Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

EFEKTIVITAS ARANG AKTIF KULIT SALAK PADA PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS Mangallo, Bertha; ., Susilowati; Wati, Siti Irma
CHEMISTRY PROGRESS Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.7.2.2014.7468

Abstract

This research aims to determine the effectiveness of activated charcoal the bark leather as an adsorbent inpurifying used cooking oil. The research methods include the manufacture of activated charcoal from leatherbark, analysis of quality activated charcoal bark leather, refining of used cooking oil, quality analysis of cooking oilresults of purification. In this study observed several variables that will affect the adsorption process is the weightratio of activated charcoal with used cooking oil, the effect of temperature and time adsorption used cooking oilwith the adsorbent bark leather. Bark leather adsorbent surface characteristics were analyzed with SEM. Theresults of the analysis of activated charcoal bark leather is yield 66.35%, 10% moisture content and ash contentof 20%. The purification process used cooking oil by activated charcoal bark leather is affected by temperatureand contact time adsorbent with the cooking oil. The higher temperature adsorption, cooking oil quality obtainedthe better, which is characterized by a decrease in water content, free fatty acid value, peroxide number anddecrease in turbidity. Effectiveness purification of used cooking oil with activated charcoal adsorbent bark leather,is achieved at a temperature of 100 °C and a contact time of 80 minutes, with the quality is 0.15% water content,acid number 0.64%, and 5.06 NTU turbidity value.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas arang aktif kulit salak sebagai adsorben pada pemurnianminyak goreng bekas. Metode penelitian ini meliputi pembuatan arang aktif dari kulit salak, analisis kualitasarang aktif kulit salak, pemurnian minyak goreng bekas, analisis kualitas minyak goreng hasil pemurnian. Dalampenelitian ini akan diamati beberapa variabel yang berpengaruh terhadap proses adsorpsi yaitu perbandinganberat arang aktif dengan minyak goreng bekas, pengaruh temperatur dan waktu adsorpsi minyak goreng bekasoleh adsorben kulit salak. Karakteristik permukaan adsorben kulit salak dianalisis dengan SEM. Hasil analisisterhadap arang aktif kulit salak menunjukkan rendamen 66,35%, kadar air 10% dan kadar abu 20%. Prosespemurnian minyak goreng bekas oleh arang aktif kulit salak dipengaruhi oleh temperatur dan waktu kontakminyak goreng dengan adsorben. Semakin tinggi temperatur adsorpsi, kualitas minyak goreng yang diperolehsemakin baik, yang ditandai oleh penurunan kadar air, penurunan bilangan asam lemak bebas, penurunanbilangan peroksida dan penurunan angka kekeruhan. Efektivitas pemurnian minyak goreng bekas dengan adsorben arang aktif kulit salak, tercapai pada temperatur 100 oC dan waktu kontak 80 menit, dengan kualitas minyak dengan kadar air 0,1528%, bilangan asam 0,64%, dan nilai kekeruhan 5,06 NTU.
PENGOLAHAN SAGU BERBASIS ZERO WASTE DI KABUPATEN MANOKWARI Bertha Mangallo; Darma; Selmi Dedi
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Panrita Abdi - April 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i2.10553

Abstract

The Community Partnership Program aims to build partnerships with sago farmers in zero waste-based sago processing. The program implementation of the activity showed that the application implementation of zero waste technology in sago processing in Koyani village, Manokwari Regency, immensely helped partners improve their knowledge, skills, and environmental sanitation. Partners Mitra have been skillful in applying semi-mechanical sago starch processing technology using shredded sago rasping machines to increase the sago starch production in both quantity and quality. Of sago starch. Mitra Partners has also made some variations in processed cakes products made of sago starch (sago starch-based cakes). This is one of the efforts to increase the utilization use of sago both as a source of local food for Papua and to support national food security programs based on local potential. Sago waste produced can be used to create made into sago waste briquettes. There is a need for venture capital support assistance and ongoing approaches continuously assistance from local government relevant agencies to develop small-scale creative industries based on local natural resources. --- Program Kemitraan Masyaakat ini bertujuan untuk membangun kemitraan dengan petani sagu dalam pengolahan sagu berbasis zero waste. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa program penerapan teknologi zero waste pada pengolahan sagu di Kampung Koyani Manokwari sangat membantu Mitra dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sanitasi lingkungan. Mitra telah terampil dalam menerapkan teknologi pengolahan pati sagu secara semi mekanis menggunakan mesin parut sagu sehingga meningkatkan kuantitas dan kualitas pati sagu. Mitra juga telah mampu membuat variasi olahan kue berbasis tepung sagu. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemanfaatan sagu sebagai sumber pangan local Papua dan mendukung program ketahanan pangan nasional berbasis potensi lokal. Limbah ampas sagu yang dihasilkan dapat dibuat menjadi briket ampas sagu. Perlu adanya bantuan modal usaha dan pendampingan berkelanjutan dari instansi terkait agar mampu menciptakan industri kreatif skala kecil berbasis sumber daya alam local.
MODEL ISOTERM FREUNDLICH DAN LANGMUIR OLEH ADSORBEN ARANG AKTIF BAMBU ANDONG (G. verticillata (Wild) Munro) DAN BAMBU ATER (G. atter (Hassk) Kurz ex Munro) Murtihapsari Murtihapsari; Bertha Mangallo; Dini Dwi Handyani
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 2 No. 1 (2012): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.531 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v2i1.31

Abstract

Freundlich and Langmuir Isotherms Model by Active Chorcoal Adsorbent Bamboo Andong  (G. verticillata (Wild) Munro) and Bamboo Ater (G. atter (Hassk) Kurz ex Munro)          Diazinon insecticide adsorption by two types of adsorbent, namely activated charcoal bamboo andong (G. verticillata (Wild) Munro) and bamboo ater (G. atter (Hassk) Kurzex Munro) at optimum conditions determined the maximum adsorption capacity of both types of adsorbent. Data analysison the effect of concentration on the adsorption capacity was used Langmuir and Freundlich isotherms equation. It was obtained. That  the curve of adsorption isotherms of the Langmuir isotherm better modeled with linear regression coefficients were relatively more approach 1 is R2 = 0,996 for both types of adsorbents. Langmuir isotherm equation obtained from adsorpsi maximum capacity of activated charcoal bamboo andong (G. verticillata (Wild) Munro) of  4.630 mg/g (1,433.10-5 mol/g) with K = 0,332 (Kmol/L)-1 and Eads at -2,750 kJ/mol, while the activated charcoal bamboo ater (G. atter (Hassk) Kurzex Munro) produce the maximum adsorption capacity of 1,786 mg/g (5,868.10-6 mol/g) with K = 0,202 (Kmol/L)-1 and Eads = -3,898 kJ/mol, so the adsorption of both types of adsorbents indicated experiencing a physical adsorption (physisorption / fisisorpsi).Keyword: G. verticillata (Wild) Munro, G. atter (Hassk) Kurz ex Munro, Adsorption, Diazinon,  actived charcoal  ABSTRAK          Adsorpsi insektisida diazinon oleh dua jenis adsorben, yaitu arang aktif bambu andong (G. verticillata (Wild) Munro) dan bambu ater (G. atter (Hassk) Kurz ex Munro) pada kondisi optimum bertujuan untuk menentukan kapasitas adsorpsi maksimum dari kedua jenis adsorben. Analisis data pengaruh konsentrasi terhadap kapasitas adsorpsi digunakan persamaan isoterm Langmuir dan Freundlich. Berdasarkan data yang diperoleh, kurva isoterm adsorpsi lebih mengikuti model isoterm Langmuir dengan koefisien regresi linier yang relatif lebih mendekati 1 yaitu R2 = 0,996 untuk kedua jenis adsorben. Dari persamaan isoterm Langmuir diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum arang aktif bambu andong (G. verticillata (Wild) Munro) sebesar 4,630 mg/g (1,433.10-5 mol/g) dengan K = 0,332 (Kmol/L)-1 dan Eads sebesar -2,750 kJ/mol, sedangkan arang aktif bambu ater (G. atter (Hassk) Kurz ex Munro) menghasilkan kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 1,786 mg/g (5,868.10-6 mol/g) dengan K = 0,202 (Kmol/L)-1 dan Eads = -3,898 kJ/mol, sehingga adsorpsi kedua jenis adsorben diindikasikan mengalami adsorpsi secara fisik (physisorption/ fisisorpsi).Kata kunci : G. verticillata (Wild) Munro, G. atter (Hassk) Kurz ex Munro Adsorpsi, Diazinon, Arang aktif
Uji Aktivitas Antidiabetes Dengan Metode Penghambatan Enzim α-Glukosidase dan Karakterisasi Kandungan Senyawa Aktif pada Fraksi Metanol dan Kloroform Daun Lavetar (Wedelia biflora (L).DC) Asal Biak Bertha Mangallo; Adrianus Banu Pradana Putra; Maria Ludya Pulung
Jurnal Natural Vol. 15 No. 1 (2019): Jurnal Natural
Publisher : FMIPA Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jn.v15i1.28

Abstract

Salah satu jenis tanaman yang dijadikan sebagai obat tradisional adalah tumbuhan Lavetar (W. biflora) yang di manfaatkan oleh masyarakat Biak sebagai obat untuk mengobati penyakit diabetes. Penemuan sumber penghambat α-glukosidase sangat bermanfaat dalam upaya pengembangan obat herbal yang lebih efektif bagi penderita diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antidiabetes fraksi metanol dan fraksi kloroform daun Lavetar dengan metode aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase serta menentukan kandungan senyawa aktif dengan menggunakan GCMS. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa senyawa aktif pada fraksi metanol adalah flavonoid dan tannin sedangkan fraksi kloroform mengandung senyawa flavonoid, tannin, dan saponin. Uji aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase fraksi kloroform tergolong lemah sedangkan fraksi metanol tergolong sangat lemah dengan nilai nilai IC50 masing – masing sebesar 112,562 µg/mL dan 211,151 µg/mL. Hasil Interpretasi spektra FTIR dan skrining fitokimia menunjukkan bahwa gugus fungsi utama adalah flavanoid. Hasil analisis dengan GC-MS menunjukkan bahwa pada fraksi metanol terdapat 84 puncak senyawa dengan senyawa dominan yaitu 1-Heptatriacotanol (m/z = 190) dan fraksi kloroform terdapat 102 puncak senyawa dengan senyawa dominan yaitu cyclopropanebutanoic acid,2-[[2-[[2-[(2-pentylcyclopropyl)methyl]cyclopropyl]metyl]-,metyl ester (m/z = 270).
POTENSI KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG UDANG Penaeus monodon ASAL BINTUNI SEBAGAI BIOSORBEN LIMBAH ORGANIK DAN LOGAM BERAT PADA LIMBAH CAIR PLTD MANOKWARI Lancyfolia Rumaropen; Bertha Mangallo; Muhammad Fajar Islam
Jurnal Natural Vol. 17 No. 1 (2021): Jurnal Natural
Publisher : FMIPA Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jn.v17i1.142

Abstract

The purpose of this research is to study the potency of chitosan synthesis of shrimp shells from Bintuni as a biosorbent of organic compound and heavy metal compound. The main procedure of chitosan synthesis is completed by insulating chitin from shrimp shells and then chitin is deacetilated to transform chitin to be chitosan. The wastewater were characterized to know the concentration of Total Organic Carbon (TOC), fat oil, and Zinc metal and studied the adsorption of each compound at 0,1; 0,5; 1; 2g dosage chitosan. Adsorption study result showed that chitosan can adsorb the fuel oil and Zinc metal which contained in wastewater. However, it was not adsorb the TOC compound. The yield of chitosan is 46,88%. Increasing the chitosan by up to 2 g resulted in the creasing of the adsorption effectiveness up to 99,09% for the fuel oil and 69,28% for Zinc. The maximum chitosan adsorption capacity accomplished at 0,1gram chitosan in 100 mL wastewater.
Komposit Kitosan-Silika Abu Sekam Padi Sebagai Pupuk Lepas lambat Fe2+ dan Mn2+ Bertha Mangallo; Roy Klivorth Max Raturoma; Markus Heryanto Langsa
Jurnal Natural Vol. 17 No. 2 (2021): JURNAL NATURAL
Publisher : FMIPA Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jn.v17i2.149

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi kitosan dari limbah kulit udang, sintesis komposit kitosan-abu sekam padi sebagai pupuk lepas lambat yang mampu melepaskan unsur hara secara slow release serta menguji pelepasan ion Fe²⁺ dan ion Mn²⁺ dari komposit kitosan-abu sekam padi. Metode yang digunakan untuk mengisolasi kitosan meliputi tahap deproteinasi menggunakan NaOH 2,5% , tahap demineralisasi menggunakan HCl 1,5 N, dan tahap deasetilasi menggunakan NaOH 50%. Rendemen kitosan yang dihasilkan dari cangkang udang asal Bintuni adalah 58,63%. Uji pelepasan Fe²⁺ dan Mn²⁺ dari komposit kitosan-abu sekam padi menunjukkan bahwa pelepasan Fe²⁺ dan Mn²⁺ dari media tanah terjadi secara bertahap atau secara perlahan, dimana pelepasan ion Fe²⁺ lebih cepat terlepas dibandingkan dengan ion Mn²⁺ yang disebabkan oleh perbedaan massa atom. Dengan demikian sintesis komposit kitosan-abu sekam padi sebagai pupuk lepas lambat dapat dikatakan mampu melepaskan unsur hara secara perlahan
Bioakumulasi Logam Tembaga (Cu) Dan Kadmium (Cd) Pada Kerang Karawauw (Batissa violacea) Di Sungai Wosimi Teluk Wondama Bertha Mangallo; Fiandani Mufidah
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.986 KB) | DOI: 10.33506/md.v13i3.1345

Abstract

Kerang Batissa violacea dikenal sebagai Kerang Karawauw merupakan salah satu sumber daya perairan Teluk Wondama yang dikonsumsi dan mempunyai nilai ekonomi. Peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas pelayaran serta perikanan berdampak pada kualitas perairan disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam Cu dan Cd dalam air, sedimen, dan Kerang Karawauw (Batissa violacea) di Sungai Wosimi dan mengetahui tingkat bioakumulasi Kerang Karawauw (Batissa violacea) terhadap logam Cu dan Cd di sungai Wosimi. Metode pengambilan sampel Kerang Karawauw menggunakan metode random sampling, sampel air dan sedimen diambil pada lokasi yang sama dengan lokasi pengambilan sampel kerang. Kandungan logam Cu dan Cd dalam sampel air, kerang dan sedimen dianalisis menggunakan Atomic Absorbance Spectrofotometer (AAS). Konsentrasi logam Cu dalam air berkisar antara <0,0001 - 0.0094 mg/L, konsentrasi logam Cu dalam sedimen berkisar antara 2,60 - 29,74 mg/kg, konsentrasi logam Cu dalam kerang berkisar antara 9,0335 - 34,9200 mg/kg. Konsentrasi logam Cd dalam air berkisar antara <0,0001 - 0.0113 mg/L, konsentrasi logam Cd dalam sedimen berkisar antara <0,0001 -  6,54 mg/kg, sedangkan konsentrasi logam Cd dalam kerang adalah < 0,0001 mg/kg pada semua lokasi kajian. Nilai BAFo-w tertinggi untuk logam Cu terdapat pada lokasi IV (K2) sebesar 6020,48 tergolong tingkat akumulasi tinggi, sedangkan nilai BAFo-s tertinggi untuk logam Cu terdapat pada lokasi III (K2) sebesar 8,81 atau tergolong tingkat akumulasi rendah.
Prototipe Mesin Pengekstrak Pati Sagu Tipe Stirrer Rotary Blade Bertenaga Pedal Darma Darma; Bertha Mangallo; Charles Rumere
Agritechnology Vol 1 No 1 (2018): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v1i1.6

Abstract

Ekstraksi pati sagu secara tradisional tidak efektif dan tidak efisien, dan sebagai konsekuensinya sebagian besar pohon sagu yang telah siap dipanen milik masyarakat terutama di Provinsi Papua dan Papua Barat dibiarkan terbuang begitu saja oleh pemiliknya. Masyarakat di daerah tersebut masih menggunakan pengolahan secara tradisional karena kekurangan peralatan mekanis. Jutaan ton pati yang terkandung pada batang sagu tidak dimanfaatkan dan terbuang sia-sia setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah mendesain dan menguji kinerja prototype mesin ekstraksi pati sagu tipe stirrer rotary blade bertenaga pedal. Mesin ini terdiri dari 5 komponen utama yaitu (a) Tabung ekstraksi yang dilengkapi dengan saringan, (b) Komponen transmisi daya, (c) Rangka utama,(d) Pipa penyalur suspensi pati dan (e) Pengaduk . Pada penelitian ini digunakan 3 taraf ratio driver pulley:driven pulley yaitu 6:1, 4:1 dan 3:1 yang diuji pada 3 level periode waktu ekstraksi yaitu 5, 10 dan 15 menit. Evaluasi kinerja dilakukan dengan mengukur variabel (a) Kapasitas ekstraksi, (b) Rendemen pati, (c) Hasil pati dan (d) Persentase pati pada ampas. Hasil pengujian kinerja mesin menunjukkan bahwa semakin lama periode waktu ekstraksi, semakin rendah kinerjanya, sebaliknya semakin besar ratio driver pulley:driven pulley maka semakin tinggi kinerja mesin. Kinerja tertinggi diperoleh dengan menggunakan ratio 6:1 pada periode waktu ekstraksi 5 menit. Kinerja mesin pada kondisi tersebut adalah (a) Kapasitas ekstraksi 120 kg ela/jam, (b) Rendemen pati 20,6 %, (c) Hasil pati 24.6 kg/jam dan (d) Persentase pati pada ampas 0.3 %.
ISOLATION AND PRESENCE OF ANTIMALARIAL ACTIVITIES OF MARINE SPONGE Xestospongia sp. Murtihapsari Murtihapsari; Apriani Sulu Parubak; Bertha Mangallo; Wiwied Ekasari; Puji Budi Asih; Ayu Indah Lestari
Indonesian Journal of Chemistry Vol 13, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.305 KB) | DOI: 10.22146/ijc.21276

Abstract

Plasmodium falciparum, the agent of malignant malaria, is one of mankind's most severe scourges, mainly in the tropic world. Efforts to develop preventive vaccines or remedial drugs are handicapped by the parasite's rapid evolution of drug resistance. Here, we presented an advance work on examination of antimalarial component from marine life of Xestospongia sp., the study is based on hexane extraction method. The premier result, we obtained five fractions. Among these five fractions, the fourth has the most potent inhibitory against the growth of P. falciparum 3D7 with an IC50: 7.13 µg/mL. A compiled spectrum analysis, FTIR, 1H-NMR and GC-MS, revealed that the fourth fraction consisted abundantly of two secondary metabolites such as flavonoids and triterpenoids. Finally, our results suggest a plausible structure rooted to the base of ibuprofen.
Studi adsorpsi limbah organik industri tahu tempe dengan karbon aktif kayu merbau [Intsia bijuga (Colebr) O. Kuntze] Noor Endah Setyaningrum; Bimo Budi Santoso; Bertha Mangallo
Cassowary Vol 2 No 1 (2019): Januari
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/casssowary.cs.v2.i1.24

Abstract

Study on adsorption of tofu and tempe industrial organic waste with timber wood [Intsia bijuga (Colebr) O. Kuntze] as the active carbon has been executed. The objective the research is to determine the optimum required consentration of HCl to active the coal of timber wood, discover optimum adsorption capacity of timber charcoal to reduce the level of BOD5 dan COD in fluids waste of tofu and tempe industry. Research method of activating timber wood charcoal is physically by heating 700oC of temperature and chemically by submersion in HCl 1M, 2M and 3M. First, variation is made of contact duration of timber wood active carbon and fluid waste for 30, 60, 90 and 120 minutes. Then, volume of fluid waste is also differed by 100, 150, 200, 250 and 300 ml per 0.5 gram of active carbon. Result of the research shows that optimum condition for adsorption of tofu and tempe industrial fluid waste are as follow : at consentrate of HCl 3M, contact duration 30 minutes, fluid waste volume 250 ml per 0.5 gram of active carbon, optimum adsorption capacity of timber wood active carbon is achieved which lowering the level of BOD5 and COD of Rizky tofu and tempe industrial fluid waste; each by 60,600 mg/g and 12,500 mg/g. On the state where volume of the waste is 100 ml per 0.5 gram, optimum adsorption capacity of the timber wood active carbon in reducing the BOD5 and COD level of Sukamaju tofu and tempe industrial fluid waste is 82,400 mg/g and 164,200 mg/g each.