Muhammad E Fuady
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Representation, Reality, and Ideology in The Film Jersey Girl: A Qualitative Study Approach Logician John Fiske in Maintaining Talk on Codes of Conduct Public Relations Film Jersey Girl Prana Radhitya; M. E. Fuady
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v3i1.5219

Abstract

REPRESENTATION REALITY AND IDEOLOGY IN THE FILM JERSEY GIRL A Qualitative Study Approach Logician John Fiske in Maintaining Talk on Codes of Conduct Public Relations Film Jersey Girl Abstract. Research is called, representation , reality and the ideology in the film Jersey Girl (a qualitative study approach logician John Fiske in talk to the code of conduct public relations film jersey girl). Research objectives to study and analyze representation code of conduct public relations in maintaining talk in a movie jersey girl. To study and analyze relation code of conduct public relations in maintaining talk in a movie jersey girl. To study and menganalisia ideology code of conduct public relations in maintaining talk in a movie jersey girl. Research objectives examining and analyzing representation code of conduct public relations in maintaining talk in film Jersey Girl. Examining and analyzing relation code of conduct public relations in maintaining talk in the jersey girl. Reviews and menganalisia ideology code of conduct public relations in maintaining talk in the Jersey Girl. Methods used in this research is a method the qualitative study with the perspective of a logician john fiske. The data acquired obtained through, textual analysis, interview and study of literature available. Drawing conclusions: representation code of conduct public relations in maintaining talk in film culture as the code appearance, dress costume, environment, behavior, dialogue speech code, code gesture movement, and the code expression the prominent role of ollie in expression. Relation codes of conduct relations the public in maintaining talk in film camera, addressed to code lighting, code conflict, code music, dialogue and the code.More prominent in this level, first on codes camera and lighting who memvisualkan profession humas who played by ollie of sod used by a director the individualism profession a professional relations the public to keep codes of conduct pr in speaking. Abstrak. Penelitian ini berjudul Representasi, Realitas, dan Ideologi Dalam Film Jersey Girl (Studi Kualitatif Pendekatan Semiotika John Fiske dalam Bicara pada Kode Etik Public Relations Film Jersey Girl). Tujuan penelitian untuk mengkaji dan menganalisis representasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film Jersey Girl. Untuk mengkaji dan menganalisis relasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film Jersey Girl. Untuk mengkaji dan menganalisia ideologi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film Jersey Girl. Tujuan penelitian mengkaji dan menganalisis representasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film “Jersey Girl”. Mengkaji dan menganalisis relasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film Jersey Girl. Mengkaji dan menganalisia ideologi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film Jersey Girl. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan perspektif semiotika John Fiske. Data yang di peroleh didapatkan melalui analisis tekstual, wawancara, dan studi kepustakaan. Simpulan: representasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film yaitu kode budaya seperti penampilan (appearance), kostum (dress), lingkungan (environment), kode kelakuan (behavior), kode dialog (speech), kode gesture (gerakan), dan kode expression (ekspresi) pembahasan dalam ekspresi peran utama Ollie. relasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film ditujukan kepada kode kamera, lighting, kode konflik, kode musik, dan kode dialog. Yang lebih menonjol dalam level ini, pertama pada kode kamera dan lighting yang memvisualkan profesi public relations yang diperankan oleh Ollie Ideologi yang digunakan oleh sutradara yaitu individualisme (individualism) profesi seorang professional public relations yang harus menjaga kode etik PR dalam berbicara.
Strategi PR dalam Mengedukasi Klien Mengenai Sistem Big Data: Studi Kasus pada PR PT. Kazee Digital Indonesia dalam Mengedukasi Klien Mengenai Sistem Big Data kepada PR Konvensional Jihan Rifkaviani; M.E. Fuady
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v3i1.6827

Abstract

Abstract. PT. Kazee Digital Indonesia is a technology-based company engaged in data analytics that helps companies to grow and develop through business transformation through the use of Big Data and Artificial Intelligence technology. Lack of knowledge of big data, making PR PT. Kazee Digital Indonesia through its Marketing Public Relations strategy creates educational programs aimed at the public. Educational activities carried out by PR PT. Kazee Digital Indonesia is to introduce clients to the importance of big data. The purpose of this study is to identify and analyze the plans implemented and implemented by PR PT. Kazee Digital Indonesia to educate clients on big data analysis. The research method in this study uses a case study approach using the theory Whalen's 7 Steps. Then, the data sources were obtained through interviews, observation, documentation and literature study. Data analysis will be carried out using data reduction analysis techniques, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the Marketing Public Relations strategy in the educational activities of PT. Kazee Digital Indonesia is carried out by analyzing the situation, setting goals, defining targets, creating messages, identifying tactics and evaluating with the help of media monitoring. Abstrak. PT. Kazee Digital Indonesia merupakan perusahaan berbasis teknologi yang bergerak di bidang data analyticsyang membantu perusahaan-perusahaan untuk tumbuh dan berkembang melalui transformasi bisnis melalui pemanfaatan solusi teknologi Big Data dan Artificial Intelligence. Kurangnya pengetahuan akan big data, membuat PR PT. Kazee Digital Indonesia melalui strategi Marketing Public Relationsnya membuat program edukasi yang ditujukkan untuk masyarakat. Kegiatan edukasi yang dilakukan PR PT. Kazee Digital Indonesia ini adalah untuk memperkenalkan klien akan pentingnya big data. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis perencanaan yang diterapkan dan diimplementasikan oleh PR PT. Kazee Digital Indonesia untuk mengedukasi analisis big data pada klien. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus dengan menggunakan teori strategi Whalen’s 7 Step. Kemudian, sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi serta studi kepustakaan. Data analisa yang akan dilakukan dengan menggunakan teknik analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Marketing Public Relations dalam kegiatan edukasi PT. Kazee Digital Indonesia dilakukan dengan analisis situasi, penetapan tujuan, mendefinisikan target, membuat pesan, mengidentifikasi taktik serta evaluasian dengan bantuan media monitoring.
Representasi, Relasi, dan Ideologi dalam Film Jersey Girl: Studi Kualitatif Pendekatan Semiotika John Fiske dalam Menjaga Bicara pada Kode Etik Public Relations Film Jersey Girl Prana Radhitya; M. E. Fuady
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v3i1.7077

Abstract

Abstract. Research is called, representation , reality and the ideology in the film Jersey Girl (a qualitative study approach logician John Fiske in talk to the code of conduct public relations film jersey girl). Research objectives to study and analyze representation code of conduct public relations in maintaining talk in a movie jersey girl. To study and analyze relation code of conduct public relations in maintaining talk in a movie jersey girl. To study and menganalisia ideology code of conduct public relations in maintaining talk in a movie jersey girl. Research objectives examining and analyzing representation code of conduct public relations in maintaining talk in film Jersey Girl. Examining and analyzing relation code of conduct public relations in maintaining talk in the jersey girl. Reviews and menganalisia ideology code of conduct public relations in maintaining talk in the Jersey Girl. Methods used in this research is a method the qualitative study with the perspective of a logician john fiske. The data acquired obtained through, textual analysis, interview and study of literature available. Drawing conclusions: representation code of conduct public relations in maintaining talk in film culture as the code appearance, dress costume, environment, behavior, dialogue speech code, code gesture movement, and the code expression the prominent role of ollie in expression. Relation codes of conduct relations the public in maintaining talk in film camera, addressed to code lighting, code conflict, code music, dialogue and the code.More prominent in this level, first on codes camera and lighting who memvisualkan profession humas who played by ollie of sod used by a director the individualism profession a professional relations the public to keep codes of conduct pr in speaking. Abstrak. Penelitian ini berjudul Representasi, Realitas, dan Ideologi Dalam Film Jersey Girl (Studi Kualitatif Pendekatan Semiotika John Fiske dalam Bicara pada Kode Etik Public Relations Film Jersey Girl). Tujuan penelitian untuk mengkaji dan menganalisis representasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film Jersey Girl. Untuk mengkaji dan menganalisis relasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film Jersey Girl. Untuk mengkaji dan menganalisia ideologi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film Jersey Girl. Tujuan penelitian mengkaji dan menganalisis representasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film “Jersey Girl”. Mengkaji dan menganalisis relasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film Jersey Girl. Mengkaji dan menganalisia ideologi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film Jersey Girl. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan perspektif semiotika John Fiske. Data yang di peroleh didapatkan melalui analisis tekstual, wawancara, dan studi kepustakaan. Simpulan: representasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film yaitu kode budaya seperti penampilan (appearance), kostum (dress), lingkungan (environment), kode kelakuan (behavior), kode dialog (speech), kode gesture (gerakan), dan kode expression (ekspresi) pembahasan dalam ekspresi peran utama Ollie. relasi kode etik public relations dalam menjaga bicara di film ditujukan kepada kode kamera, lighting, kode konflik, kode musik, dan kode dialog. Yang lebih menonjol dalam level ini, pertama pada kode kamera dan lighting yang memvisualkan profesi public relations yang diperankan oleh Ollie Ideologi yang digunakan oleh sutradara yaitu individualisme (individualism) profesi seorang professional public relations yang harus menjaga kode etik PR dalam berbicara.
Strategi Public Relations PT. Pos Indonesia (Persero) dalam Mempertahankan Reputasi di Era Digital: Studi Kasus PT. Pos Indonesia Arsya Elan Bramantya; M.E. Fuady
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v3i1.7134

Abstract

Abstract. Human civilization has experienced a very long journey along with the development of the cognitive abilities of the human race from time to time. One of the developments of civilization experienced by humans is internet technology. Along with the rapid development of internet technology, courier and logistics companies use the internet to survive in the midst of onslaught of competition between companies in the digital era. One of them is a State-Owned Enterprise (BUMN), PT. Pos Indonesia (Persero). Therefore, Pos Indonesia carries out various transformations to be able to compete with its competitors in order to survive in this digital era. Using theories and concepts of communication, public relations, public relations strategy and reputation. The method used in this research is a qualitative method with a case study approach. Collecting data using interviews, observations, and literature studies. The results of this study indicate that the PR strategy used is to implement four stages of PR, namely defining the problem, planning and programming, taking actions and communicating and evaluating. Then the communication is executed using the PESO model Keywords: Communication, Public Relations Strategy, Public Relations, Reputation. Abstrak. Peradaban manusia telah mengalami perjalanan yang sangat panjang seiring dengan berkembangnya kemampuan kognitif ras manusia dari masa ke masa. Salah satu perkembangan peradaban yang dialami oleh manusia adalah teknologi internet. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, perusahaan kurir dan logistik memanfaatkan internet agar tetap bisa bertahan di tengah gempuran persaingan antar perusahaan di era digital. Salah satunya adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT. Pos Indonesia (Persero). Oleh karena itu, Pos Indonesia melakukan berbagai transformasi untuk bisa bersaing dengan para kompetitornya agar bisa tetap survive di era serba digital ini. Menggunakan teori dan konsep komunikasi, public relations, strategi public relations dan reputasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan kajian Pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan strategi PR yang digunakan adalah mengimplementasi empat tahapan PR yakni defining the problem, planning and programming, taking actions and communicating serta evaluating. Kemudian komunikasi yang dijalankan menggunakan bauran PESO model. Kata kunci: Komunikasi, Public Relations, Strategi Public Relations, Reputasi.
Strategi Pengelolaan Konten Morgy Coffee Irsyad Nugraha Ritonga; M.E. Fuady
Jurnal Riset Public Relations Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Public Relations (JRPR)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpr.v3i1.1829

Abstract

Abstract—The activity of drinking coffee has now become a lifestyle carried out by most people, this can be seen from the increasing proliferation of coffee shop outlets in Indonesia, especially the city of Bandung. Coffee shops are not only used as a place to drink coffee, but many are also used as gathering places, meetings, or other activities. Morgy Coffee is a coffee shop that has a pretty good impression in the community, especially in the city of Bandung. This can be seen in reviews on various platforms, one of which is Instagram social media for food bloggers, influencers, and people who have visited. Social media becomes a medium as a necessity in creating good branding. Therefore it is very important to manage social media content to make it easier for audiences to get the information they need and to become a medium of communication between companies and their audiences. The purpose of this research is to find out how Morgy Coffee's content management strategy is. The method used in this study is a qualitative research method with a case study approach. Data collection techniques used by researchers are observation, interviews, and documentation. The results of the research that has been done are that the reason Instagram is used as a marketing medium for Morgy Coffee products is because Instagram is considered flexible, interactive and has many Instagram features. The process of managing content through Instagram @morgycoffee carries out the process or planning, namely the first stage is preparing content, determining the type of content and target market, then posting content. The obstacles faced by Morgy Coffee are non-technical obstacles, where employees make negligence and the content ideas are similar to other competitors. Abstrak—Kegiatan minum kopi saat ini sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat, hal tersebut dapat dilihat dari semakin menjamurnya gerai coffee shop di Indonesia khususnya kota Bandung. Coffee shop tidak hanya dijadikan sebagai tempat untuk meminum kopi saja, namun banyak dijadikan juga sebagai tempat berkumpul, meeting, ataupun aktivitas lainnya. Morgy Coffee merupakan salah satu coffee shop yang memiliki kesan yang cukup baik di tengah masyarakat terutama di Kota Bandung. Hal tersebut dapat dilihat dalam review di berbagai platform salah satunya media social Instagram para food blogger, influencer, maupun masyarakat yang penah berkunjung. Media sosial menjadi media sebagai kebutuhan dalam menciptakan branding yang baik. Oleh karena itu sangat penting mengelola konten media sosial untuk mempermudah khalayak dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkannya dan menjadi media komunikasi antara perusahan dengan khalayaknya. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi pengelolaan konten Morgy Coffee. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu alasan Instagram digunakan sebagai media pemasaran produk Morgy Coffee yaitu karena Instagram dinilai fleksible, interaktif dan memiliki banyak fitur Instagram. Proses pengelolaan konten melalui Instagram @morgycoffee melakukan proses atau perancanaan yaitu tahap yang pertama adalah mempersiapkan konten, menentukan jenis konten dan target pasar, lalu memposting konten. Hambatan yang dihadapi oleh Morgy Coffee adalah hambatan non teknis, dimana karyawan melakukan kelalaian dan kesamaan ide konten dengan pesaing lainnya.
Pesan Moral dalam Film untuk Membangun Personal Branding: Studi Kualitatif dengan Analisis Semiotika John Fiske pada Film Marvel Avengers: Endgame Saskia Putri Pratidina; M. E. Fuady
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v3i2.8400

Abstract

Abstract. Every moral message in the film has an effect on intrinsic elements such as the character of a character played, movie theme, background film story problem, which is usually packed according to the environment in human life or society.So that with that concept, people as an audience feel what the characters who played so that society can actualize in its real life.One example of a moral message in a film that the audience can understand and easily understand is a university film Marvel Avengers: Endgame. Research objectives to study and analyse representation a moral message in the film Marvel Avengers: Endgame to build personal branding. To study and analyse relations a moral message in the film Marvel Avengers: Endgame to build personal branding. To study and ideology menganalisia a moral message in the film Marvel Avengers: Endgame to build personal branding. Methods used in this research is a method the qualitative study with the perspective of a logician John Fiske. The data acquired obtained through, textual analysis, interview and study of literature available. The knot of this research is a representation of the moral message in marvel avengers: endgame to build personal branding as appearance, dress, environment (Environment), behavioral code (behavior), dialog code (speech), gesture and expression. Moral message link in marvel avengers: endgame to build personal branding in film addressed to camera code, lighting, conflicted code, music code, Who stand out at this level. First on camera code and lighting that visualizes moral messages build personal branding super hero. The ideology used by the director is the superhero individualism that's trying to build a team effort against thanos. Abstrak. Setiap pesan moral dalam film mempunyai pengaruh yang dihasilkan dari unsur intrinsik seperti karakter tokoh yang diperankan, tema film, latar alur masalah cerita film, yang biasanya dikemas sesuai dengan lingkungan dalam kehidupan manusia atau masyarakat. Sehingga dengan konsep demikian biasanya masyarakat sebagai khalayak penonton merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh-tohok yang diperankan sehingga dengan demikian masyarakat bisa mengaktualisasikan dalam kehidupan nyatanya. Salah satunya contoh pesan moral dalam film yang dapat dipahami dan mudah dipahami penonton secara universial yaitu film Marvel Avengers: Endgame. Tujuan penelitian untuk mengkaji dan menganalisis representasi pesan moral dalam film Marvel Avengers: Endgame untuk membangun personal branding. Untuk mengkaji dan menganalisis relasi pesan moral dalam film Marvel Avengers: Endgame untuk membangun personal branding. Untuk mengkaji dan menganalisia ideologi pesan moral dalam film Marvel Avengers: Endgame untuk membangun personal branding. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan perspektif semiotika John Fiske. Data yang di peroleh didapatkan melalui analisis tekstual, wawancara, dan studi kepustakaan. Simpulan dari penelitian ini adalah representasi pesan moral dalam film Marvel Avengers: Endgame untuk membangun personal branding seperti penampilan (appearance), kostum (dress), lingkungan (environment), kode kelakuan (behavior), kode dialog (speech), kode gesture (gerakan), dan kode expression (ekspresi). Relasi pesan moral dalam film Marvel Avengers: Endgame untuk membangun personal branding di film ditujukan kepada kode kamera, lighting, kode konflik, kode musik,. Yang lebih menonjol dalam level ini, pertama pada kode kamera dan lighting yang memvisualkan pesan moral membangun personal branding super hero. Ideologi yang digunakan oleh sutradara yaitu individualisme superhero yang mencoba membangun kerjasama tim dalam melawan Thanos.
Hubungan antara Aktivitas Instagram Alfamart Gema Budaya Balaraja dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan Gia Tamaya Bilqis; M. E. Fuady
Jurnal Riset Public Relations Volume 3, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Public Relations (JRPR)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpr.v3i2.3125

Abstract

Abstract. This research is based on a phenomenon that occurred regarding the fulfillment of information needs of the employees in a company. This research aims to determine the relationship between the social media activities of the @alfamartgemabudaya_balaraja Instagram account and the fulfillment of the employees’ information needs at the Sumber Alfaria Trijaya Inc., Tbk Balaraja Branch. This research used a quantitative method with a correlational study approach. The respondents’ population of this research is active employees from Sumber Alfaria Trijaya Inc., Tbk Balaraja Branch. The sampling taken was 99 samples. The data collection was carried out in the form of a questionnaire distributed via Google Forms. The result of this research shows that there is a relationship between the social media activities of the @alfamartgemabudaya_balaraja Instagram account and the fulfillment of the employees’ information needs at the Sumber Alfaria Trijaya Inc., Tbk Balaraja Branch. The data shows a correlation test result of 0.892. The relationship category is very strong, significant, positive, and unidirectional. Thus, it can be concluded that the more frequent the social media activities of the Instagram account @alfamartgemabudaya_balaraja in providing information, the more fulfilled the fulfillment of the information needs and can build a better relationship between the company and its employees. Abstrak. Penelitian ini didasarkan pada suatu fenomena yang terjadi mengenai pemenuhan kebutuhan informasi pada karyawan dalam suatu perusahaaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas media sosial akun instagram @alfamartgemabudaya_balaraja dengan pemenuhan kebutuhan informasi pada karyawan di PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Cabang Balaraja. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi korelasional. Populasi responden pada penelitian adalag karyawan aktif yang berasal dari PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cabang Balaraja. Sampel yang diambil sebanyak 99 sampel. Mengenai pengambilan data yaitu berupa kuesioner yang disebarkan melalui Google Form. Hasil mengenai penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas media sosial akun Instagram @alfamartgemabudaya_balaraja dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan yang ada di PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cabang Balaraja, data menunjukan hasil uji korelasional sebesar 0,892. Kategori hubungan yang sangat kuat, signifikan, postif serta searah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin sering aktivitas media sosial akun Instagram @alfamartgemabudaya_balaraja dalam memberikan informasi, maka akan semakin terpenuhi pemenuhan kebutuhan serta dapat membangun hubungan yang lebih baik lagi antara perusahaan dengan para karyawannya.  
Peran Content Creator dalam Mempromosikan Kopi.7060 Melalui Instagram Allyandra Fauzan Najib Ibnu Faisal; Muhammad E Fuady
Jurnal Riset Manajemen Komunikasi Volume 3, No. 2, Desember 2023 Jurnal Riset Manajemen Komunikasi (JRMK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrmk.v3i2.3139

Abstract

Abstract. Currently, a profession that is on the rise is content creator, like now in this digital era. Many brands are interested in using their services for advertising purposes. The aim of this research is to find out the role of content creators in promoting coffee shops via Instagram. The method used in this research is a qualitative research method with a case study approach. This research examines a contemporary phenomenon which is studied in depth regarding the role of content creators in utilizing Instagram features in marketing products. The research results show that the reason 7060 uses Instagram as their main media is because of the ease of using this media and Instagram is a media that is widely used by people of various ages today. In the content creation process, the role of the Kopi 7060 content creator begins with creating interesting ideas to be packaged into content that can market a product. Abstrak. Saat ini profesi yang sedang naik daun yaitu content creator, seperti sekarang di era digital ini. Banyak merek tertarik menggunakan layanan mereka untuk tujuan periklanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran content creator dalam promosi coffeeshop melalui Instagram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini meneliti fenomena kontemporer yang dikaji secara mendalam mengenai peran content creator dalam memanfaatkan fitur-fitur Instagram dalam memasarkan produk. Hasil penelitian menunjukan alasan 7060 dalam menggunakan Instagram sebagai media utamanya yaitu karena kemudahan dalam menggunakan media tersebut dan Instagram adalah media yang banyak digunakan orang saat ini dalam berbagai usia. Dalam proses pembuatan konten, peran content creator kopi 7060 ini berawal dari membuat ide yang menarik untuk dikemas menjadi sebuah konten yang bisa memasarkan sebuah produk.
Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Media Pemasaran Barang Bekas Mochamad Raihan Assidiq; M.E. Fuady
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v4i1.10428

Abstract

Abstract. The use of Instagram social media is currently very influential for several online sellers. @Tonkills is one of the users who utilize Instagram social media in their sales. Used goods are now a trend that is in great demand by young people today because at low prices you can get high-quality goods and well-known brands. Used goods that are suitable for use are currently highly sought after by many people because they have a more limited design, not many people use them. In this study, researchers used a qualitative research method with a case study approach to Instagram @Tonkills. This study aims to determine the use of social media by @Tonkills who chooses Instagram social media as the main medium for marketing used goods. This research is based on the uniqueness of Tonkills himself, in which an entrepreneur never determines what his goods must be sold, but @Tonkills himself really appreciates what he has fought for to obtain these vintage items. Then the underlying reason is that the use of social media Instagram as the main marketing medium, technological advances do not frighten @Tonkills to always be able to follow application trends that develop every year, in order to get a broad market segmentation. Abstrak. Pemanfaatan media sosial Instagram saat ini sangat berpengaruh besar untuk beberapa penjual online. @Tonkills menjadi salah satau pengguna yang memanfaatkan media sosial Instagram dalam penjualannya. Barang bekas sekarang menjadi trend yang banyak diminati anak muda saat ini karena dengan harga yang murah namun bisa mendapatkan barang dengan kualitas tinggi dan brand ternama. Barang bekas layak pakai saat ini sangat dicari oleh banyaknya orang karena mempunyai desain yang lebih limited tidak banyak yang menggunakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode Penelitian Kualitatif dengan pendekatan Studi kasus terhadap Instagram @Tonkills. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial yang dilakukan oleh @Tonkills yang memilih media sosial instagram sebagai media utama untuk memasarkan barang bekas. Penelitian ini didasari dengan keunikan dari Tonkills sendiri yang mana seorang pengusaha tidak pernah mematok barangnya harus kejual namun @Tonkills ini sendiri sangat menghargai apa yang telah ia perjuangkan demi mendapatkan barang-barang vintage tersebut. Lalu alasan yang mendasari bahwasannya penggunaan media sosial Instagram sebagai media pemasaran utama, kemajuan teknologi tidak menggentarkan @Tonkills untuk selalu dapat mengikuti trend aplikasi yang setiap tahunnya berkembang, agar mendapatkan segmentasi pasar yang luas.