Darma
Papua University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGOLAHAN SAGU BERBASIS ZERO WASTE DI KABUPATEN MANOKWARI Bertha Mangallo; Darma; Selmi Dedi
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Panrita Abdi - April 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i2.10553

Abstract

The Community Partnership Program aims to build partnerships with sago farmers in zero waste-based sago processing. The program implementation of the activity showed that the application implementation of zero waste technology in sago processing in Koyani village, Manokwari Regency, immensely helped partners improve their knowledge, skills, and environmental sanitation. Partners Mitra have been skillful in applying semi-mechanical sago starch processing technology using shredded sago rasping machines to increase the sago starch production in both quantity and quality. Of sago starch. Mitra Partners has also made some variations in processed cakes products made of sago starch (sago starch-based cakes). This is one of the efforts to increase the utilization use of sago both as a source of local food for Papua and to support national food security programs based on local potential. Sago waste produced can be used to create made into sago waste briquettes. There is a need for venture capital support assistance and ongoing approaches continuously assistance from local government relevant agencies to develop small-scale creative industries based on local natural resources. --- Program Kemitraan Masyaakat ini bertujuan untuk membangun kemitraan dengan petani sagu dalam pengolahan sagu berbasis zero waste. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa program penerapan teknologi zero waste pada pengolahan sagu di Kampung Koyani Manokwari sangat membantu Mitra dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sanitasi lingkungan. Mitra telah terampil dalam menerapkan teknologi pengolahan pati sagu secara semi mekanis menggunakan mesin parut sagu sehingga meningkatkan kuantitas dan kualitas pati sagu. Mitra juga telah mampu membuat variasi olahan kue berbasis tepung sagu. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemanfaatan sagu sebagai sumber pangan local Papua dan mendukung program ketahanan pangan nasional berbasis potensi lokal. Limbah ampas sagu yang dihasilkan dapat dibuat menjadi briket ampas sagu. Perlu adanya bantuan modal usaha dan pendampingan berkelanjutan dari instansi terkait agar mampu menciptakan industri kreatif skala kecil berbasis sumber daya alam local.
PENGOLAHAN SAGU SECARA SEMI MEKANIS DI DISTRIK MASNI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT Darma; Aceng Kurniawan; Bertha Mangallo
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2024
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v8i1.22227

Abstract

Semi-mechanical sago processing uses using sago rasping machine to disintegrate pith instead of manual equipment while other stages still use traditional ones.  The objective of this program was to apply semi-mechanical sago processing to the sago farmer in District Masni, Manokwari Regency.  The program consists of several activities i.e. construction of the sago rasping machine, transportation to the partner community location, semi-mechanical sago processing under supervised by the implementing team, semi-mechanical sago processing by the partner independently, monitoring, and evaluation.  The results of this program showed that the application of semi-mechanical sago processing by sago farmers (partner community) was able to increase sago starch production capacity from 382 kg/week to 764 kg/week.  The sago starch is packed using plastic sacs or baskets made of sago leaf called tumang about 20 kg each package. The price of one package (1 tumang) of fresh sago starch was IDR 150,000 and the partner produced 38 tumang/week, therefore partner’s income from sago starch selling was IDR 5,700,000 per week.  Based on the target indicators, it is concluded that this program was successfully on target i.e. partners had already changed their method in sago processing from traditional to semi-mechanical, and production capacity as well as income was increased.  ---  Pengolahan sago secara semi mekanis menggunakan mesin parut sagu untuk menghancurkan empulur batang sebagai pengganti alat manual, sedangkan tahapan-tahapan lainnya masih dilakukan secara tradisional. Tujuan dari kegiatan ini adalah menerapkan pengolahan sagu secara semi mekanis ke masyarakat petani sagu di Distrik Masni Kabupaten Manokwari.  Program ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yaitu pembuatan mesin parut sagu, transportasi mesin dan tim pelaksana ke lokasi mitra, pengolahan sagu secara semi mekanis di bawah bimbingan tim pelaksana, pengolahan sagu secara mandiri oeh mitra, monitoring dan evaluasi program.  Dari hasil program ini menunjukkan bahwa penerapan pengolahan sagu secara semi mekanis oleh petani sagu (masyarakat mitra) dapat meningkatkan kapasitas produksi pati sagu dari 382 kg/minggu menjadi 764 kg/minggu. Hasil pati sagu dikemas menggunakan karung plastik atau keranjang yang terbuat dari anyaman daun sagu yang disebut tumang dengan massa untuk setiap tumang sekitar 20 kg.  Dengan kapasitas produksi 38 tumang/minggu dan harga satu tumang adalah Rp150.000 berarti penghasilan kotor  mitra dari hasil penjualan pati sagu sebesar Rp 5.700.000 per minggu.  Berdasarkan indikator capaian disimpulkan bahwa program ini berhasil mencapai sasaran yaitu mitra telah merubah cara pengolahan sagu dari tradisional ke semi mekanis dan terjadi peningkatan kapasitas produksi dan penerimaan oleh mitra.