Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis

Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Kejahatan Properti di Pulau Jawa Tahun 2014-2019 Aida Istihamah Effendi; Aan Julia
Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis (JRIEB)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.342 KB) | DOI: 10.29313/jrieb.v1i1.172

Abstract

Abstract. Crimes against property are a type of crime that rife on Java Island in 2014-2019. This condition raises the issue of development problems, thats a sense of security for the community. Sense of security disrupts the sustainable development goals or SDGs point 16: Peace, Justice and Strong Institutions. This study was conducted to determine the magnitude of the influence of several economic factors, namely the unemployment rate, the level of inequality, and cost of living of region. The analysis was used a type of quantitative descriptive research with secondary panel data, while the analysis model used the Generalized Least Square (GLS) method. Simultaneous testing shows that there is a relationship between unemployment, gini ratio and cost of living on crimes against property. The partial test shows there is a positive relationship as much as 0,13 units between unemployment and crimes against property. Cost of living shows the result is negative relationship as much as 0.65 units to crimes against property. Abstrak. Kejahatan terhadap hak/milik tanpa kekerasan atau disebut kejahatan properti merupakan jenis kejahatan yang marak terjadi di provinsi-provinsi di Pulau Jawa pada tahun 2014-2019. Kondisi tersebut menimbulkan isu permasalahan pembangunan yaitu rasa aman bagi masyarakat. Hal tersebut menganggu upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs poin ke-16, yaitu Perdamaian, Keadilan dan Institusi yang Kuat. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui besaran pengaruh beberapa faktor ekonomi, yaitu tingkat pengangguran, tingkat ketimpangan, dan pengeluaran per kapita suatu wilayah terhadap angka kejahatan properti. Analisis yang digunakan merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan data sekunder secara panel. Sedangkan model analisis menggunakan metode Generalized Least Square (GLS). Uji simultan menunjukkan adanya hubungan TPT, GR dan pengeluaran per kapita terhadap kasus kejahatan properti. Adapun uji parsial menunjukkan adanya dugaan hubungan positif TPT sebesar 0,13 satuan terhadap angka kejahatan properti. Pengeluaran per kapita menunjukkan hasil adanya dugaan hubungan negatif sebesar 0,65 satuan terhadap kasus kejahatan properti.
Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja dalam Mendorong Bonus Demografi di Kecamatan Sukajadi Bandung Dheba Nur Ulma; Aan Julia
Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis (JRIEB)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrieb.vi.1217

Abstract

Abstract. The prerequisite for opening the demographic dividend is when the dependency ratio is below 50. The dependency ratio in Sukajadi District based on BPS data is 41.67. This number is very different from the real dependency ratio, which is calculated by comparing people who do not work to those who work, which is 202.94. This is due to the lack of labor participation. This research aims to determine the determinants of the high real dependency ratio in Sukajadi District, Bandung City, with the employment approach as one of the recommendations in the use of the demographic dividend. The method used is logit regression analysis. The result of the study shows that gender, marriage, disability, education level, age and age squared is an influential variable to the wage dummy. To achieve the benefits of the demographic dividend, Sukajadi District must prioritize the absorption of the number of workers, especially the productive age population. Abstrak. Prasyarat terbukanya jendela bonus demografi yaitu ketika rasio ketergantungan di bawah 50. Rasio ketergantungan di Kecamatan Sukajadi berdasarkan data BPS adalah 41,67. Jumlah tersebut sangat berbeda jika dilihat dari rasio ketergantungan riil yang dihitung dengan membandingkan orang yang tidak bekerja terhadap orang yang bekerja sebesar 202,94. Hal ini dikarenakan kurangnya partisipasi tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor penentu tingginya rasio ketergantungan riil di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, dengan pendekatan ketenagakerjaan sebagai salah satu rekomendasi dalam pemanfaatan bonus demografi. Metode yang digunakan analisis regresi logit. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis kelamin, pernikahan, disabilitas, tingkat pendidikan, umur dan kuadrat umur merupakan faktor yang berpengaruh terhadap dummy upah. Untuk mencapai keuntungan dari jendela bonus demografi, Kecamatan Sukajadi harus mengutamakan penyerapan jumlah tenaga kerja terutama penduduk usia produktif.
Faktor Penentu Keputusan Masyarakat Menjadi Pekerja Migran Indonesia Zulfan Fikriansyah; Aan Julia
Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis (JRIEB)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrieb.v3i1.1889

Abstract

Abstract. Indramayu Regency is the largest district in West Java as a supplier of migrant workers. One of the villages contributing to migrant workers is Bongas Village, Bongas District, where Bongas Village holds the title of a Human Trafficking Village and a Supply Village for Indonesian Migrant Workers (PMI). There are many programs formulated by the Bongas Village Government and the Kusuma Bongas Foundation, such as opening open schools, business training, providing Life Skills, etc. As an effort to empower PMI and post-PMI, in fact, they were unable to persuade migrant workers from Bongas Village to continue migrating. The purpose of this study was to identify the driving factors and the attracting factors of the residents of Bongas Village, Bongas District, in becoming PMI. This study uses a quantitative descriptive method. The data used is primary data with 100 respondents consisting of 73 Full PMI respondents and 27 respondent's families. Secondary data from BNP2TKI Indramayu, Indramayu Manpower Office, Village Profile. The analysis in this study uses a Likert scale. Based on the results of the study, the factors driving the decisions of the people of Bongas Village in becoming migrant workers were the highest indicators of skills and expertise with an average score of 383 and the highest pull factor was the wage indicator with an average score of 398. Then the highest pull factor is the wage indicator with an average score of 398. of the two variables, namely push and pull variables, the highest average is a determinant of migration. Abstrak. Kabupaten Indramayu merupakan kabupaten terbesar di Jawa Barat sebagai penyalur pekerja migran. Salah satu Desa penyumbang pekerja migran adalah Desa Bongas Kecamatan Bongas dimana Desa Bongas menyandang predikat sebagai Desa penjual manusia dan Desa pemasok pekerja migran Indonesia (PMI). Ada banyak program yang di rumuskan oleh Pemerintah Desa Bongas dan Yayasan Kusuma Bongas seperti membuka sekolah terbuka, pelatihan usaha, memberikan pembekalan Life Skill dll. Sebagai upaya pemberdayaan PMI dan purna PMI nyatanya tidak bisa menyuturkan minat pekerja migran asal Desa Bongas untuk tetap bermigrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan faktor penarik minat penduduk Desa Bongas Kecamatan Bongas dalam menjadi PMI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan yaitu data primer dengan responden 100 orang terdiri dari 73 responden Purna PMI dan 27 responden keluarga. Data sekunder dari BNP2TKI Indramayu, DISNAKER Indramayu, Profil Desa. Analisis dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor pendorong penentu keputusan masyarakat Desa Bongas dalam menjadi pekerja migran yang paling tinggi adalah indikator keterampilan dan keahlian dengan nilai rata-rata skor sebesar 383 dan faktor penarik yang paling tinggi adalah indikator upah dengan nilai rata-rata skor sebesar 398. Kemudian dari kedua variabel yaitu variabel pendorong dan penarik di rataratakan yang paling tinggi sebagai penentu migrasi.
Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja dalam Mendorong Bonus Demografi di Kecamatan Sukajadi Bandung Dheba Nur Ulma; Aan Julia
Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis (JRIEB)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrieb.vi.1217

Abstract

Abstract. The prerequisite for opening the demographic dividend is when the dependency ratio is below 50. The dependency ratio in Sukajadi District based on BPS data is 41.67. This number is very different from the real dependency ratio, which is calculated by comparing people who do not work to those who work, which is 202.94. This is due to the lack of labor participation. This research aims to determine the determinants of the high real dependency ratio in Sukajadi District, Bandung City, with the employment approach as one of the recommendations in the use of the demographic dividend. The method used is logit regression analysis. The result of the study shows that gender, marriage, disability, education level, age and age squared is an influential variable to the wage dummy. To achieve the benefits of the demographic dividend, Sukajadi District must prioritize the absorption of the number of workers, especially the productive age population. Abstrak. Prasyarat terbukanya jendela bonus demografi yaitu ketika rasio ketergantungan di bawah 50. Rasio ketergantungan di Kecamatan Sukajadi berdasarkan data BPS adalah 41,67. Jumlah tersebut sangat berbeda jika dilihat dari rasio ketergantungan riil yang dihitung dengan membandingkan orang yang tidak bekerja terhadap orang yang bekerja sebesar 202,94. Hal ini dikarenakan kurangnya partisipasi tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor penentu tingginya rasio ketergantungan riil di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, dengan pendekatan ketenagakerjaan sebagai salah satu rekomendasi dalam pemanfaatan bonus demografi. Metode yang digunakan analisis regresi logit. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis kelamin, pernikahan, disabilitas, tingkat pendidikan, umur dan kuadrat umur merupakan faktor yang berpengaruh terhadap dummy upah. Untuk mencapai keuntungan dari jendela bonus demografi, Kecamatan Sukajadi harus mengutamakan penyerapan jumlah tenaga kerja terutama penduduk usia produktif.
Efektivitas Pelatihan di Rumah BUMN Bandung BRI terhadap Peningkatan Kualitas SDM UMKM Revinia Ainnur Zahra; Aan Julia
Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis Volume 4, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis (JRIEB)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrieb.v4i1.3698

Abstract

Abstract. One of the big problems in non-financial problems is limited human resources (HR) and a lack of resources for developing human resources themselves. MSMEs face: The main objective of Rumah BUMN Bandung is to increase the capacity and performance of MSMEs so that they are able to create quality MSMEs. To determine the effectiveness of the training provided, Rumah BUMN Bandung uses training evaluation through the MSME evaluation platform. take part in training provided by Rumah BUMN Bandung. . The methodology used in this research is a mixed method that combines quantitative and qualitative research methods. A qualitative method that uses primary data obtained through interviews and observations of key informants who are believed to be able to provide information. The research results show that training at Rumah BUMN Bandung is very effective in improving the quality of human resources in MSMEs. Testing showed positive results that there were differences in MSMEs after attending training at Rumah BUMN Bandung. Abstrak. Salah satu permasalahan besar dalam permasalahan non keuangan adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan kurangnya sumber daya untuk pengembangan sumber daya manusia itu sendiri. UMKM menghadapi: Tujuan utama Rumah BUMN Bandung adalah meningkatkan kapasitas dan kinerja UMKM sehingga mampu mewujudkan UMKM yang berkualitas. Untuk mengetahui efektivitas pelatihan yang diberikan, Rumah BUMN Bandung menggunakan evaluasi pelatihan melalui platform evaluasi UMKM. mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Rumah BUMN Bandung. . Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran yang memadukan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif yang menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi terhadap informan kunci yang diyakini mampu memberikan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan di Rumah BUMN Bandung sangat efektif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di UMKM. Pengujian menunjukkan hasil positif bahwa terdapat perbedaan pada UMKM setelah mengikuti pelatihan di Rumah BUMN Bandung.
Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional dan Syariah Pasca Pandemi Covid-19 Fajar Andriansyah; Aan Julia
Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis Volume 3, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis (JRIEB)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrieb.v3i2.2685

Abstract

The impact of the Covid-19 pandemic has contributed significantly to the instability of the banking sector, both conventional and sharia, in Indonesia. Policies taken during the pandemic have influenced credit and financing activities carried out by banks, resulting in a significant impact on their performance. Declining performance is a serious challenge for these banks, prompting the need to improve capital structures post-pandemic. Analysis of efficiency levels is crucial in initiating bank performance and identifying areas that need improvement. This research uses quantitative methods with Data Envelopment Analysis (DEA) to measure the level of efficiency of Conventional Commercial Banks (BUK) and Sharia Commercial Banks (BUS) in Indonesia after the Covid-19 pandemic. The research results show that both types of banks have achieved high levels of efficiency, with BUK reaching 98.8 percent and BUS reaching 98.6 percent. Even though there are likely to be similar spikes in the performance of BUK and BUS, other tests show that there is no significant difference between the efficiency of the two after the Covid-19 pandemic. This indicates that the challenges faced by the banking sector in Indonesia due to the pandemic have been well addressed by both types of banks, which have been able to maintain their efficiency. Dampak pandemi Covid-19 telah memberikan kontribusi signifikan terhadap ketidakstabilan sektor perbankan, baik konvensional maupun syariah, di Indonesia. Kebijakan yang diambil selama masa pandemi telah mempengaruhi aktivitas kredit dan pembiayaan yang dilakukan oleh bank, mengakibatkan dampak yang cukup besar terhadap kinerja mereka. Menurunnya kinerja menjadi tantangan serius bagi bank-bank ini, mendorong perlunya perbaikan struktur modal pasca pandemi. Analisis tingkat efisiensi menjadi krusial dalam mengevaluasi kinerja bank dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur tingkat efisiensi Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia pasca pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis bank telah mencapai tingkat efisiensi tinggi, dengan BUK mencapai 98,8 persen dan BUS mencapai 98,6 persen. Meskipun terjadi fluktuasi yang cenderung serupa dalam kinerja BUK dan BUS, uji beda menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara efisiensi keduanya pasca pandemi Covid-19. Hal ini mengindikasikan bahwa tantangan yang dihadapi oleh sektor perbankan di Indonesia akibat pandemi telah diatasi dengan baik oleh kedua jenis bank, yang telah mampu mempertahankan efisiensi mereka.