Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENERAPAN KAIDAH-KAIDAH FIQIH DALAM TRANSAKSI EKONOMI DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Iwan Permana
Tahkim (Jurnal Peradaban dan Hukum Islam) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Asy-Syakhsiyyah) Fakultas Syariah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tahkim.v3i1.5617

Abstract

ABSTRACT The principles of fiqh are born from the Qur'an, al-hadith, and ijma'. The principles of jurisprudence were born with the aim of establishing Islamic law in new issues that continue to develop along with the times, especially in economic transactions or muamalah maliyah which is always developing in Islamic financial institutions. Thus the principles of fiqh are the products of ijtihad and are generalizations of fiqh themes that are spread among the school of ulemas. The existence of the rules of fiqh is a necessity to obtain the ease of knowing contemporary laws, especially economic issues, many of which do not have a sharîh text (a definite proposition) in the Qur'an or hadith. Similarly, to make it easier to master the problems of furu'iyyah (branches) that continue to grow and countless, especially in economic problems that develop in Islamic financial institutions. Keywords: Transactions, Economy, Rules, fiqh
Tinjauan Peraturan Baznas No.3 Tahun 2018 terhadap Penyaluran Bantuan Produktif di Baznas Kabupaten Purwakarta Maharani Salma Fitriyah; Iwan Permana
Jurnal Riset Ekonomi Syariah Volume 2, No. 1, Juli 2022 Jurnal Riset Ekonomi Syariah (JRES)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.911 KB) | DOI: 10.29313/jres.v2i1.732

Abstract

Abstract. In the productive aid distribution program in Baznas regulation No.3 of 2018 which managed by the National Amil Zakat Agency Of Purwakarta Regency, it can be efficient and effective in an effort to help Umkm in the National Amil Zakat Agency Of Purwakarta Regency. With this productive aid distribution program, it can change the standard of living of the mustahiq of the the National Amil Zakat Agency Of Purwakarta Regency because this assistance is allocated to Umkm of the National Amil Zakat Agency Of Purwakarta Regency. However, the fact on the ground is that the distribution of productive assistance has been distributed buth there is no further evaluation from the baznas on the mustahiq who have received the productive assistance which resulted in the aid not being allocated to develop umkm. The purpose of this study is to clearly know the Baznas Regulation No.3 of 2018 on Umkm activities as well as to find out the impact of the Baznas Regulation No.3 to Umkm. The research method is qualitative and data collection uses field research. The data source is using primary data and secondary data. The data collection technique is by means of observation and interviews. The result of this study is that the distribution of productive assistance has been running properly but there is a lack of more evaluation from baznas which has resulted in this Umkm assistance not achieving target. Abstrak. Dalam program penyaluran bantuan produktif dalam peraturan Baznas No.3 Tahun 2018 yang dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Purwakarta dapat berdaya guna dan tepat guna dalam upaya membantu para umkm di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Purwakarta. Dengan adanya program penyaluran bantuan produktif ini dapat merubah taraf kehidupan para mustahiq Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Purwakarta karena bantuan ini dialokasikan untuk para UMKM Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Purwakarta. Namun, fakta di lapangan terdapat penyaluran bantuan produktif telah tersalurkan tetapi tidak adanya evaluasi lebih dari pihak BAZNAS terhadap para mustahiq yang telah menerima bantuan produktif tersebut yang mengakibatkan bantuan tidak di alokasikan untuk mengembangkan UMKM. Tujuan penelitian ini mengetahui secara jelas peraturan baznas no.3 tahun 2018 terhadap kegiatan UMKM juga untuk mengetahui dampak dari peraturan baznas no.3 tahun 2018 tentang penyaluran bantuan produktif untuk UMKM. Metode penelitian adalah kualitatif dan pengumpulan data menggunakan field research. Sumber data yaitu menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pegumpulan data yaitu dengan cara observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah penyaluran bantuan produktif ini sudah berjalan dengan semestinya tetapi kurang adanya evaluasi lebih dari baznas yang mengakibatkan bantuan umkm ini tidak mencapai target yang di harapkan.
Tinjauan Fatwa DSN-MUI Nomor. 04/DSN-MUI/IV/2000 dan PBI Nomor.07/46/PBI/2005 terhadap Akad Murabahah Bil Wakalah Sekarini Teguh Pramesti; Nandang Ihwanudin; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.368 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.229

Abstract

Abstract. Murabahah Bil Wakalah contract is a multi-contract consiting of a Murabahah and Wakalah contract. According to the DSN-MUI Fatwa Number 05 of 2000 and PBI Number 07 of 2005, the Murabahah Bil Wakalah contract used in the Koperasi Mitra Dhuafa, acording to the DSN-MUI Fatwa Number 04 to 2000 and PBI Number 07 of 2995, should be that if the bank wants to represent (wakalah) to the costomer to buy goods, then the Murabahah contract must be carried out after the good are legally become the property of the Bank. In practice the Murabahah Bil Wakalah contract is carried out simultaneously. This study aims, fristly, to find out the implementation of the Murabahah Bil Wakalah contract at the Koperasi Mitra Dhuafa Majenang Branch, secondly to find out the riview of the DSN-MUI fatwa Number 04 of 2000 and PBI Number 07 of 2005 on the Murabahah Bil Wakalah contarct at the Koperasi Mitra Dhuafa Majenang Branch. The author uses a qualitative resaerch method with a case study reasearch approach. Types of field research data, primary and secondary data sources, data collection techniques with documentation observation and intervews. The results of this study are: first, the mechanism of the Murabahah Bil Wakalah contract is im accprdance with the DSN-MUI Fatwa Number 04 of 2000 and PBI Number 07 of 2005; second, the implemntation of the Murabahah Bil Wakalah contract is not in accordance wirh Fatwa point 9 and PBI ayat 1, because the Murabahah contract is carried out before the Wakalah contract in wich the sale and purchase of goods before becoming a bank principle, and proof of receipt is the end of the financing process, not the end of the Wakalah contract. Abstrak. Akad Murabahah Bil Wakalah merupakan multi akad yang terdiri dari akad Murabahah dan akad Wakalah. Akad Murabahah Bil Wakalah yang digunakan pada Koperasi Mitra Dhuafa, menurut Fatwa DSN-MUI Nomor 04 tahun 2000 dan PBI Nomor 07 Tahun 2005 yang seharusnya adalah jika bank hendak mewakilkan (wakalah) kepada nasabah untuk membeli barang, maka akad Murabahah harus dilakukan setelah barang secara prisnip menjadi milik Bank. Praktiknya akad Murabahah Bil Wakalah dilakukan secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan, yang pertama, untuk mengetahui pelaksaan akad Murabahah Bil Wakalah di Koperasi Mitra Dhuafa Cabang Majenang, kedua untuk mengetahui tinjauan fatwa DSN-MUI Nomor 04 tahun 2000 dan PBI Nomor 07 Tahun 2005 pada akad Murabahah Bil Wakalah di Koperasi Mitra Dhuafa Cabang Majenang. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian studi kasus. Jenis data penelitian lapangan, sumber data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, obeservasi dan wawancara.Hasil penelitian ini yaitu: Pertama, mekanisme akad Murabahah Bil Wakalah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI Nomor 04 Tahun 2000 dan PBI Nomor 07 Tahun 2005; kedua, pelaksaan akad Murabahah Bil Wakalah tidak sesuai dengan Fatwa point 9 dan PBI ayat 1, karena akad Murabahah dilakukan sebelum akad Wakalah yang mana Jual beli barangnya sebelum menjadi prinsip bank, dan pembuktian kwitansi adalah akhir dari proses pembiayaan bukan akhir dari akad Wakalah.
Tinjauan Nilai-Nilai Maqashid Syari'ah terhadap Penyaluran Zakat Produktif di Lembaga Amil Zakat Nozhan Salycasanda; Sandi Rizki Febriadi; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.549 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.259

Abstract

Abstract. Zakat is one of the concepts offered by religion to overcome poverty because the purpose of zakat is not only to support the poor consumptively but has a more permanent goal, namely to empower one's life, so that they can enjoy prosperity and can keep them from poverty. Related to this, PZU KLP Pameungpeuk Bandung Regency is also encouraged to have commitments and obligations in overcoming poverty. However, the use of zakat funds by mustahik from PZU KLP Pameungpeuk is still not optimal and the amilin are not optimal in providing guidance to mustahik. Therefore, the research is focused on analyzing the values of Maqashid Syariah on the implementation of productive zakat distribution at PZU KLP Pameungpeuk Bandung Regency. The research method used is descriptive analytical to examine the implementation of productive zakat distribution at PZU KLP Pameungpeuk Bandung Regency in terms of the provisions of Maqashid Syariah Values in a normative juridical manner. The results showed that the implementation of productive zakat utilization carried out by the amil zakat institution PZU KLP Pameungpeuk Bandung Regency which was implemented into the Prospect program aimed at increasing business capital for mustahik was in line with maqashid sharia values, especially in the elements of hifdzu diin, hifdzu nafs, and hifdzu maal. Abstrak. Zakat merupakan salah satu konsep yang ditawarkan agama untuk menanggulangi kemiskinan karena tujuan zakat tidak sekedar menyantuni orang miskin secara konsumtif tetapi mempunyai tujuan yang lebih permanen yaitu untuk memberdayakan kehidupan seseorang, sehingga bisa menikmati kesejahteraan dan dapat menjauhkannya dari kemiskinan. Terkait hal tersebut, PZU KLP Pameungpeuk Kabupaten Bandung turut didorong untuk memiliki komitmen dan kewajiban dalam menganggulangi kemiskinan. Namun, penggunaan dana zakat oleh para mustahik dari PZU KLP Pameungpeuk masih kurang optimal serta para amilin belum masksimal dalam memberikan pengarahan kepada mustahik. Oleh karena itu, penelitian difokuskan untuk menganalisis nilai-nilai Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan penyaluran zakat produktif di PZU KLP Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis untuk meneliti pelaksanaan penyaluran zakat produktif di PZU KLP Pameungpeuk Kabupaten Bandung ditinjau dari ketentuan Nilai-nilai Maqashid Syariah secara yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan pendayagunaan zakat produktif yang dilakukan lembaga amil zakat PZU KLP Pameungpeuk Kabupaten Bandung yang diimplementasikan ke dalam program Prospek yang ditujukan untuk menambah modal usaha bagi para mustahik telah sejalan dengan nilai-nilai maqashid syariah terutama pada unsur hifdzu diin, hifdzu nafs,dan hifdzu maal.
Tinjauan Maqashid Syariah terhadap Keputusan Pembelian Produk Skincare Korea Nature Republic Dian Istiqomah; Sandy Rizky Febriadi; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.916 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.267

Abstract

Abstract. Beauty is the most important factor for the time being, particularly the women. Because beauty is a goal to get a perfect performance. The study used mixed research methods (mixed method) and data processing using computer applications with the SPSS VERSI 20.00 program. In this study, there was a Descriptive approach to use. The type of research data used in the study is the field data type (Field Research), as datad the results of the study obtained the results of the test, the sharia maqashid variables had a significant effect on the purchase decision. This is in accordance with the existing fact that the majority of the 2017 Union Sharia Faculty Students require treatment or use skincare, in addition the sharia maqashid variable has simultaneous or joint influence on the Korean Nature Republic skincare purchase decision. This can be seen from the F result count >F table (85,951>2.39). Abstrak. Kecantikan merupakan faktor yang paling penting untuk saat ini, khususnya kaum wanita. Karena kecantikan merupakan tujuan untuk mendapatkan penampilan yang sempurna. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mixed method) dan pengolahan data menggunakan aplikasi komputer dengan program SPSS Versi 20.00. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan Deskriptif. Jenis data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data lapangan (Field Research), berdasrkan hasil penelitian didapatkan hasil pengujian, variabel maqashid syariah berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan fakta yang ada bahwa mayoritas Mahasiswi Fakultas Syariah Unisba angkatan 2017 membutuhkan perawatan atau menggunakan skincare, selain itu variabel maqashid syariah memiliki pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap keputusan pembelian skincare Korea Nature Republic. Hal ini dapat dilihat dari hasil F hitung > F tabel ( 85,9512,39).
Pengaruh Indikator Kelembagaan terhadap Indikator Dampak Zakat pada Lembaga Amil Zakat di Indonesia Agnes Yulyanti; Ifa Hanifia Senjiati; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.446 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.346

Abstract

Abstract. The potential for collecting zakat funds in Indonesia is quite large and is expected to help reduce poverty and improve people's welfare. In this case, LAZ as a zakat management organization that is managed independently by the community has a very important role because the absorption of zakat funds by LAZ is greater than BAZNAS. However, according to BPS data, the poverty rate in Indonesia is still increasing. Therefore, this study focused on evaluating the performance of LAZ based on institutional indicators with the aim of knowing the description of institutional indicators on LAZ in Indonesia, description of indicators of the impact of zakat on LAZ in Indonesia and the influence of institutional indicators on indicators of the impact of zakat on LAZ in Indonesia. Based on this phenomenon, the problem of this research is formulated as follows (1) What is the picture of institutional indicators on LAZ in Indonesia? (2) What are the indicators of the impact of zakat on LAZ in Indonesia? (3) How is the influence of institutional indicators on indicators of the impact of zakat on LAZ in Indonesia?. The research method used is descriptive verification with data analysis carried out through statistical calculations. The results of the study show that institutional indicators and impact indicators on LAZ in Indonesia are in a fairly good category and there is an influence of institutional indicators on indicators of the impact of zakat on LAZ in Indonesia. Abstrak. Potensi pengumpulan dana zakat di Indonesia cukup besar dan diharapkan dapat membantu menekan angka kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, LAZ sebagai organisasi pengelola zakat yang dikelola masyarakat secara swadaya memiliki peran yang sangat penting karena penyerapan dana zakat yang dilakukan LAZ lebih besar dari BAZNAS. Namun demikian, menurut data BPS, tingkat kemiskinan di Indonesia masih mengalami peningkatan. Oleh karena itu, maka penelitian ini di fokuskan untuk mengevaluasi kinerja LAZ berdasarkan indikator kelembagaan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran indikator kelembagaan pada LAZ di Indonesia, gambaran indikator dampak zakat pada LAZ di Indonesia dan pengaruh indikator kelembagaan terhadap indikator dampak zakat pada LAZ di Indonesia. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan penelilian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana gambaran indikator kelembagaan pada LAZ di Indonesia? (2) Bagaimana gambaran indikator dampak zakat pada LAZ di Indonesia? (3) Bagaimana pengaruh Indikator kelembagaan terhadap indikator dampak zakat pada LAZ di Indonesia?. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif verivikatif dengan analisis data dilakukan melalui penghitungan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator kelembagaan dan indikator dampak zakat pada LAZ di Indonesia berada pada kategori cukup baik serta terdapat pengaruh indikator kelembagaan terhadap indikator dampak zakat pada LAZ di Indonesia.
Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Anggota pada Produk Pembiayaan Baitul Maal Wat-Tamwil Asri Dara Binekas; Popon Srisusilawati; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.368 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.366

Abstract

Abstract. From the observational data conducted by researchers where the interest of traders in using Non-Sharia LK services is more than Islamic LK services, because they still lack information about BMT and do not understand how the financing system is at BMT Beringharjo, the interest of traders who use the services of Non-Islamic LK is more -sharia. And this shows that the marketing strategy applied by BMT is still less effective in attracting potential customers. The purpose of this study was to determine how the marketing strategy for BMT Beringharjo Bandung in increasing the number of customers, and to find out how the marketing strategy of BMT Beringharjo Bandung was based on a SWOT analysis. This study used descriptive qualitative method. Sources of data used are primary and secondary data. Collecting data through observation, interviews, documentation, and literature study. The data analysis technique is using SWOT analysis. The results show that, first: using the marketing strategy applied at BMT Beringharjo Bandung using Segmentation, Positioning, Targeting and Marketing Mix 7P, namely: Place, Product, Price, Promotion, People, Process, Physical Evidence, in increasing the number of members, namely by using several strengths that become the driving force for BMT Beringharjo Bandung, namely: trust, satisfaction, loyalty, confidentiality and privacy, organizational culture, reputation. Second: in the SWOT analysis method, the current position of BMT Beringharjo Bandung is in quadrant I, meaning that it can use an aggressive strategy by using the Streang-Opportunity (S-O) factor, which is a profitable position. Abstrak. Dari data observasi yang dilakukan peneliti dimana minat pedagang dalam menggunakan jasa LK Non-syariah lebih banyak dibanding jasa LK syariah, dikarenakan mereka masih kurang informasi mengenai BMT dan tidak memahami bagaimana sistem pembiayaan di BMT Beringharjo, minat para pedagang yang lebih banyak menggunakan jasa LK Non-syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran untuk BMT Beringharjo Bandung dalam meningkatkan jumlah nasabah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data yaitu menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pertama: menggunakan Strategi pemasaran yang diterapkan di BMT Beringharjo Bandung menggunakan Segmentasi, Positioning, Targetting dan Marketing Mix 7P, yaitu: Place, Product, Price, Promotion, People, Process, Physical Evidence, dalam meningkatkan jumlah anggotanya yaitu dengan menggunakan beberapa kekuatan yang menjadi pendorong bagi BMT Beringharjo Bandung, yaitu: kepercayaan, kepuasan, Loyalitas, Kerahasiaan dan privasi, Budaya organisasi, Reputasi. Kedua: dalam metode analisis SWOT bahwa posisi saat ini BMT Beringharjo Bandung berada di kuadran I artinya dapat menggunakan strategi agresif dengan cara menggunakan faktor dari Streang-Opportunity (S-O) yaitu posisi yang menguntungkan.
Analisis terhadap Kriteria Muallaf sebagai Penerima Zakat di Baznas Kabupaten Purwakarta Menurut Peraturan Baznas No. 3 Tahun 2018 dan Persfektif Hukum Islam Eka Tias Pratiwi; Amrullah Hayatudin; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.543 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.384

Abstract

Abstract. Zakat is a certain property that must be issued by Muslims and given to those who are entitled to receive it. The group that is entitled to receive zakat there are eight, one of which is the convert. In BAZNAS Purwakarta Regency, to give zakat to converts must have criteria that have been set by BAZNAS.The problem is; How the process of distributing zakat distribution to converts in BAZNAS Purwakarta Regency, how to analyze the criteria of converts according to BAZNAS regulation No. 3 of 2018, how to analyze converts as zakat recipients according to the effectiveness of Islamic Law. The purpose of this study is to find out how the process of distributing zakat funds to the criteria of converts that have been established in accordance with BAZNAS N0 regulation 3 of 2018 and effective Islamic Law. The research methods used are descriptive with a qualitative approach. With primary and secondary data sources. Data collection techniques interviews documents and literature studies . The result of this study is that the criteria for converts in BAZNAS Purwakarta Regency have been in accordance with BAZNAS regulation No. 3 of 2018 and the distribution of zakat to converts is allowed according to the effectiveness of Islamic law. But zakat funds given to converts in BAZNAS Purwakarta can not be said to be able to prosper converts because the average assistance is consumptive. Abstrak. Zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya. Golongan yang berhak menerima zakat ada delapan, salah satunya adalah golongan muallaf. Di BAZNAS Kabupaten purwakarta, Untuk memberikan zakat kepada muallaf harus memiliki kriteria yang telah ditetapkan oleh BAZNAS. Rumusan masalahnya yaitu; Bagaimana proses penyaluran distribusi zakat kepada muallaf di BAZNAS Kabupaten Purwakarta, bagaimana analisis terhadap kriteria muallaf menurut peraturan BAZNAS No 3 Tahun 2018, bagaimana analisis terhadap muallaf sebagai penerima zakat menurut persfektif Hukum Islam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses penyaluran dana zakat kepada kriteria muallaf yang telah ditetapkan sesuai peraturan BAZNAS N0 3 Tahun 2018 dan persfektif Hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah Kriteria muallaf di BAZNAS Kabupaten Purwakarta telah sesuai dengan peraturan BAZNAS No 3 Tahun 2018 dan Pembagian zakat kepada muallaf diperbolehkan menurut persfektif hukum Islam. Namun dana zakat yang diberikan kepada muallaf di BAZNAS Purwakarta belum bisa dikatakan dapat mensejahterakan muallaf karena rata-rata bantuan bersifat konsumtif
Analisis Hukum Ekonomi Syariah tentang Prinsip Collateral dalam Penyaluran Pembiayaan Akad Murabahah pada Bank Mega Syariah Kantor Cabang Bandung Hanifah Dhamier Nurahman; Zaini Abdul Malik; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.952 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.386

Abstract

Abstract. In the economy in Indonesia, especially in banking, of course, we generally know the principles of 5C financing analysis, namely, character (character), capacity (capacity), capital (capital), collateral (collateral), and condition of economic (economic condition). Financing risk can affect the level of profitability of Islamic Financial Institutions. Therefore, the financing and investment disbursed must be maintained and managed prudently so as not to become problematic financing (Non-Performing Financing). Collaterals should get attention that collateral does not cause bad financing to become good financing, at least the financing will get better. The formulation of the research problem is: 1. What are the provisions of the Collateral principle in Islamic Economic Law? 2. What are the provisions of the Collateral principle in Bank Mega Syariah? 3. How is the Sharia Economic Law Analysis on Collateral Principles in the Distribution of Murabahah Contract Financing at Bank Mega Syariah Bandung Branch Office? The research method used in the preparation of this research is through a normative-empirical approach using field research data collection techniques and library research.This study concludes that murabahah financing is characteristically a pure investment product and Islamic banks require customers to submit collateral with an agreement as a form of the customer's ability to return funds. Collateral is a form of confidence and prudence of Islamic banks in distributing financing and measuring the ability of customers to carry out their obligations to manage the business and bring benefits that are needed together. Abstrak. Dalam perekonomian di Indonesia, khususnya dalam perbankan tentu kita secara umum telah mengenal prinsip analisis pembiayaan 5C yaitu, character (karakter), capacity (kapasitas), capital (modal), collateral (jaminan), dan condition of economic (kondisi perekonomian). Risiko pembiayaan dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas Lembaga Keuangan Syariah. Maka dari itu pembiayaan dan investasi yang disalurkan harus dijaga serta dikelola dengan hati-hati (prudential) agar tidak menjadi pembiayaan yang bermasalah (Non-Performing Financing). Collateral kiranya perlu mendapatkan perhatian bahwa collateral tidak menyebabkan pembiayaan yang jelek menjadi pembiayaan yang baik, paling tidak pembiayaan tersebut menjadi lebih baik. Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana ketentuan prinsip Collateral dalam Hukum Ekonomi Syariah? 2. Bagaimana ketentuan prinsip Collateral yang ada di Bank Mega Syariah? 3. Bagaimana Analisis Hukum Ekonomi Syariah tentang Prinsip Collateral dalam Penyaluran Pembiayaan Akad Murabahah pada Bank Mega Syariah Kantor Cabang Bandung? Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah melalui pendekatan normatif-empiris dengan menggunakan teknik pengambilan data riset lapangan dan riset kepustakaan. Penelitian ini menyimpulkan pembiayaan murabahah secara karakteristiknya merupakan produk investasi murni dan pihak bank syariah mewajibkan nasabah untuk menyerahkan jaminan dengan perjanjian sebagai bentuk kemampuan nasabah mengembalikan dana. Jaminan menjadi salah satu bentuk keyakinan dan kehati-hatian bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan dan mengukur kemampuan nasabah melakukan kewajibannya untuk mengelola usaha dan mendatangkan keuntungan yang dibutuhkan bersama.
Ta’widh Dalam Penerapan Tarif Pembatalan Order Pada Aplikasi Grab Menururt Fatwa DSN-MUI NO. 43/DSN-MUI/VIII/2004 Iwan Permana
JOURNAL EKONOMI, KEUANGAN, PERBANKAN DAN AKUNTANSI SYARIAH Vol. 1 No. 02 (2022): JOURNAL EKSPEKTASy
Publisher : Pendidikan Agama Islam STAIPI Persis Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.818 KB) | DOI: 10.54801/ekspektasy.v1i02.156

Abstract

Praktik ojek online tergolong dalam ijarah amal, selain tarif operasional yang sama pada umumnya, Grab juga memberikan tarif pembatalan order kepada konsumenya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana ketentuan ganti rugi (ta’widh) menurut Fatwa DSN-MUI No. 43 Tahun 2004, bagaimana sistem penerapan tarif pembatalan order di aplikasi Grab dan bagaimana analisis Fatwa DSN-MUI terhadap penerapan tarif pembatalan order di aplikasi Grab. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data-data deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan informasi dari website resmi Grab Indonesia dan literatur lainnya. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis interaktif yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, lalu penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 43 tahun 2004, besar ganti rugi (ta’widh) harus sesuai dengan nilai kerugian riil (real loss) yang pasti dialami (fixed cost) dalam transaksi tersebut dan bukan kerugian yang diperkirakan akan terjadi (potential loss). Grab menerapkan tarif pembatalan order sebesar Rp.1000,- untuk grabbike dan Rp.3000,- untuk Grabcar. Tarif pembatalan berlaku 5 menit setelah mendapatkan pengemudi, maka kebijakan tarif pembatalan order yang diterapkan Grab sudah sesuai dengan ketentuan fatwa. Namun, jika dilihat dari segi besaran tarifnya, Grab menerapkan besaran tarif di awal transaksi, berarti tarif yang dibebankan tersebut belum tentu sesuai dengan kerugian riil yang dialami oleh pengemudi. Maka dapat disimpulkan bahwa besaran tarif yang dibebankan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN-MUI No. 43 tahun 2004.