Insi Farisa Arya
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNPAD

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN MOTIVASI MENJADI DOKTER PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN sari puspa dewi; Insi Farisa Arya; Achadiyani -; Tri Hanggono Achmad
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): Volume 1 Nomor 1 September 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.133 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i1.10338

Abstract

Dokter adalah profesi yang luhur dan dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pendidikan kedokteran merupakan pendidikan yang tidak mudah dan membutuhkan motivasi yang kuat untuk menyelesaikannya. Motivasi internal maupun eksternal telah diketahui dapat memengaruhi proses belajar maupun hasil belajar mahasiswa. Dengan mengetahui motivasi mahasiswa maka program studi dapat merancang kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi mahasiswa kedokteran memilih pendidikan dokter dan persepsinya terhadap profesi dokter. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Seluruh mahasiswa yang masuk tahun 2014, pada bulan pertamanya ditugaskan menuliskan motivasi memilih program pendidikan dokter. Esai tersebut lalu dianalisis untuk mendapatkan kesamaan tema. Seluruh mahasiswa sebanyak 281 orang (209 perempuan, 72 laki-laki) menyatakan bahwa motivasi menjadi dokter terutama adalah untuk menolong dan menjaga kesehatan masyarakat. Motivasi lain adalah ingin mempelajari tubuh manusia lebih mendalam. Yang lain menyatakan faktor agama dan dorongan keluarga. Hampir semua mahasiswa memandang profesi kedokteran adalah profesi yang selalu dibutuhkan. Beberapa mahasiswa memandang profesi dokter masih menjanjikan kesejahteraan secara finansial. Data ini menunjukkan bahwa mahasiswa tahun pertama masih memiliki motivasi yang luhur untuk menjadi dokter. Hal ini akan dapat membantu mereka dalam menempuh pendidikan. Penelitian lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan motivasi mereka setelah lulus dokter.Kata kunci: motivasi, mahasiswa, profesi dokter
Keinginan untuk Membayar Pembiayaan Kesehatan Pemerintah Kota pada Masyarakat Mampu di Kota Bandung nita arisanti; Henni Djuhaeni; Sharon Gondodiputro; Elsa Pudji Setiawati; Guswan Wiwaha; Insi Farisa Arya; Fedri Rinawan
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4 Juni 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.16 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i4.12487

Abstract

Pembiayaan kesehatan diselenggarakan dengan prinsip ekuitas, artinya penduduk yang mampu akan membayar iuran/ premi secara penuh, dan masyarakat miskin dibayarkan oleh pemerintah. Banyak faktor yang memengaruhi keinginan untuk membayar (WTP). Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran keinginan masyarakat mampu membayar pembiayaan kesehatan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian kuantitatif dilakukan pada Agustus – September 2011 terhadap 303 kepala keluarga yang tergolong  masyarakat mampu di Kota Bandung. Mampu dalam penelitian ini adalah penduduk tinggal di perumahan elite. Kriteria inklusi yaitu kepala keluarga, memiliti KTP Kota Bandung, bersedia diwawancara. Teknik pemilihan sampel menggunakan cluster sampling, dengan klaster adalah perumahan elit di Kota Bandung. Subjek di tiap klaster ditentukan secara proporsional systematic sampling. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan regresi logistik. Dari 303 responden, 54,9% yang memiliki asuransi, tidak ingin membayar dan 60% yang belum memiliki, ingin membayar pembiayaan kesehatan Pemkot Bandung. Sebagian besar masyarakat mampu hanya ingin membayar premi kurang dari Rp. 25.000 dengan berharap mendapatkan semua jenis pelayanan kesehatan. Agama dan pendidikan terakhir merupakan faktor yang menentukan secara bermakna keinginan membayar pembiayaan kesehatan. Rendahnya kesadaran responden untuk ikut serta program pembiayaan kesehatan Pemkot Bandung harus dapat diantisipasi pemerintah dengan lebih mendorong masyarakat dari semua golongan status sosial – ekonomi untuk mengikuti program pembiayaan kesehatan.Kata kunci: Keinginan, Kesehatan, Pembiayaan, Masyarakat mampu