Herma Juniati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH TRANSPORTASI MULTIMODA TERHADAP DISPARITAS HARGA DI PROPINSI PAPUA BARATANALISIS PENGARUH TRANSPORTASI MULTIMODA TERHADAP DISPARITAS HARGA DI PROPINSI PAPUA BARAT Herma Juniati
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 15, No 1 (2017): JUNI
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.902 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v15i1.412

Abstract

Propinsi Papua Barat merupakan propinsi yang sangat kaya akan sumber daya alam berupa hutan, mineral, minyak dan gas bumi, pariwisata maupun kelautan. Ketersediaan sumberdaya alam tersebut tidak mampu meningkatkan perekonomian Papua Barat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata karena kurangnya dukungan oleh ketersediaan infrastruktur transportasi yang efektif dan efisien. Kawasan Timur Indonesia yang merupakan daerah kepulauan memiliki permasalahan aspek distribusi barang. Harga barang lebih mahal karena melibatkan berbagai moda seperti moda darat, laut dan udara. yang berdampak pada adanya disparitas harga antara kawasan Indonesia bagian Barat dan kawasan Indonesia bagian Timur sehingga dilakukan peningkatan kualitas akses jalan, sungai dan laut yang menghubungkan sumber produksi dengan  pelabuhan serta koordinasi antara Pemerintah daerah dengan tokoh adat dalam proses pembangunan jalan, pelabuhan dan bandara; Papua Barat seharusnya memiliki Kawasan Industri Arar; meningkatkan komoditas unggulan ikan segar yang diolah lebih lanjut agar bernilai tambah dan menumbuhkan lapangan pekerjaan baru. Hal ini memerlukan adanya cold storage yang terintegrasi dengan karantina dan bea cukai. Konsep ini dikenal dengan logistics center; Kementerian PU membangun 11 ruas jalan strategis bagi percepatan pembangunan Papua Barat yang menghubungkan daerah potensial dengan pintu keluar seperti pelabuhan dan bandar udara; program percepatan pembangunan bandar udara dan pelabuhan di seluruh wilayah Papua Barat
Integrasi Pelabuhan Benoa Dan Trans Sarbagita Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Transportasi Perkotaan di Denpasar Bali herma juniati
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 17, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.965 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v17i2.1323

Abstract

Permasalahan transportasi antarmoda penumpang di Indonesia saat ini adalah terjadinya ketidaklancaran mobilitas orang pada beberapa simpul transportasi di tingkat wilayah dan kota metropolitan, keterpaduan intramoda dan antarmoda dalam jaringan prasarana maupun pelayanan, baik dalam pembangunan, pembinaan maupun penyelenggaraannya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penyusunan desain keterpaduan koridor penghubung dan fasilitas pelabuhan laut dan shelter trans Sarbagita dalam rangka meningkatkan keterpaduan pelayanan angkutan perkotaan. Penelitian ini akan membahas integrasi transportasi antarmoda dalam mendukung peningkatan keterpaduan di simpul transportasi khususnya Pelabuhan Benoa dan Trans Sarbagita.Penelitian ini menggunakan metode konsep perencanaan serta perancangan (design) kualitas konektivitas dan integrasi pelabuhan dan sistem Intermodal Passenger Transport (IPT). Hasil dari penelitian ini adalah beberapa komponen seperti (Keterhubungan, Kemudahan, Keselamatan, Keamanan, Kenyamanan), sarana dan prasarana yang ada dalam sebuah integrasi antarmoda serta pada sebuah pelabuhan yang bertaraf internasional sebagai tempat perhentian bagi wisatawan domestik maupun mancanegara menjadi sebuah hal yang penting
Covid-19 dan Pengaruhnya Terhadap Bisnis Angkutan Logistik di Indonesia Subiakto Soekarno; Liane Okdinawati; Prawira Fajarindra Belgiawan; Dedy Sushandoyo; Oktofa yudha Sudrajad; Harimukti Wandebori; Muhamad Rizki; Umiyatun hayati Triastuti; Dedy Cahyadi; Listantari Listantari; Yessi Gusleni; Win Akustia; Herma Juniati; Elviana R. Simbolon; Herawati Herawati; Rita Pasaribu; Reslyana Dwitasari; Irawati Andriani; Maria Magdalena; Hasriwan putra; Yuveline Aurora; Sugiyanto sugiyanto; Akhmad Rizal Arifudin; Suci Susanti; Marlia Herwening; Anzy Indrashanty; Agung wicaksono
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 18, No 2 (2020): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3721.059 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v18i2.1719

Abstract

Pandemi COVID-19 membuat masyarakat mengurangi aktivitas ekonomi, seperti berbelanja kebutuhan tersier atau berlibur. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta yang sudah berjalan dan disambut positif oleh masyarakat, dimana bidang logistik merupakan salah satu sektor yang dikecualikan dalam aturan PSBB sehingga dapat dengan leluasa melakukan distribusi dengan tetap mengikuti protokol COVID-19. Walaupun sektor logistik mendapat pengecualian pada masa PSBB ini, dari sisi arus pengiriman barang dalam negeri maupun skala ekspor sayangnya mengalami tren penurunan. Oleh karena itu penelitian ini mencoba melihat bagaimana dampak COVID-19 dan pengaruhnya terhadap angkutan logistik. Penelitian ini juga ingin melihat apakah angkutan logistik yang dikecualikan dalam PSBB memiliki pengaruh pada meluasnya penyebaran COVID-19. Data-data dari Badan Pusat Statistika dan wawancara beberapa pelaku logistik dipergunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap keberlangsungan bisnis selama pandemik. Sedangkan, metode regresi linear dipergunakan untuk fokus pada tujuan kedua dari penelitian ini. Berdasarkan analisa yang dilakukan maka diketahui bahwa sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan menunjukkan tanda-tanda pemulihan di kuartal III 2020. Sedangkan berdasarkan regresi linier menunjukan bahwa pergerakan logistik tidak berpengaruh terhadap lonjakan kasus COVID-19.