Hadiyanto A. Rachim
Universitas Padjadjaran

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOMUNIKASI KELOMPOK SEBAGAI FAKTOR PENDORONG TERBENTUKNYA KERJASAMA DALAM MENYELESAIKAN PEKERJAAN K3L DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Meilanny Budiarti Santoso; Hadiyanto A. Rachim; Dinda Azzahra Syauqina
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2018): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.746 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v5i2.18371

Abstract

ABSTRAKKerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang terjadi diantara dua orang atau lebih, ataupun yang terjadi di dalam sebuah kelompok. Karyawan Kebersihan, Keindahan dan Kenyamanan Lingkungan (K3L) di lingkungan Universitas Padjadjaran adalah salah satu kelompok kerja yang dibentuk dan ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu sesuai dengan pembagian tugas pada masing-masing zona kerja. Komunikasi merupakan proses pemindahan informasi atau pesan dan pemahaman dari seseorang kepada orang yang lainnya dan melalui komunikasi kelompok proses kerjasama diantara anggota kelompok dapat terwujud. Penelitian ini menggunakan metode analitis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang terjadi di dalam kelompok kerja K3L mendorong terjadinya kerjasama diantara sesama karyawan K3L, sehingga hal tersebut mendukung proses penyelesaian tugas pekerjaan yang dilakukan. Faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dalam kelompok adalah karena adanya faktor personal yang dimaknai sebagai peran dari anggota kelompok dalam sebuah kelompok dan sangat besar pengaruhnya dalam ikut andil untuk memberi sebuah masukan dalam memecahkan sebuah masalah. ABSTRACTCooperation is one form of social interaction that occurs between two or more people, or what happens in a group. Beauty Cleanliness and Environmental Comfort (K3L) within the University of Padjadjaran are one of the working groups that are formed and placed in certain locations in accordance with the division of tasks in each work zone. Communication is the process of transferring information or messages and understanding from someone to others and through group communication the process of collaboration between group members can be realized. This study uses descriptive analytical methods with a qualitative approach. The results showed that the communication that occurred in the K3L working group encouraged collaboration among fellow K3L employees, so that it supported the process of completing the work assignments performed. Factors that influence the effectiveness of communication in groups are because of the personal factors that are interpreted as the role of group members in a group and the enormous influence in participating in giving an input in solving a problem.
Implementasi Strengths-Perspective dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin Marcelino Vincentius Poluakan; Nandang Mulyana; Hadiyanto A. Rachim
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS Vol. 2 No. 1 (2020): Maret: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Humanitas
Publisher : Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pemberdayaan masyarakat miskin merupakan salah satu strategi pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Program pemberdayaan masyarakat miskin yang efektif seharusnya membuat setiap sasarannya menjadi mandiri, berdaya, sustainable, terlibat atau berpartisipasi dalam pembangunan, serta memiliki ketahanan dalam menghadapi permasalahan kemiskinan atau untuk keluar dari jerat kemiskinan. Untuk mencapai nilai-nilai di atas, program pemberdayaan masyarakat miskin perlu memuat strengths-persepctive di dalamnya. Tulisan ini akan membahas pentingnya strengths-perspective sebagai sebuah paradigma baru dalam pekerjaan sosial dalam program pemberdayaan masyarakat miskin untuk mencapai cita-cita yang diharapkan yaitu menyelesaikan permasalahan kemiskinan. Tulisan ini akan menggunakan studi literatur berupa buku, artikel, dan sumber lain yang relevan dengan topik yang dibahas. Dari hasil kajian, prinsip strengths-perspective sangat diperlukan dalam sebuah program pemberdayaan masyarakat miskin. Selanjutnya, dibutuhkan upaya untuk mengimplementasikan strengths-perspective terutama dalam analisis kebijakan atau program pemberdayaan masyarakat miskin dengan menggunakan kerangka analisis kebijakan sosial yang strengths-based.
Social Media Trap: Remaja Dan Kekerasan Berbasis Gender Online Feryna Nur Rosyidah; Hadiyanto A. Rachim; Pitoyo Pitoyo
Sosioglobal Vol 7, No 1 (2022): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v7i1.27083

Abstract

Artikel ini berfokus pada masalah kekerasan berbasis gender online (KGBO), khususnya keterkaitan antara remaja dan penggunaan media sosial. Pendekatan kualitatif dengan metode etnografi virtual dilakukan untuk melihat fenomena sosial dan kultural penggunaan ruang siber. Fokus kajian dalam artikel ini adalah membahas; (1) lingkup KGBO, dan (2) hubungan antara KGBO dan penggunaan media sosial pada kalangan remaja. Teori Interaksi Simbolik dari Mead digunakan dalam penelitian ini sebagai pisau analisis untuk mengupas fenomena KGBO di kalangan remaja. Kemunculan fenomena kekerasan berbasis gender online merupakan salah satu dari sekian banyak dampak negatif penggunaan media sosial. Sebanyak 61% KGBO dengan berbagai bentuk dilakukan oleh orang terdekat korban (intimate partner violence). Media sosial bagi remaja menjadi bukti eksistensi dirinya dalam masyarakat. Perlu adanya sosialisasi dan pemahaman yang cukup dalam penggunaannya sehingga remaja dapat terbebas dari bahaya KGBO dan dampak negatif lainnya. This article focuses on the issue of online gender based violence (OGBV), specifically the link between youth and the use of social media. A qualitative approach with a virtual ethnographic method is carried out to see social and cultural phenomena in the use of cyberspace. The focus of the study in this article is to discuss; (1) the scope of the OGBV, and (2) the relationship between the OGBV and the use of social media among adolescents. The Symbolic Interaction Theory from Mead is used in this study as a knife for analyzing the phenomenon of OGBV among adolescents. The emergence of the phenomenon of online gender based violence is one of the many negative impacts of the use of social media. As many as 61% OGBV in various forms were carried out by those closest to the victim (intimate partner violence). Social media for adolescents is proof of their existence in society. It is necessary to have sufficient socialization and understanding in its use so that young people can be free from the dangers of OGBV and other negative impacts.