Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL GUIDED INQUIRY (MGI) DAN MODEL STARTER EXPERIMENT (MSE) DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA -, Ispriyanto -; Masykuri, Muhammad -; Mulyani, Sri -
Jurnal Inkuiri Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Inkuiri
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, tetapi pada kenyataan pembelajaran di SMA Batik 2 Surakarta lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang berpusat pada guru, akibatnya belum menampakkan iklim belajar-mengajar yang mengajak siswa untuk aktif berpikir dan bertindak melakukan penggalian potensi yang ada pada setiap diri siswa, sehingga ada kecenderungan siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran kimia yang pada akhirnya menyebabkan prestasi belajar siswa kurang memuaskan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran, kreativitas dan motivasi berprestasi siswa, serta interaksinya terhadap prestasi belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian menggunakan metode eksperimen semu dengan dua kelompok eksperimen. Populasi penelitian siswa kelas X SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diperoleh dengan teknik Cluster Random Sampling, diperoleh dua kelas eksperimen. Kelas X.5 diberi pembelajaran dengan menggunakan Model Guided Inquiry (MGI), sedangkan kelas X.1 diberi pembelajaran dengan menggunakan Model Starter Experiment (MSE).. Data dikumpulkan dengan metode tes, angket dan lembar observasi. Hipotesis diuji menggunakan statistik non parametrik Kruskal-Wallis.Hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) penggunaan model pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor, tetapi tidak berpengaruh terhadap ranah afektif, (2) kreativitas siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa ranah afektif dan psikomotor, tetapi tidak berpengaruh terhadap ranah kognitif, (3) motivasi berprestasi siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif, tetapi tidak berpengaruh terhadap ranah afektif dan psikomotor, (4) ada interaksi antara model pembelajaran dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif, tetapi tidak ada interaksi terhadap ranah afektif dan psikomotor, (5) ada interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif, tetapi tidak ada interaksi terhadap ranah afektif dan psikomotor, (6) ada interaksi antara kreativitas siswa dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif, tetapi tidak ada interaksi terhadap ranah afektif dan psikomotor dan (7) ada interaksi antara model pembelajaran dengan kreativitas siswa dan motivasi berprestasi siswa terhadap pretasi belajar siswa ranah kognitif, tetapi tidak ada interaksi terhadap ranah afektif dan psikomotor.
PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE TAI DENGAN BERBANTUAN LKS MGMP TERMODIFIKASI DAN LKS BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO Utami, Aprillia Setyo; -, Ashadi -; Mulyani, Sri -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui perbedaan pembelajaran metode TAI dengan berbantuan LKS MGMP termodifikasi dan LKS berbasis masalah dengan kemampuan awal dan berfikir kritis terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, populasinya terdiri siswa kelas XI IPA SMAN 1 Polokarto tahun pelajaran 2013/2014. Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu Kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas XI IPA 1 diberikan pembelajaran metode TAI dengan berbantuan LKS berbasis masalah, sedangkan XI IPA 3 diberikan pembelajaran metode TAI dengan berbantuan LKS MGMP termodifikasi. Data dikumpulkan dengan tes untuk prestasi kognitif, kemampuan awal dan kemampuan berpikir kritis, dan observasi untuk prestasi belajar psikomotor serta angket untuk prestasi belajar afektif. Teknik analisis data menggunakan analisis non parametrik kruskal wallis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) ada  perbedaan prestasi belajar siswa pada pembelajaran metode TAI dengan berbantuan LKS MGMP termodifikasi dan LKS berbasis masalah baik ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. (2) Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan rendah pada kompetensi termokimia baik ranah kognitif, afektif dan  psikomotor. (3) Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada kompetensi termokimia baik ranah kognitif, afektif dan psikomotor. (4) Ada interaksi antara pembelajaran metode TAI berbantuan LKS MGMP termodifikasi dan LKS berbasis masalah dengan kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor, sedangkan untuk ranah afektif tidak ada interaksi. (5) Adanya interaksi antara pembelajaran metode TAI berbantuan LKS MGMP termodifikasi dan LKS berbasis masalah dengan kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor, sedangkan untuk ranah afektif tidak ada interaksi. (6) Tidak ada interaksi antara kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah dengan kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah terhadap prestasi belajar ranah kognitif, afektif maupun psikomotor. (7) Tidak ada interaksi antara pembelajaran metode TAI  berbantuan LKS MGMP termodifikasi dan LKS berbasis masalah dengan kemampuan awal dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar siswa ranah kognitif dan afektif, sedangkan untuk ranah psikomotor tidak ada interaksi.  
PEMBELAJARAN KIMIA UNSUR DENGAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA GAME KARTU DAN MEDIA GAME ANIMASI DITINJAU DARI MOTIVASI DAN GAYA BELAJAR SISWA Sundari, Endang -; Saputro, Sulistyo -; Mulyani, Sri -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media game kartu dan media game animasi pada model pembelajaran TGT, motivasi belajar, gaya belajar, dan interaksinya terhadap prestasi belajar ranah kognitif dan afektif.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan dilaksanakan dari bulan April 2013 – Pebruari 2014. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XII IPA SMA N 2 Purwokerto tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel diperoleh dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas, XII IPA 4 dan kelas XII IPA 5.Kelas XII IPA 4 diberi pembelajaran dengan model TGT dengan menggunakan media game kartu dan kelas XII IPA 5 diberi pembelajarandengan model TGT dengan media game animasi. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk prestasi belajar kognitif, angket untuk prestasi belajar afektif, motivasi belajar dan gaya belajar. Hipotesis diuji menggunakan uji non-parametrik.Dari hasil analisis data disimpulkan 1) ada perbedaan prestasi belajar kognitif dan afektif  siswa pada pembelajaran dengan model Teams Games Tournament (TGT) menggunakan media game kartu dan siswa yang belajar dengan model Teams Games Tournament (TGT) menggunakan media game animasi. 2) tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif dan afektif siswa yang memiliki gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial. 3) ada perbedaan prestasi belajar kognitif dan afektif siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah. 4) tidak ada interaksi antara media ajar dan gaya belajar terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif  siswa. 5) ada interaksi antara media ajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa. 6) tidak ada interaksi antara gaya belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa. 7) ada interaksi antara media ajar, motivasi belajar dan gaya belajar terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa.  
Determinants in Choosing a Career as an Accountant in the Government or Non-Government Sector Putri, Dwi; Mulyani, Sri -
Journal of Accounting Auditing and Business Vol 7, No 1 (2024): January Edition
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaab.v7i1.52383

Abstract

Governments and companies rely on expert and skilled accountants to prepare reliable and relevant financial and management reports. As a result, pursuing a career as an accountant in the government or non-government sector is a viable option for graduates of accounting programs. This study aims to identify the factors that influence students and graduates of the Bachelor of Accounting program to pursue careers as accountants in government or non-government sectors. Qualitative research methods were used to collect data through interviews with 67 students from UNPAD and UPI, 15 UNPAD and UPI graduates working in the non-government sector, and 15 UNPAD and UPI graduates working in the government sector. Based on the interviews, it was found that job security, work-life balance, financial and non-financial benefits, academic achievement, parental influence, and job market considerations are all factors that students and graduates of the Bachelor of Accounting program weigh when considering a career as a government or non-government accountant. Gender was found only to influence students and graduates who work in the government sector. Additionally, prestige was another factor that was considered by interviewees when choosing a career as a government accountant.
ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA KELAS IV SD NEGERI 20 DADOK TUNGGUL HITAN PADANG Mulyani, Sri -
e-Jurnal Inovasi Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 6, No 2 (2018): (Mei-Agustus) e-JIPSD
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/e-jipsd.v6i2.4557

Abstract

 Tujuan penulisan artikel adalah untuk menganalisa aspek perkembangan sosial pada  siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data diperoleh dengan wawancara terhadap 8 orang siswa kelas IV SD N 20 Dadok Tunggul Hitam Padang. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran sangat dipengaruhi aspek perkembangan sosial  siswa di kelas. Faktor genetik, lingkungan keluarga, serta lingkungan tempat anak bergaul merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak. Jadi orang tua sangat berperan penting dalam memantau perkembangan sosial anak.
ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA KELAS IV SD NEGERI 20 DADOK TUNGGUL HITAN PADANG Mulyani, Sri -
e-Jurnal Inovasi Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 6, No 2 (2018): (Mei-Agustus) e-JIPSD
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/e-jipsd.v6i2.4557

Abstract

 Tujuan penulisan artikel adalah untuk menganalisa aspek perkembangan sosial pada  siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data diperoleh dengan wawancara terhadap 8 orang siswa kelas IV SD N 20 Dadok Tunggul Hitam Padang. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran sangat dipengaruhi aspek perkembangan sosial  siswa di kelas. Faktor genetik, lingkungan keluarga, serta lingkungan tempat anak bergaul merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak. Jadi orang tua sangat berperan penting dalam memantau perkembangan sosial anak.