Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENETAPAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS) DI SEKOLAH DASAR CIBIRU Anne Yuliantini; Noneng .; Vina Juliana
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.197 KB) | DOI: 10.37874/ms.v2i2.48

Abstract

Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) sangat digemari oleh anak sekolah dengan keanekaragaman jenisnya. Akan tetapi, ada fenomena yang patut diwaspadai dari PJAS terutama yang dijual di pinggir jalan, yaitu tercemar logam berat timbal. Karena toksisitasnya, BPOM RI membatasi cemaran timbal yang ada dalam makanan ebesar 0, 25 bpj. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar logam berat timbal pada PJAS di salah satu sekolah dasar wilayah Cibiru Bandung yang berada tepat di pinggir jalan raya. Sampel didestruksi pada suhu 110-320 o C, ditambahakan HCl 10 M sebagai katalis dan digenapkan dengan HNO 3 0,1 M. Analisis dilakukan secara kualitatif menggunakan serbuk KI dan Na 2 CO 3 menunjukan hasil negatif sedangkan analisis secara kuantitatif dilakukan dengan mengukur serapan sampel menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA) pada panjang gelombang 217 nm. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kelima sampel diketahui mengandung logam timbal dengan rentang kadar 1,4644 - 5,6934 bpj. Sampel PJAS yang di analisis memiliki kadar timbal yang melebihi batas persyaratan BPOM sehingga dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Analisis Kualitatif Boraks dalam Bakso dengan Indikator Alami Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Anne Yuliantini; Winasih Rahmawati
SAINSTECH FARMA Vol 12 No 1 (2019): Sainstech Farma Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.592 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v12i1.411

Abstract

Boraks merupakan senyawa kimia yang dilarang digunakan dalam pangan tetapi sering disalahgunakan oleh produsen atau penjual makanan. Salah satu makanan yang sering ditambahkan boraks adalah bakso untuk tujuan pengawetan dan menambah kekenyalan. Namun, penambahan boraks pada bakso ini dapat memberikan efek toksik jika dikonsumsi jangka panjang. Oleh karena itu, kita sebagai konsumen harus lebih cerdas dalam membedakan makanan yang mengandung boraks dan tidak. Untuk dapat membedakannya, kita membutuhkan suatu indikator baik alami atau pun sintesis. Senyawa antosianin adalah zat warna pada tumbuhan yang dapat menganalisis boraks. Bunga telang (Clitoria ternatea L) merupakan bunga yang mengandung senyawa antosianin yang berwarna biru sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan indikator alami dari ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) guna mendeteksi boraks dalam bakso. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah hasil pengamatan visual yang dikonfirmasi dengan menggunakan spektrofotometer visibel. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga telang mampu mendeteksi bakso yang mengandung boraks mulai dari 0,5% dengan mengubah warna ekstrak dari biru menjadi hijau, dengan nilai SBR 3,944 %. Dari 10 sampel bakso yang diuji, 3 sampel bakso positif mengandung boraks dengan ekstrak bunga telang sedangkan 5 sampel positif menggunakan metode kertas kunyit.
ANALISIS KADAR FORMALIN DALAM DAGING AYAM DAN IKAN MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI Anne Yuliantini; Lutfiah Sakiba; Wendi Andriatna
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v1i2.21

Abstract

Pendahuluan: Daging ayam dan ikan merupakan jenis pangan yang mudah membusuk jika tidak segera dimasak sehingga memungkinkan penjual menambahkan formalin kedalamnya agar lebih tahan lama. Berdasarkan Permenkes RI No. 033 Tahun 2012, formalin dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis formalin dalam daging ayam dan ikan yang beredar di salah satu pasar induk Kota Bandung. Metode: Analisis formalin dilakukan dengan kolorimetri, yaitu mereaksikan formalin dengan asam kromatropat dan asam sulfat menghasilkan senyawa berwarna merah ungu yang dioptimasi dan divalidasi terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis pada sampel. Hasil: Menunjukkan bahwa metode kolorimetri ini optimum pada penambahan 0,5 mL asam kromatopat 0,5 % dan 6 mL asam sulfat pekat yang diukur pada panjang gelombang maksimum 572 nm, memberikan hasil batas deteksi dan kuantisasi berturut-turut sebesar 0,095 dan 0,316 bpj. Hasil perolehan kembali formalin dengan metode adisi pada sampel ikan dan ayam berturut-turut adalah sebesar 96,202-108,365% dan 92,776-102,857% dengan nilai standar baku relativ kurang dari 2% dari semua pengukuran. Kesimpulan: Metode kolorimetri memenuhi persyaratan validasi dan dari hasil penggujian dengan metode ini ditemukan ada sampel ikan yang positif mengandung formalin dengan kadar 7,48 µg/g.
PENETAPAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS) DI SEKOLAH DASAR CIBIRU Anne Yuliantini; Noneng .; Vina Juliana
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v2i2.48

Abstract

Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) sangat digemari oleh anak sekolah dengan keanekaragaman jenisnya. Akan tetapi, ada fenomena yang patut diwaspadai dari PJAS terutama yang dijual di pinggir jalan, yaitu tercemar logam berat timbal. Karena toksisitasnya, BPOM RI membatasi cemaran timbal yang ada dalam makanan ebesar 0, 25 bpj. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar logam berat timbal pada PJAS di salah satu sekolah dasar wilayah Cibiru Bandung yang berada tepat di pinggir jalan raya. Sampel didestruksi pada suhu 110-320 o C, ditambahakan HCl 10 M sebagai katalis dan digenapkan dengan HNO 3 0,1 M. Analisis dilakukan secara kualitatif menggunakan serbuk KI dan Na 2 CO 3 menunjukan hasil negatif sedangkan analisis secara kuantitatif dilakukan dengan mengukur serapan sampel menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA) pada panjang gelombang 217 nm. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kelima sampel diketahui mengandung logam timbal dengan rentang kadar 1,4644 - 5,6934 bpj. Sampel PJAS yang di analisis memiliki kadar timbal yang melebihi batas persyaratan BPOM sehingga dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.