Sri Astuti
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UNPAD

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GANGGUAN GIZI BALITA DI DESA MEKARGALIH KECAMATAN JATINANGOR - SUMEDANG: MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT Tina Dewi Judistiani; Annisa Fauziah; Sri Astuti; Anita Yuliani; Puspa Sari
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.373 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i2.12830

Abstract

Penanggulangan gangguan gizi balita membutuhkan tindak lanjut yang terencana hingga level layanan primer. Data dasar dibutuhkan untuk menilai besarnya beban masalah tersebut. Penelitian deskriptif  potong lintang  dilakukan  bulan Maret 2015  di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor, yang termasuk wilayah asuhan Program Studi Diploma 4 Kebidanan Fakultas Kedokteran Unpad.    Telah dikumpulkan data primer antropometri, usia dan jenis kelamin balita usia 3-5 tahun. Analisis indikator merujuk pada kurva World Health Organization-National Center for Health Statistics (WHO-NCHS) sesuai SK Menkes RI no 1995/Menkes/SK/XII/2010.Hasil penelitian menunjukkan komposisi balita 3-5 tahun  di Desa Mekargalih terdiri atas 65 (38,9%) anak laki laki dan 102 (61,1%) anak perempuan. Besar masalah gizi buruk-kurang mencapai 10,8%,  wasting  7,8% dan  stunting sebesar 16,2%.  Perbandingan proporsi  balita yang mengalami gangguan gizi  antara balita  perempuan terhadap laki-laki adalah : 12,8% vs 7,7% (gizi buruk-kurang),  18,6% vs 12,3% (stunting). Proporsi wasting  pada balita perempuan lebih rendah   (7,9% vs 9,2%). Simpulan :   Gangguan gizi balita usia 3-5 tahun di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor merupakan masalah kesehatan masyarakat tingkat sedang. Balita perempuan lebih rentan mengalami gangguan gizi. Perlu diupayakan  perbaikan gizi  terpadu bagi tiap individu dengan pendampingan tenaga kesehatan.Kata Kunci :  Balita, masalah kesehatan masyarakat, status gizi
Faktor Predisposisi Bidan dalam Pelaksanaan Program Stimulasi, Deteksi Dini dan Intervensi Tumbuh Kembang (SDIDTK) Dhea Nevira Khairunnisa; Dini Saraswati Handayani; Sefita Aryuti Nirmala; Sri Astuti; Tina Dewi Judistiani
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 3, No 4 (2018): Volume 3 Nomor 4 Juni 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.205 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v3i4.18498

Abstract

     Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas diselenggarakan melalui kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Program SDIDTK adalah program pokok Puskesmas DTP Kota Bandung yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan khususnya oleh bidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor predisposisi bidan dalam pelaksanaan program SDIDTK. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah seluruh bidan yang bekerja di Puskesmas DTP Kota Bandung, berjumlah 75 bidan. Data yang digunakan adalah data primer diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada bidan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli  - Agustus 2016. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bidan berumur 26-30 tahun 37 orang (49,3%), berpendidikan D3 66 orang (88,0%), lama bekerja >5 tahun 37 orang (49,3%), pernah pelatihan 15 orang (20,0%) dan lama pelatihan <1 tahun,1-2 tahun, >3 tahun masing-masing 5 orang (6,7%). Gambaran bidan yang memiliki pengetahuan cukup 39 orang (52,0%) dan memiliki sikap positif 39 orang (52,0%) Simpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap bidan yang merupakan faktor predisposisi dalam pelaksanaan program SDIDTK dapat dikatakan masih dalam kategori cukup. Pelatihan SDIDTK, seminar atau workshop mengenai pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak sangat disarankan dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan bidan mengenai SDIDTK.Kata Kunci : Bidan, Faktor Predisposisi, SDIDTK
Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Tentang Stunting Dengan Karakteristik Ibu dan Sumber Informasi di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Rizkia Dwi Rahmandiani; Sri Astuti; Ari Indra Susanti; Dini Saraswati Handayani; Didah Didah
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Volume 5 Nomor 2 Desember 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsk.v5i2.25661

Abstract

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 sebesar 30,8%. Dilihat dari data tersebut dibutuhkan adanya peningkatan pengetahuan ibu mengenai stunting sehingga anak tidak berisiko stunting. Stunting dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatan risiko morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu balita tentang stunting dengan karakteristik dan sumber informasi di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang pada bulan Juli sampai September 2018 dengan jumlah sampel 242 ibu balita. Metode penelitian menggunakan analitik dengan penedekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan multistage random sampling dan dianalisis dengan uji Chi Square. Penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dengan pengetahuan (p = 0.054), paritas dengan pengetahuan (p = 0.386) dan terdapat hubungan antara pekerjaan dengan pengetahuan (p = 0.039), pendidikan dengan pengetahuan (p = 0.010), dan sumber informasi dengan pengetahuan (p = 0,00). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara karakteristik pekerjaan, pendidikan dan variabel sumber informasi dengan pengetahuan ibu balita tentang stunting, sedangkan pada karakteristik umur dan paritas menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dengan pengetahuan ibu balita tentang stunting di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.Kata kunci : Balita, Pengetahuan, Stunting