Nurbaiti Nurbaiti
Departemen Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher, FK UNPAD

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Pembentukan Biofilm Bakteri Staphylococcus Aureus dan Pseudomonas Aeruginosa Dengan Derajat Penyakit dan Kualitas Hidup Penderita Rinosinusitis Kronik Lina Lasminingrum; Shinta Fitri Boesoirie; Nurbaiti Nurbaiti
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 4, No 3 (2019): Volume 4 Nomor 3 Maret 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2504.192 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v4i3.21241

Abstract

Bakteri biofilm terbukti berperan dalam patogenesis rinosinusitis kronik khususnya Staphylococcus Sp pada kasus berat dan rekalsitran. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pembentukan biofilm bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan derajat penyakit dan kualitas hidup penderita rinosinusitis kronik. Penelitian ini menggunakan metoda analitik observasional prospektif  dengan pendekatan potong lintang, pada kurun waktu September 2017 – Agustus 2018, dengan populasi penelitian adalah penderita usia ≥ 18 tahun yang didiagnosis RSK di klinik Rinologi-Alergi, RS dr. Hasan Sadikin Bandung. 29 sampel sekret hidung diperoleh menggunakan floqswabs dan dilakukan kultur identifikasi bakteri serta deteksi biofilm menggunakan metode TCP (Tissue Culture Plate). Pengukuran derajat penyakit menggunakan Skala Analog Visual dan pemeriksaan nasoendoskopi serta kualitas hidup menggunakan SNOT-22. Data diolah dan dianalisis menggunakan uji rank Spearman. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara pembentukan biofilm bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan derajat penyakit (p>0,05) tetapi didapatkan hubungan yang bermakna dengan kualitas tidur dan psikologi (p<0,05). Pembentukan biofilm pada rinosinusitis kronik berpengaruh terhadap kualitas tidur dan psikologi penderita RSK.Kata kunci: Biofilm, derajat penyakit, kualitas hidup,  SNOT-22