Irawati Andriani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTEGRASI STASIUN TANJUNG KARANG DENGAN TRANS LAMPUNG DAN ANGKUTAN LANJUTAN DAMRI DALAM MENDUKUNG PELAYANAN TRANSPORTASI yuveline aurora; Irawati Andriani; Marlia Herwening
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 18, No 2 (2020): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5177.772 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v18i2.1718

Abstract

Moda kereta api merupakan primadona bagi sebagian masyarakat Indonesia hal ini disebabkan oleh harga yang terjangkau untuk semua kalangan, memiliki kapasitas angkut penumpang yang cukup besar serta sebagai transportasi yang bebas macet dari masa ke masa. Untuk itu diperlukan integrasi antarmoda yang dimulai dari integrasi fisik, pelayanan dan operasional dan pembayaran. Penelitian bertujuan menyusun desain keterpaduan koridor penghubung dan fasilitas pendukung di Stasiun Tanjung Karang dengan halte Trans Lampung dan angkutan lanjutan Damri dalam rangka peningkatan keterpaduan pelayanan transportasi. Analisis yang digunakan adalah analisis kesenjangan (gap), analisis Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil dari kajian ini, dimensi kesetaraan mempunyai nilai gap yang paling tinggi sehingga harus mendapatkan prioritas perbaikan layanan. Untuk nilai CSI terhadap pelayanan Stasiun Tanjung Karang sebesar 61,45%,hal ini menunjukkan nilai interpretasi CSI masih sangat buruk. Kondisi fasilitas alih moda masih kurang baik, dan untuk pengembangan desain dibuat berdasarkan hasil analisa yang menunjukkan bahwa akses jalan dari stasiun menuju angkutan lanjutan merupakan hal yang penting bagi pengguna stasiun, sebaiknya selasar penghubung berkanopi, agar para pengguna (penumpang) lebih nyaman terlindung dari panas maupun hujan dan meningkatkan aksesibilitas menuju ke angkutan lanjutan.
Covid-19 dan Pengaruhnya Terhadap Bisnis Angkutan Logistik di Indonesia Subiakto Soekarno; Liane Okdinawati; Prawira Fajarindra Belgiawan; Dedy Sushandoyo; Oktofa yudha Sudrajad; Harimukti Wandebori; Muhamad Rizki; Umiyatun hayati Triastuti; Dedy Cahyadi; Listantari Listantari; Yessi Gusleni; Win Akustia; Herma Juniati; Elviana R. Simbolon; Herawati Herawati; Rita Pasaribu; Reslyana Dwitasari; Irawati Andriani; Maria Magdalena; Hasriwan putra; Yuveline Aurora; Sugiyanto sugiyanto; Akhmad Rizal Arifudin; Suci Susanti; Marlia Herwening; Anzy Indrashanty; Agung wicaksono
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 18, No 2 (2020): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3721.059 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v18i2.1719

Abstract

Pandemi COVID-19 membuat masyarakat mengurangi aktivitas ekonomi, seperti berbelanja kebutuhan tersier atau berlibur. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta yang sudah berjalan dan disambut positif oleh masyarakat, dimana bidang logistik merupakan salah satu sektor yang dikecualikan dalam aturan PSBB sehingga dapat dengan leluasa melakukan distribusi dengan tetap mengikuti protokol COVID-19. Walaupun sektor logistik mendapat pengecualian pada masa PSBB ini, dari sisi arus pengiriman barang dalam negeri maupun skala ekspor sayangnya mengalami tren penurunan. Oleh karena itu penelitian ini mencoba melihat bagaimana dampak COVID-19 dan pengaruhnya terhadap angkutan logistik. Penelitian ini juga ingin melihat apakah angkutan logistik yang dikecualikan dalam PSBB memiliki pengaruh pada meluasnya penyebaran COVID-19. Data-data dari Badan Pusat Statistika dan wawancara beberapa pelaku logistik dipergunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap keberlangsungan bisnis selama pandemik. Sedangkan, metode regresi linear dipergunakan untuk fokus pada tujuan kedua dari penelitian ini. Berdasarkan analisa yang dilakukan maka diketahui bahwa sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan menunjukkan tanda-tanda pemulihan di kuartal III 2020. Sedangkan berdasarkan regresi linier menunjukan bahwa pergerakan logistik tidak berpengaruh terhadap lonjakan kasus COVID-19.