigi tiruan, kualitas mekaniknya yang buruk membuatnya rentan terhadap retak. Untuk meningkatkan kekuatan mekanik terutama kekuatan transversal dapat digunakan abu cangkang sawit yang secara alami mengandung silika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kekuatan transversal pada gigi tiruan RAPP yang dimodifikasi dengan penambahan silika 2% dan 5% dari abu cangkang sawit. Sampel penelitian resin akrilik polimerisasi panas dikelompokkan menjadi tiga kelompok (kelompok A tanpa penguat, kelompok B dengan silika 2%, dan kelompok C dengan silika 5%) dan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 65x10x2,5 mm sebanyak 33 sampel dengan setiap kelompok berjumlah 11 sampel. Evaluasi kekuatan transversal menggunakan Universal Testing Machine. Tes ANOVA dan LSD digunakan untuk menilai data. Kekuatan transversal yang terukur adalah 74,13 7,40 MPa tanpa penguat, 86,10 10,02 MPa dengan silika 2%, dan 98,09 8,52 MPa dengan silika 5%. Hasilnya, jelas bahwa basis gigi tiruan RAPP yang diperkuat dengan silika 5% dari abu cangkang sawit memiliki nilai kekuatan transversal yang lebih besar daripada basis yang diperkuat dengan silika 2%.Kata kunci: akrilik polimerisasi panas, silika, abu cangkang kelapa sawit, kekuatan transversal